Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan denga aturan sebagai berikut. Pertama, setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu
pembaca soal dan pemain yang pertama dengan cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang berisis soal
dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain. Selanjutnya soal
dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu yang telah
ditentukan selesai, pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca
soal akan membaca kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali
memberikan jawaban benar. Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan
dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau
memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah permainan selesai, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kriteria penghargaan yang
diterima oleh kelompoknya.
c. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok
dilakukan dengan cara menjumlahkan skor yang diperoleh masing-masing anggota kelompok dibagi dengan banyaknya anggota kelompok.
3. Tahap-Tahap TGT
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT,menurut Slavin 1995:87 ada beberapa tahapan yang perlu ditempuh yaitu:
a. Mengajar teach, mempresentasikan atau menyajikan materi,
menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa, dan memberikan motivasi.
b. Belajar kelompok team study, siswa bekerja dalam kelompok yang
terdiri atas lima sampai dengan enam orang dengan kemampuan akdemik, jenis kelamin, dan rasa tau suku yang berbeda. Setelah guru
menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi unuk
memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
c. Permainan game tournament, permainan diikuti oleh anggota kelompok
dari masing-masing kelompok yang berbeda. Tujuan permainan ini untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi,
d y
d. P
r p
p s
dimana perta yang telah di
P
Penghargaan rewards be
permainan. L penghargaan
ebagai berik
kriteria
30 sampa 40 sampa
45 sampa 50 keata
anyaan-perta idiskusikan d
Penempatan
n kelompok erdasarkan p
Lembar pen ini akan dib
kut:
Pemberi arerata kelo
ai 39 ai 44
ai 49 s
anyaan yang dalam kegiat
Gambar 2. n Pada Meja
k team re pada rerata
nghargaan d berikan kepa
Tabel 2.2 an Skor Pen
ompok
T T
T T
g diberikan tan kelompo
.1 a Tourname
ecognition, point yang
dicetak dala ada tim yang
2 nghargaan
Predi
Tim kurang b Tim baik
Tim baik seka Tim istimewa
berhungan d ok.
ent
pemberian diperoleh k
am kertas g memenuhi
ikat
baik ali
a dengan mat
pengharga kelompok d
HVS, dima kategori rera
teri
aan dari
ana ata
4. Kelebihan TGT
Slavin 2008 melaporkan beberapa laporan hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit
mengemukakan keunggulan dan kelemahan pembelajaran TGT. Tersedia: http:ekocin.wordpress.com20110617model-pembelajaran-teams-games-
tournaments-tgt-2 23 Oktober 2011 sebagai berikut:
a.
Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka
dari pada siswa yang ada dalam kelas tradisional.
b.
Meningkatkan perasaanpersepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan.
c.
TGT meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka.
d.
TGT meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain kerja sama verbal dan nonverbal, kompetisi yang lebih sedikit
e.
Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
f.
TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau
perlakuan lain.
5. Kelemahan TGT
Sedangkan kelemahan TGT yang diungkapkan oleh Suarjana 2011. Tersedia: http:ekocin.wordpress.com20110617model-pembelajaran-teams-
games-tournaments-tgt-2 23 Oktober 2011 adalah: a.
Bagi Guru Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen
dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang