commit to user
24
setiap fase perubahan wujud. Menurut Kinsvatter, Wilen, dan Ishler dalam Paul Suparno 2007: 65, “langkah-langkah metode inkuiri meliputi, identifikasi
persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisa data, dan membuat kesimpulan”. Langkah-langkah tersebut hampir sama dengan metode ilmiah, karena
pada dasarnya kegiatan inkuiri merupakan kegiatan ilmiah.
c. Bertanya
questioning
Belajar dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa,
kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan sesuatu yang
sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Misalnya dalam proses perubahan wujud zat, pertanyaan yang dapat diajukan adalah
mengapa, bagaimana, perubahan wujud zat dapat terjadi dan lain sebagainya.
d. Konstruktivisme
contructivism
Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar mengajar. Proses
belajar mengajar lebih diwarnai student centered daripada teacher centred. Sebagian besar waktu proses belajar mengajar berlangsung dengan berbasis pada aktifitas
siswa. Misalnya siswa melakukan pengamatanpercobaan tentang kesetimbangan panas, dari aktifitas tersebut siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya
terhadap konsep kesetimbangan panas dibantu oleh guru sebagai fasilitator proses belajar dengan menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa, memberi
commit to user
25
kesempatan siswa menemukan dan menerapkan idenya sendiri, dan menyadarkan siswa agar menerapkan strategi mereka sendiri dalam belajar.
e. Masyarakat belajar
learning community
Konsep masyarakat belajar menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Hasil belajar yang diperoleh dari sharing antar
teman, antar kelompok, dan antara yang tahu ke yang belum tahu. Di ruang ini, di kelas ini, disekitar sini, juga orang-orang yang ada di luar sana, semuanya adalah
anggota masyarakat belajar. Misalnya setelah melakukan pengamatanpercobaan mengenai pengaruh kalor terhadap suatu zat, siswa diharapkan melakukan diskusi
dengan teman-temannya tentang hasil pengamatanpercobaan yang diperoleh. Dari hasil
diskusi-diskusi yang
dilakukan didapatkan
kesimpulan-kesimpulan, kesimpulan-kesimpulan itulah yang menjadi hasil pembelajaran.
f. Refleksi
reflection
Refleksi adalah cara berpikir tentang konsep-konsep yang baru dipelajari atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan dimasa yang lalu.
Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Refleksi
merupakan respon terhadap kejadian, aktifitas, atau pengetahuan yang baru diterima. Misalnya siswa melakukan perenungan kembali terhadap proses pembelajaran
perpindahan kalor, pada tahap tersebut apakah siswa mengendapkan pengetahuan baru dengan tidak membuang pengetahuan lama atau terjadi konflik kognitif pada
diri siswa. Jika pengetahuan yang baru didapatkan sesuai dengan struktur kognitifnya maka pengetahuan itu semakin kuat, tetapi jika tidak sesuai dengan struktur kognitif
commit to user
26
yang sudah ada maka akan terjadi struktur kognitif baru dengan mengganti struktur lama. Realisasi refleksi berupa, pertanyaan langsung tentang apa-apa yang
diperolehnya hari itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, diskusi, dan hasil karya.
g. Penilaian autentik