commit to user
34
ruangan yang sepi, ada yang suka belajar bila lingkungan belajarnya teratur dan rapi tetapi ada pula yang menggelar segala sesuatunya untuk dapat dilihatnya.
Para peneliti telah bersepakat dan menemukan berbagai cara untuk mengatasi berbagai gaya belajar seseorang, yang secara umum dikategorikan
menjadi dua yaitu pertama bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah modalitas, kedua bagaimana cara kita mengatur dan mengelola informasi tersebut.
Deporter dan Hernacki 2005: 111-112 menyatakan bahwa “gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi”. Jadi gaya belajar erat kaitannya dengan media yang membantu seseorang untuk mendapat informasi dengan lebih mudah dan tahan lama kemudian
ia mampu mengelola informasi tersebut dengan baik sebagai sebuah pengetahuan serta mampu dikomunikasikan kembali sebagai informasi baru.
b. Teori Gaya Belajar
Pada awal pengalaman belajar, salah satu di antara langkah-langkah pertama guru adalah mengenali modalitas seseorangsiswa sebagai modalitas visual,
auditorial, atau kinestetik. Kolb 1995 berpendapat bahwa Gaya belajar dapat diperingkat disepanjang kontinu yang diawali dari:
pengalaman konkrit yang terlihat di dalam sebuah pengalaman baru yang dilalui, observasi reflektif mengamati orang lain atau mengembangkan
pengalaman sendiri, konseptualisasi abstrak menciptakan teori untuk menjelaskan observasi untuk melakukan, eksperimentasi aktif dengan
menggunakan berbagai teori untuk mengatasi masalah dan mengambil keputusan.
Meier 2005: 97 menyatakan “ketajaman visual, lebih menonjol pada sebagian orang dan sangat kuat dalam diri seseorang. Alasannya adalah bahwa di
dalam otak terdapat lebih banyak perangkat untuk memproses informasi visual
commit to user
35
daripada semua indera yang lain”. Lebih lanjut Meier 2005: 98 menyatakan bahwa “setiap orang terutama pelajar visual lebih mudah belajar jika dapat melihat apa
yang sedang dibicarakan seseorang penceramah atau sebuah buku atau program komputer”. Berkaitan dengan hal di atas, Deporter dan Hernacki 2005: 116-117
menyebutkan ciri-ciri orang visual adalah sebagai berikut: rapi dan teratur, perencana dan pengatur jangka panjang yang baik, teliti terhadap detail, mengingat apa yang
dilihat daripada yang didengar, mengingat dengan asosiasi visual, mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis.
Masih dalam konteks yang sama Meier 2005: 95 juga memberikan komentarnya terhadap gaya belajar auditori, ia menyatakan bahwa “pikiran auditori
kita lebih kuat daripada yang kita sadari, telinga kita terus menerus menangkap dan menyimpan informasi auditori, bahkan tanpa kita sadari kita membuat suara sendiri
dan berbicara, beberapa area penting di otak kita menjadi aktif”. Akan tetapi, semua pembelajar terutama yang memiliki kecenderungan auditori yang kuat belajar dari
suara, dialog, membaca keras, menceritakan kepada orang lain apa yang baru saja mereka alami, berbicara dengan diri sendiri, mengingat bunyi dan irama,
mendengarkan kaset, dan mengulang suara dalam hati. Gaya belajar yang selanjutnya adalah gaya belajar kinestetik, dalam hal ini
Meier 2005: 95 juga mengutarakan pemahamannya sebagai berikut “belajar somatis berarti belajar dengan indera peraba, kinestetis, praktis melibatkan fisik dan
menggunakan serta menggerakkan tubuh sewaktu belajar”. Kemudia DePorter dan Hernacki 2005: 119-200 menyebutkan ciri-ciri orang kinestetik: selalu berorientasi
pada fisik dan banyak bergerak, belajar melalui manipulasi dan praktik,
commit to user
36
menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca, banyak menggunakan isyarat bahasa tubuh, ingin melakukan segala sesuatu, dan menyukai permainan yang
menyibukkan. Jadi dari uraian di atas dapat disimpulakan bahwa ada tiga kategori gaya
belajar yaitu gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, dan gaya belajar kinestetik. Pelajar visual yaitu pelajar belajar baik dengan melihat gambar, grafik, slides,
demonstrasi, film, grafis warna-warni dapat membantu mereka menyimpan informasi. Pelajar auditori, senang belajar melalui mendengarkan orang lain
berbicara dan mendengarkan rekaman suara, mereka akan mendapat manfaat dari misalkan menyiapkan rekaman suara untuk ditulis. Pelajar taktilkinestetis yaitu
pelajar yang belajar paling baik melalui sentuhan dan gerakan, dan oleh karenanya senang bekerja dengan hans on manipulative. Mereka juga senang bermain peran dan
kegiatan yang menggunakan anggota tubuh sebagai alat pengingat, misalnya isyarat tangan.
9. Motivasi Berprestasi a.