commit to user
101
diamati, oleh karena itu dibutuhkanlah motivasi yang kuat supaya tidak mudah berhenti dalam mencoba.
Motivasi tersebut juga harus datang dari diri siswa sehingga bisa bertahan lebih lama pada diri siswa, jika memang tidak demikian, dibutuhkan kemampuan
untuk mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik. Dengan rancangan demikian yaitu media yang relevan terhadap gaya belajar dan didukung oleh motivasi
berprestasi yang tinggi diharapkan siswa memiliki prestasi yang memuaskan, tetapi kenyataannya tidak demikian, antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi tidak
memiliki efek terhadap prestasi belajar siswa walaupun hasil belajar sisiwa sudah cukup baik. Kemungkinan ada faktor-faktor lain berpengaruh dan tidak disadari baik
oleh guru maupun siswa, diantaranya: dalam menjawab angket siswa tidak serius. Hal tersebut bisa saja terjadi sehingga berpengaruh terhadap variabel-variabel penelitian.
7. Hipotesis Ketujuh
Hasil keputusan pengujian hipotesis ketujuh menyatakan tidak terdapat interaksi, hal ini disebabkan nilai sig 0,05 0,959 0,05 sehingga hipotesis nol
yang menyatakan tidak terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa diterima
dengan demikian hipotesis alternatif yang menyatakan terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap
prestasi belajar siswa ditolak. Telah dijelaskan sebelumnya, berdasarkan landasan teori ketiga variabel
bebas tersebut bersifat konstruktif. Dalam artian variabel-variabel tersebut akan saling mendukung untuk memberikan efek terhadap hasil belajar siswa, sebagaimana
commit to user
102
ungkapan yang menyatakan bahwa, gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari kemampuan menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Jadi gaya belajar erat
kaitannya dengan media yang membantu seseorang untuk mendapat informasi dengan lebih mudah dan tahan lama. Selanjutnya diungkapkan juga ciri-ciri gaya belajar
visual dan kinestetik, sebagai berikut: ciri-ciri orang visual adalah: rapi dan teratur, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mengingat
apa yang dilihat daripada yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis. Ciri-ciri
orang kinestetik: selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak, belajar melalui manipulasi dan praktik, menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak
menggunakan isyarat bahasa tubuh, ingin melakukan segala sesuatu, dan menyukai permainan yang menyibukkan.
Kemudian motivasi berprestasi juga mendukung hal tersebut, sebagaimana ungkapan yang menyatakan bahwa, motivasi dapat disimpulkan dari adanya observasi
tingkahlaku. Ketika seseorang mempunyai motivasi positif, maka ia akan: memperhatikan minat, mempunyai perhatian, ingin ikut serta, bekerja keras serta
memberikan waktu pada usaha tersebut, dan terus bekerja sampai tugas terselesaikan. Semua siswa kelihatan antausias dalam belajar karena mereka diberikan
kebebasan untuk melakukan aktifitas sendiri, merasa merdeka, tidak tertekan, dan mampu menjawab LKS sesuai dengan hasil pengamatan yang dilakukan. Kondisi
tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa yang bervariatif. Tidak terdapatnya interaksi pada hipotesis ketujuh diduga karena pada hipotesis-hipotesis sebelumnya
commit to user
103
terlihat, antara satu variabel dengan variabel yang lainnya tidak memiliki efek terhadap prestasi siswa.
E. Keterbatasan Penelitian