commit to user
75
Untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak maka perlu dilakukan uji normalitas, uji normalitas yang digunakan adalah
dengan metode liliefors dengan hipotesis sebagai berikut: 1 Hipotesis
H = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
H
1
= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2 Taraf signifikansi: α = 5 = 0,05
3 Keputusan Uji Sig 0,05 H
diterima dan H
1
ditolak Sig 0,05 H
ditolak dan H
1
diterima
b. Uji Homogenitas
Untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang homogen atau tidak maka perlu diuji kehomogenannya. Untuk uji homogenitas digunakan uji F.
1 Hipotesis H
= sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen. H
1
= sampel berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen. 2 Taraf singnifikansi: α = 5 = 0,05
3 Keputusan uji Sig 0,05 maka H
diterima dan H
1
ditolak Sig 0,05 maka H
ditolak dan H
1
diterima Jika uji prasyarat analisis terpenuhi maka analisis variansi anava dapat
dilakukan.
2. Pengujian Hipotesis
commit to user
76
Uji Anava
Dalam pengujian hipotesis, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians anava tiga jalan dengan desain faktorial 2 x 2
x 2 dengan sel tidak sama. Model data analisis varian tiga jalan adalah: X
ijk
= μ + α
i
+ β
j
+ γ
k
+ αβ
ij
+ αγ
ik
+ βγ
jk
+ αβγ
ijk
+ ς
ijk
dengan X
ijk
:data ke-i yang dikenai faktor A media pembelajaran, faktor B gaya belajar kategori-j dan faktor C motivasi berprestasi kategori ke-k
μ : rerata dari seluruh data
α
i
: efek faktor A kategori ke-i terhadap variabel terikat β
j
: efek faktor B kategori ke-j terhadap variabel terikat γ
k
: efek faktor C kategori ke-k terhadap variabel terikat αβ
ij
: kombinasi pengaruh faktor A dan B αγ
ik
: kombinasi pengaruh faktor A dan C βγ
jk
: kombinasi pengaruh faktor B dan C αβγ
ijk
: kombinasi pengaruh faktor A, B, dan C ς
ijk
: kesalahan eksperimental yang berdistribusi normal N 0,σ i = 1, 2 dimana 1 adalah pembelajaran menggunakan media animasi dan 2
adalah pembelajaran menggunakan KIT IPA j = 1, 2 dimana 1 adalah gaya belajar visual, 2 adalah gaya belajar kinestetik
k = 1, 2 dimana 1 adalah motivasi berprestasi tinggi dan 2 adalah motivasi berprestasi rendah
commit to user
77
Prosedur dalam pengujian menggunakan analisis varian 3 jalan dengan sel tak sama yaitu:
1 Hipotesis H
= Tidak terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa.
H
1
= Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa.
Pada analisis varian tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang perumusannya adalah:
a H
0A
: α
i
= 0 untuk setiap i, i = 1, 2 H
1A
: paling sedikit ada satu α
i
yang tidak nol b H
0B
: β
j
= 0 untuk setiap j, j = 1, 2 H
1B
: paling sedikit ada satu β
j
yang tidak nol c H
0C
: γ
k
= 0 untuk setiap k, k = 1, 2 H
1C
: paling sedikit ada satu γ
k
yang tidak nol d H
0AB
: αβ
ij
= 0 untuk setiap pasang i, j H
1AB
: paling sedikit ada satu αβ
ij
yang tidak nol e H
0AC
: αγ
ik
= 0 untuk setiap pasang i, k H
1AC
: paling sedikit ada satu αγ
ik
yang tidak nol f H
0BC
: βγ
jk
= 0 untuk setiap pasang j, k H
1BC
: paling sedikit ada satu βγ
jk
yang tidak nol g H
0ABC
: αβγ
ijk
= 0 untuk setiap pasang j, k H
1ABC
: paling sedikit ada satu αβγ
ijk
yang tidak nol
commit to user
78
2 Taraf signifikansi: α = 5 = 0,05 3 Komputasi
Tabel 3.11 Tata Letak Data
B
1
B
2
C
1
C
2
C
1
C
2
A
1
A
1
B
1
C
1
A
1
B
1
C
2
A
1
B
2
C
1
A
1
B
2
C
2
A
2
A
2
B
1
C
1
A
2
B
1
C
2
A
2
B
2
C
1
A
2
B
2
C
2
commit to user
78
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data mentah hasil penelitian berupa skor gaya belajar, skor motivasi berprestasi, dan nilai prestasi
kognitif serta afektif pada materi pokok suhu dan kalor. Berikut deskripsi masing- masing data.
1. Data Gaya Belajar
Data gaya belajar diperoleh dari angket gaya belajar yang telah diberikan kepada siswa. Gaya belajar siswa digolongkan menjadi dua kategori yaitu gaya
belajar visual dan gaya belajar kinestetik. Pengelompokan siswa kedalam gaya belajar visual dan gaya belajar kinestetik berdasarkan jumlah skor yang diperoleh siswa pada
butir-butir angket masing-masing kategori, jika jumlah skor yang diperoleh siswa pada kategori visual lebih besar atau sama dengan jumlah skor yang diperoleh siswa
pada kategori kinestetik maka gaya belajar siswa tersebut termasuk dalam kategori gaya belajar visual demikian juga sebaliknya jika jumlah skor yang diperoleh siswa
pada kategori visual lebih kecil dari jumlah skor yang diperoleh siswa pada kategori kinestetik maka gaya belajar siswa tersebut termasuk dalam kategori gaya belajar
kinestetik. Rangkuman data gaya belajar masing-masing kelompok yaitu kelompok ekseprimen I yang menggunakan media pembelajaran animasi sebagai media
pembelajaran dan kelompok eksperimen II yang menggunakan KIT IPA sebagai media pembelajaran dapat dilihat pada tabel berikut.