commit to user
50
Bila radiasi jatuh pada benda tak tembus cahaya sebagian radiasi dipancarkan dan sebagian diserap. Benda berwarna terang memantulkan sebagian
besar radiasi tampak, sedangkan benda gelap menyerap sebagian besar daripadanya. Jika sebuah benda memancarkan radiasi yang lebih banyak daripada yang diserapnya
maka benda menjadi dingin sementara sekitarnya menjadi panas. Jika benda menyerap lebih banyak daripada yang dipancarkannya maka benda menjadi panas
dan sekitarnya menjadi dingin. Sebuah benda yang menyerap semua radiasi yang datang padanya mempunyai emisivitas sama dengan 1 dan dinamakan benda hitam.
Sebuah benda hitam juga merupakan radiator idel. Konsep benda hitam sebagai radiator idel penting, karena ciri radiasi yang
dipancarkan oleh benda semacam itu dapat dihitung secara teoritis. Pendekatan praktis benda hitam idel yang paling baik adalah lubang kecil yang menuju sebuah
rongga. Radiasi yang jatuh pada lubang mempunyai kemungkinan yang kecil untuk dipantulkan kembali keluar dari lubang sebelum ia diserap oleh dinding rongga. Jadi
radiasi yang dipancarkan lewat lubang adalah ciri temperature tersebut.
B. Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan perbandingan, perlu dikemukakan penelitian-penelitian terdahulu yang ada hubugannya dan sekaligus sebagai pendukung dari penelitian
yang akan dilakukan. Penelitian yang dilakukan oleh Teguh Ernawan, 2009. Dengan judul “Pembelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Menggunakan Media
Animasi dan 2 Dimensi Ditinjau Dari Kemampuan Tingkat Berpikir Dan Gaya Belajar Siswa”. penelitian pada siswa kelas VIII semester 2 SMPN 1 Ngraho
Kabupaten Bojonegoro, tahun pelajaran 20082009. Dari penelitian yang dilakukan
commit to user
51
prestasi belajar siswa menggunakan media animasi lebih baik dari prestasi belajar siswa menggunakan media 2 dimensi. Penelitian di atas memiliki kesamaan dengan
penelitian yang dilakukan yaitu sama-sama menggunakan media pembelajaran animasi dan pada salah satu variabel moderatornya yaitu gaya belajar. Sedangkan
perbedaannya pada penelitian ini menggunakan model pembelajaran CTL, media pembanding KIT IPA, salah satu variabel moderatornya adalah motivasi berprestasi,
dan subjek penelitian tingkat SMA. Penelitian yang dilakukan oleh Nicolaus Dolly Simon Kusdwiutomo dengan
judul “pengaruh pembelajaran fisika dengan media powerpoint disertai animasi dan modul dilengkapi alat peraga terhadap prestasi belajar fisika ditinjau dari kreativitas
siswa” studi kasus konsep gerak melingkar pada siswa kelas X semester I di SMA Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 20062007. Dari penelitian yang dilakukan
diperoleh prestasi belajar siswa menggunakan media powerpoint disertai animasi lebih baik dari prestasi belajar siswa menggunakan modul dilengkapi alat peraga.
Penelitian ini memiliki kesamaan dalam hal media pembelajaran, hanya saja penelitian ini mengikuti pola-pola CTL dengan mengukur gaya belajar dan motivasi
berprestasi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Kasinem dengan judul “pembelajaran
kuantum dengan motode animasi dan diskusi ditinjau dari gaya belajar siswa” studi kasus pembelajaran fisika kelas IX SMP Negeri 6 Ngawi pada materi tata surya
semester 2 tahun pelajran 20082009. Dari penelitian yang dilakukan, prestasi belajar siswa dengan metode animasi lebih baik dibandingkan dengan prestasi belajar
siswa dengan metode diskusi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang
commit to user
52
dilakukan adalah salah satunya menggunakan media pembelajaran animasi dan tinjauan variabel moderatornya yaitu gaya belajar. Sedangkan perbedaannya pada
model CTL, media pembanding yaitu KIT IPA, motivasi berprestasi, dan subjek penelitian tingkat SMA.
Penelitian yang dilakukan oleh Hardiati dengan judul “penggunaan media animasi simulasi komputer dan modul LKS ditinjau dari motivasi berprestasi dan
kemampuan awal siswa dalam pembelajaran fisika” studi kasus pada siswa kelas 3 IPA SMA Negeri 4 Surakarta pada materi getaran harmonis semester 1 tahun
pelajaran 20032004. Dari penelitian yang dilakukan, prestasi siswa dengan pembelajaran animasi simulsi komputer lebih baik dari prestasi belajar siswa dengan
pembelajaran menggunakan modul LKS. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan media pembelajaran animasi dan pada salah satu
variabel moderatornya yaitu motivasi berprestasi. Sedangkan perbedaannya pada media pembanding KIT IPA, dan salah satu variabel moderatornya yaitu motivasi
berprestasi. Penelitian yang dilakukan oleh Berta Wikara dengan judul “Pembelajaran
bilologi melalui media komik dan animasi ditinjau dari kemampuan verbal dan kreativitas siswa” studi kasus materi peredaran darah manusia pada siswa kelas XI
SMA Negeri 1 Mojolaban Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 20092010. Dari penelitian yang dilakukan, prestasi belajar siswa lebih baik dengan menggunakan
media animasi daripada menggunakan media komik. Penelitian tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada media pembelajaran animasi,
sedangkan perbedaannya pada media komik dan tinjauan variabel moderatornya.
commit to user
53
Penelitian ini menggunakan media pembanding KIT IPA dan variabel moderatornya adalah gaya belajar dan motivasi berprestasi. Penggunaan media animasi dalam
pembelajaran perlu di terapkan dan dibenahi kekurangannya, agar lebih menambah pengalaman belajar bagi siswa.
C. Kerangka Berpikir