Belajar N Mak Min Pengujian Hipotesis Anava

commit to user 86 Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori Motivasi Berprestasi Rendah Interval Nila Tengah Frekuensi Prosentase 50 – 58 54 3 9,38 59 – 67 63 7 21,88 68 – 76 72 10 31,25 77 – 85 81 6 18,75 86 – 96 94 6 18,75 Jumlah 32 100 Gambar 4.6 Histogram Prestasi Belajar Kognitif Berdasarkan Kategori Motivasi Berprestasi Rendah Berdasarkan uraian data motivasi berprestasi di atas, pada kategori motivasi berprestasi tinggi frekuensi terbanyak pada nilai tengah 71 yaitu 10 siswa atau sebesar 27,03. Sedangkan pada kategori motivasi berprestasi rendah frekuensi terbanyak pada nilai tengah 72 yaitu sebanyak 10 siswa atau sebesar 31,25. Ini berarti, kategori motivasi berprestasi tinggi lebih banyak memiliki nilai pada interval lebih rendah jika dibandingkan dengan kategori motivasi berprestasi rendah. Tabel 4.12 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori Gaya Belajar pada Kelompok Eksperimen I dan II Animasi KIT IPA

G. Belajar N Mak Min

Rerata SD N Mak Min Rerata SD Visual 22 92 56 77,45 9,53 17 88 56 73,41 9,48 Kinestetik 12 88 60 72,00 8,36 18 92 56 74,17 10,62 commit to user 87 Pada tabel 4.12 sekilas terlihat nilai maksimum, minimum, rerata dan standar deviasi kedua gaya belajar tidak jauh berbeda. Tabel 4.13 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori Motivasi pada Kelompok Eksperimen I dan II Animasi KIT IPA Motivasi N Mak Min Rerata SD N Mak Min Rerata SD Tinggi 20 92 60 76,00 9,36 17 88 64 75,00 8,15 Rendah 14 88 56 74,86 9,73 18 92 56 72,67 11,50 Berdasarkan tabel 4.13 terlihat tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai motivasi tinggi dan rendah pada kedua kelompok eksperimen. Dari tabel-tabel di atas terlihat bahwa, rerata semua kelompok dan masing- masing kategori memiliki perbedaan tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan antara satu dengan yang lain. Yang perlu diperhatikan semua rerata tersebut diatas KKM. Ini berarti prestasi belajar kognitif siswa sama-sama baik. Berikut ditunjukkan rangkuman data prestasi kognitif siswa berdasarkan kategori gaya belajar dan motivasi berprestasi pada kedua kelompok. Tabel 4.14 Rangkuman Data Prestasi Kognitif Siswa Berdasarkan Kategori Gaya Belajar Dan Motivasi Berprestasi Animasi KIT IPA N rerata SD N rerata SD Motivasi tinggi 10 80,00 8,84 7 76,00 8,00 Visual Motivasi rendah 12 76,67 9,92 10 71,60 10,41 Motivasi tinggi 10 72.00 8,43 10 74,30 8,62 kinestetik Motivasi rendah 2 72,00 11,31 8 74,00 13,31 Berdasarkan tabel 4.14 jika rerata yang satu dibandingkan dengan lainnya, rerata paling tinggi berada pada kategori visual motivasi berprestasi tinggi menggunakan media pembelajaran animasi. Tetapi secara umum perbedaan rerata commit to user 88 semua kategori tidak memiliki arti yang terlalu jauh, masih berkisar dibawah satu. Semua rerata kategori berada diatas nilai kriteria ketuntasan minimal KKM.

