commit to user
23
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh
komponen utama pembelajaran kontekstual yakni: pemodelan modeling, inkuiri inquiry, konstruktivisme contructivism, bertanya questioning, masyarakat
belajar learning community, refleksi reflection, dan penilaian autentik authentic assesment.
a. Pemodelan
modeling
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru oleh siswanya, misalnya guru memodelkan langkah-langkah
melakukan percobaan pemuaian panjang dengan demonstrasi sebelum siswa melakukan suatu tugas tertentu. Guru bukan satu-satunya model, pemodelan dapat
dirancang dengan melibatkan siswa, seorang bisa ditunjuk untuk memodelkan sesuatu berdasarkan pengalaman yang diketahuinya.
b. Inkuiri
inquiry
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus
merancang kegiatan yang merujuk pada kegiatan menemukan, misalnya: melakukan penyelidikan terhadap perubahan wujud zat, dari pemodelan yang dilakukan guru
siswa diharapkan dapat merumuskan masalah, membuat hipotesis, kemudian melakukan penyelidikan untuk mendapatkan data, analisis data, dan menarik
kesimpulan. Guru mengarahkan siswa untuk mengamati setiap kejadian-kejadia pada
commit to user
24
setiap fase perubahan wujud. Menurut Kinsvatter, Wilen, dan Ishler dalam Paul Suparno 2007: 65, “langkah-langkah metode inkuiri meliputi, identifikasi
persoalan, membuat hipotesis, mengumpulkan data, menganalisa data, dan membuat kesimpulan”. Langkah-langkah tersebut hampir sama dengan metode ilmiah, karena
pada dasarnya kegiatan inkuiri merupakan kegiatan ilmiah.
c. Bertanya
questioning
Belajar dalam pembelajaran dipandang sebagai kegiatan guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Bagi siswa,
kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan sesuatu yang
sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Misalnya dalam proses perubahan wujud zat, pertanyaan yang dapat diajukan adalah
mengapa, bagaimana, perubahan wujud zat dapat terjadi dan lain sebagainya.
d. Konstruktivisme