Media Pembelajaran Kajian Teori 1.

commit to user 26 yang sudah ada maka akan terjadi struktur kognitif baru dengan mengganti struktur lama. Realisasi refleksi berupa, pertanyaan langsung tentang apa-apa yang diperolehnya hari itu, catatan atau jurnal di buku siswa, kesan dan saran siswa mengenai pembelajaran hari itu, diskusi, dan hasil karya.

g. Penilaian autentik

authentic assesment Assesment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Karena assesment merupakan proses pembelajaran, maka data yang dikumpulkan harus diperoleh dari kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat melakukan proses pembelajaran. Penilaian autentik menilai pengetahuan dan ketempilan yang diperoleh siswa. Penilaian tidak hanya guru, tetapi bisa juga teman lain atau orang lain. Misalnya pada saat melakukan percobaan perubahan wujud zat, aspek yang dinilai seperti, cara siswa merangkai alat, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, melakukan pengukuran suhu, menyimpulkan hasil pengamatan dan lain-lain. Karakteristik penilain autentik adalah dilaksanakan selama dan sesudah proses pembelajaran berlangsung, bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif, yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta, berkesinambungan, terintegrasi, dan dapat digunakan sebagai feed back.

5. Media Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru kepada siswa merupakan interaksi dua arah yaitu antara guru dan siswa. Dalam interaksi tersebut tidak terlepas dari peran media sebagai alat bantu untuk mempermudah penyampaian informasi kepada siswa. Menurut Wina Sanjaya 2008 “media adalah segala sesuatu yang commit to user 27 dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat sehingga proses belajar dapat terjadi”. Media berkembang sebagai alat bantu mengajar yang dapat memberikan pengalaman konkrit, meningkatkan pemahaman materi dan daya serap yang cukup tinggi. Setidaknya ada empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual menurut Levied dan Lentz dalam Azhar Arsyad yaitu; fungsi atensi, fungsi afektif, fungsi kognitif, dan fungsi kompensatoris. Fungsi atensi mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual. Fungsi afektif yaitu gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa. Fungsi kognitif yaitu gambar atau lambang visual dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan. Fungsi kompensatoris yaitu media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Banyak manfaat yang dapat diambil dari media pembelajaran, seperti: pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. Bahan ajar yang disampaikan dalam pembelajaran menjadi lebih jelas maknanya terutama pada materi-materi yang bersifat abstrak. Penyajian yang disampaikan guru dalam pembelajran menjadi lebih bervariasi, sehingga tidak membosankan. Media memengang peranan penting dalam pembelajaran pada hal-hal tertentu. Untuk obyek yang terlalu besar dapat diganti dengan media gambar, film atau model. Untuk obyek yang terlalu kecil dapat dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, commit to user 28 film atau gambar. Untuk gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan rekaman ulang yang dipercepat atau diperlambat. Kejadian atau peristiwa masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai atau foto. Obyek yang terlalu kompleks dapat disajikan dengan model atau diagram. Konsep dengan cakupan yang terlalu luas dapat disajikan dalam bentuk film atau video. Film atau video juga memiliki keunggulan karena bersifat lebih menghibur. Berdasarkan karakteristiknya media dibagi menjadi: a Media grafis termasuk didalamnya adalah gambarfoto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun dan KIT IPA, poster, papan panel dan bulletin; b Media audio termasuk dalam jenis ini adalah radio, tape recorder, laboratorium bahasa; c Media proyeksi termasuk dalam jenis transparansi, proyektor dan film.

6. Media Pembelajaran Animasi

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE DEMONSTRASI MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI DAN 2D DITINJAU DARI KEMAMPUAN TINGKAT BERPIKIR DAN GAYA BELAJAR SISWA

0 11 133

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN KIT MULTIMEDIA DAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN MODALITAS BELAJAR SISWA

1 12 154

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN CTL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA

2 15 123

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI MELALUI MEDIA ANIMASI DAN KIT IPA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

0 10 134

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

0 5 130

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) MELALUI MEDIA RIIL DAN VIRTUIL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERFIKIR ABSTRAK DAN MOTIVASI BERPRESTASI.

0 1 1

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MEDIA SATKET DAN MEDIA INTERAKTIF DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN GAYA BELAJAR SISWA.

0 1 9

Pembelajaran fisika dengan media satket dan media interaktif ditinjau dari motivasi belajar dan gaya belajar siswa saiful

0 9 137

Pembelajaran Ipa Model Tutor Sebaya Dengan Peta Konsep Dan Modul Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Motivasi Belajar Siswa SUKEMI S831002033

4 11 135