Manfaat TGT Dalam Pelajaran Akuntansi

What I hear, I forget What I hear, see and ask question about or discuss with someone else, begin to understand. What I hear, sees, discuss and do, I aquire knowledge and skill. What I teach another, I master. Dalam pernyataan ini terkandung makna bahwa suatu materi akan lebih diingat oleh siswa ketika materi tersebut didiskusikan bersama dengan siswa yang lain. Selain itu materi yang dipelajari juga akan lebih mudah untuk dipahami.

2. Ciri-Ciri Belajar Aktif

Belajar bukanlah sesuatu yang pendek. Belajar terjadi secara bergelombang. Ini memerlukan beberapa ekpose materi untuk mempelajari dan mencernanya, hal ini juga memerlukan jenis-jenis ekspose yang berbeda-beda, bukan sekedar pengulangan input. Sebagai contoh, matematika dapat diajarkan dengan alat konkrit melalui buku latihan, dan dengan aktivitas praktis harian. Setiap cara presentasi konsep membentuk pemahaman peserta didik. Lebih penting lagi adalah cara bagaimana ekpose itu terjadi jika hal ini terjadi pada peserta didik, maka akan terdapat tantangan mental bagi mereka. Ketika belajar secara pasif, peserta didik mengalami proses tanpa rasa ingin tahu, tanpa pertanyaan dan tanpa daya tarik pada hasil kecuali, sekedar sertifikat yang dia akan terima. Ketika belajar secara aktif, pelajar mencari sesuatu. Dia ingin menjawab pertanyaan, memerlukan informasi untuk menyelesaikan masalah, atau menyelidiki cara untuk melakukan pekerjaan. Pada uraian diatas dapat diidentifikasikan ciri-ciri belajar aktif, diantaranya yaitu: a. Siswa akan terangsang untuk bertanya ketika merasa kurang jelas terhadap suatu materi pembelajaran. b. Siswa akan memberikan pendapat ketika ada pertanyaan dari guru atau dari siswa yang lain. c. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran, artinya siswa tidak hanya duduk, diam dan dengar, siswa memiliki peran yang jelas dalam pembelajaran. Dengan identifikasi tersebut maka dapat diartikan bahwa belajar aktif merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, mengutamakan aktivitas dan gerak siswa dalam pembelajaran. Mel Siberman 2005:xxii dalam bukunya menyatakan bahwa belajar aktif merupakan kesatuan sumber kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membantu peserta didik aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi pelajaran.

3. Membuat Peserta Didik Aktif Sejak Dini

Bagaimana cara membuat para peserta didik untuk aktif sejak awal? Jika keaktifan peserta tidak terbentuk sejak awal maka banyak sekali risiko yang harus dihadapi seorang pendidik selama proses pembelajaran. Resiko yang dihadapi oleh pendidik ketika peserta didik tidak aktif dari awal adalah tidak adanya relasi yang luas antara peserta didik dan pendidik. Ibarat semen yang hanya didiamkan, maka dalam waktu tertentu semen tesebut akan membeku. Begitu juga dengan proses pembelajaran yang tidak aktif maka lama-kelamaan pembelajaran tersebut akan beku dan tidak bervariasi yang pada akhirnya akan menimbulkan rasa bosan baik dalam diri peserta didik maupun dalam diri pendidik sendiri. Pada saat-saat paling awal pengajaran aktif, ada tiga tujuan penting yang harus dicapai. Arti penting tujuan tersebut hendaknya tidak diabaikan walaupun pelajaran hanya berakhir satu sesi. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut, Mel Siberman 2005:40: a. Membangun tim team building; bantulah peserta didik menjadi kenal satu sama lain dan ciptakan semangat kerja sama dan saling bergantung. b. Penegasan; pelajarilah sikap, pengetahuan, dan pengalaman peserta didik. c. Keterlibatan belajar seketika; bangkitkan minat awal pada mata pelajaran. Semua tujuan ini, ketika tercapai, membantu mengembangkan lingkungan belajar yang melibatkan peserta didik, mengembangkan kemauan mereka untuk berperan serta dalam pengajaran aktif.

4. Pentingnya Pembelajaran Aktif

Belajar aktif sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Ketika peserta didik pasif, atau hanya menerima dari pengajar, ada kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.

0 2 44

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi - USD Repository

0 3 258

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) GUNA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

0 1 350

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

0 1 288