B. Uji Prasyarat Analisis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis. Pengujian prasyarat analisis meliputi uji normalitas dan homogenitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap data prestasi kognitif dengan variabel- variabel bebas yang sudah ditetapkan. Uji normalitas dilakukan dengan bantuan software SPSS 17. Berdasarkan kriteria dalam pengujian, data dinyatakan terdistribusi normal jika nilai Sig 0,05 dan sebaliknya data dinyatakan tidak terdistribusi normal jika nilai Sig 0,05. Berikut disajikan hasil uji normalitas masing-masing variabel terhadap prestasi belajar setelah dilakukan pengolahan. Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas No Variabel Sig Keputusan Kesimpulan 1 Prestasi Animasi 0,236 H ditolak Normal 2 Prestasi KIT IPA 0,092 H ditolak Normal 3 Prestasi Visual 0,680 H ditolak Normal 4 Prestasi Kinestetik 0,127 H ditolak Normal 5 Prestasi Motivasi Tinggi 0,680 H ditolak Normal 6 Prestasi Motivasi Rendah 0,104 H ditolak Normal Tabel 4.15 menunjukkan hasil uji normalitas prestasi belajar terhadap variabel-variabel bebas, dari hasil pengujian terlihat semua variabel memiliki nilai Sig 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis nol H yang menyatakan sampel berasal commit to user 89 dari populasi yang tidak berdistribusi normal ditolak dan hipotesis alternatif H 1 yang menyatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Prasyarat analisis yang kedua adalah uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi yang bersifat homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan sofware SPSS 17. Sampel dikatakan berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen apabila nilai Sig 0,05 dan sebaliknya, sampel dikatakan tidak berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen apabila nilai Sig 0,05. Hasil uji homogenitas prestasi kognitif ditunjukkan sebagai berikut. Tabel 4.16 Hasil Uji Homogenitas Variabel Sig Keputusan Kesimpulan Prestasi 0,720 H ditolak Homogen Berdasarkan tabel 4.16 di atas terlihat bahwa nilai Sig 0,05 sesuai dengan kriteria pengujian di atas maka H yang menyatakan sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen ditolak dan H 1 yang menyatakan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi variansi homogen diterima. Dengan dimikian dapat disimpulkan sampel bersifat homogen. Berdasarkan ketentuan uji prasyarat analisis, jika populasi berdistribusi normal dan dan sampel bersifat homogen maka uji hipotesis menggunakan uji analisis varian anava dapat dilanjutkan, tetapi jika sebaliknya maka menggunakan uji nonparametrik. Seperti terlihat di atas bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan commit to user 90 variansi bersifat homogen, maka uji hipotesis menggunakan analisis varian dapat dilakukan.

C. Pengujian Hipotesis Anava

Pengujian hipotesis adalah langkah berikutnya setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis. Pengujian hipotesis merupakan langkah yang berisi sekumpulan atuaran yang menuju kepada suatu keputusan, menerima atau menolak hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini ada dua, yaitu hipotesis nol H dan hipotesis alternative H 1 . Hipotesis nol menyatakan tidak terdapat perbedaan atau tidak terdapat interaksi antara variabel yang satu dengan yang lainnya, sedang hipotesis alternative menyatakan sebaliknya. Penjujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji anava tiga jalan yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.17 commit to user 91 Tabel 4.17 Rangkuman Uji Anava Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variabel:Prestasi Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model 486.486 a 7 69.498 .727 .649 Intercept 283172.489 1 283172.489 2963.292 .000 Media 9.421 1 9.421 .099 .755 Motivasi 70.121 1 70.121 .734 .395 Gaya 90.368 1 90.368 .946 .335 Media Motivasi .001 1 .001 .000 .998 Media Gaya 115.731 1 115.731 1.211 .275 Motivasi Gaya 61.425 1 61.425 .643 .426 Media Motivasi Gaya .257 1 .257 .003 .959 Error 5829.167 61 95.560 Total 390849.000 69 Corrected Total 6315.652 68 a. R Squared = .077 Adjusted R Squared = -.029 Setelah dilakukan uji analisis, selanjutnya mengambil keputusan terhadap hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Terima hipotesis nol jika nilai sig 0,05 dan tolak hipotesis nol jika Sing 0,05. Berikut disajikan keputusan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.18 Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis No Hipotesis yang diuji Uji Keputusan 1 Terdapat pengaruh penggunaan media pembelajaran animasi dan KIT IPA terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat pengaruh 2 Terdapat pengaruh gaya belajar visual dan kinestetik terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat pengaruh 3 Terdapat pengaruh motivasi berprestasi tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat pengaruh commit to user 92 4 Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan gaya belajar terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat interaksi 5 Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat interaksi 6 Terdapat interaksi antara gaya belajar dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat interaksi 7 Terdapat interaksi antara media pembelajaran animasi dan KIT IPA, gaya belajar dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar siswa. Anava Tidak terdapat interaksi Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada tabel 4.18, dari ketujuh hipotesis yang sudah dirumuskan, semuanya tidak terdapat pengaruh dan interaksi antara satu variabel dengan variabel yang lainnya dengan kata lain H diterima dan H 1 ditolak untuk semua hipotesis. Dengan demikian maka tidak perlu dilakukan uji lanjut pasca anava.

D. Pembahasan Hasil Penelitian 1.

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN 2D DITINJAU DARI KEMAMPUAN TINGKAT BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 11 133

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN KIT MULTIMEDIA DAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN MODALITAS BELAJAR SISWA

1 12 154

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN CTL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

2 15 123

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

0 5 130

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 1 1

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA SATKET DAN MEDIA INTERAKTIF DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 1 9

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135