Shock di Pasar Tenaga Kerja dan Transmisinya

3.3.1. Shock di Pasar Tenaga Kerja dan Transmisinya

Teori ekonomi makro tradisional dapat dirangkumkan sebagai berikut Mankiw, 2000: Keseimbangan pasar tenaga kerja : P e . g L = P . f L Fungsi produksi : Y = f L Keseimbangan pasar barang IS : Y = C Y – T + I r + G + X – M Keseimbangan pasar uang LM : MSP = MD r,Y Keterangan: P e = Ekspektasi indeks harga umum. P = Indeks harga umum. L = Jumlah tenaga kerja. Y = Output nasional. C = Konsumsi. T = Pajak. I = Investasi. r = Suku bunga. G = Pengeluaran pemerintah. X = Ekspor. M = Impor. MSP = Penawaran uang riil. MD = Permintaan uang. Secara teoritis, idealnya output selalu berada pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh atau full employment Branson, 1976. Namun pada kenyataannya kondisi ketenagakerjaan digambarkan oleh pasar tenaga kerja tampaknya menyesuaikan diri secara lambat terhadap perubahan permintaan agregat. Dalam dunia nyata informasi adalah tidak sempurna. Para pengusaha mengetahui informasi harga dengan sempurna sementara tidak demikian halnya dengan para pekerja. Akibatnya besar pergeseran kurva permintaan tenaga kerja tidak sama besar dengan pergeseran kurva penawaran tenaga kerja. Keadaan ini lebih jelas diperlihatkan pada contoh kasus seperti pada Gambar 7. W WS 1 = P 1 e .gL WS = P e .gL W B A 1 WD = P .fL WD 1 = P 1 .fL L 2 L 1 L L Y Y Y= f L Y 1 L 2 L 1 L L r r LM P r M 1 M P 1 P LM P r 1 r 2 r 2 B r 2 r 2 r 2 B r 2 r r A r r r A r I r IS LD LD 1 I r IS LD LD 1 I I I Y 1 P 1 P 1 Y Y riil MS, MD I I I Y 1 Y Y riil MS, MD AS AS 1 AS 1 AS P P 1 B 1 B P A P A A A AD AD Y 1 Y Y riil Y 1 Y Y riil B B A A AS b Pasar Barang, Pasar Uang dan Keseimbangan Makro B A W 1 W 2 a Pasar TK dan Fungsi Produksi 56 Gambar 7. Shock di Pasar Tenaga Kerja dan Transmisi Gambar 7. Shock di Pasar Tenaga Kerja dan Transmisi Gambar 7 memperlihatkan keseimbangan awal pada setiap pasar berada pada titik A. Adanya kebijakan pemerintah yang menyesuaikan Upah Minimum Propinsi UMP dengan tingkat inflasi ditambah kebijakan-kebijakan ketenagakerjaan antara lain: i Keputusan Menteri no. 150 tahun 2000 tentang pengawasan ketenagakerjaan dalam industri dan perdagangan, ii Undang-undang ketenagakerjaan no 13 tahun 2003 tentang aturan mempekerjakan perempuan dan iii Undang-undang no 2 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat meningkatkan biaya operasional perusahaan sehingga menjadi pemicu berkurangnya permintaan tenaga kerja. Mekanisme perubahan keseimbangan di pasar tenaga kerja akan mempengaruhi keseimbangan di semua pasar secara makro. Permintaan tenaga kerja berkurang, kurva permintaan tenaga kerja bergeser ke kiri D ke D 1 . Pada saat upah tetap di W akan terjadi kelebihan penawaran tenaga kerja sehingga upah keseimbangan cenderung turun menjadi W 1 . Bila diasumsikan adanya kebijakan upah minimum merupakan kendala bagi perusahaan untuk menurunkan upah sementara diasumsikan informasi bersifat tidak sempurna dan adanya kekuatan serikat pekerja untuk menuntut kenaikan upah maka kurva penawaran tenaga kerja akan bergeser ke kiri atas S ke S 1 . Kesempatan kerja berkurang. Keseimbangan di pasar tenaga kerja terjadi pada titik B W 2 ,L 2 . Pada fungsi produksi terlihat output berkurang Y ke Y 1 . Pada keseimbangan makro, penurunan output nasional karena efek di pasar tenaga kerja di ilustrasikan dari pergeseran penawaran agregat AS ke kiri atas AS ke AS 1 . Pada indeks harga umum yang konstan di P terjadi kelebihan permintaan agregat sehingga harga cenderung meningkat P ke P 1 . Keseimbangan makro bergeser ke titik B P 1 ,Y 1 . Peningkatan indeks harga-harga umum ke P 1 menyebabkan perubahan keseimbangan di pasar uang dan pasar barang. Kurva penawaran uang bergeser ke kiri MP ke MP 1 , LM bergeser ke kiri LMP ke LMP 1 . Keseimbangan IS-LM bergeser ke titik Br 2 ,Y 1 . Kesimpulan dari adanya pemberlakuan kebijakan ketenagakerjaan pada kasus di atas menimbulkan beberapa dampak secara makro. Dampak tersebut adalah : i penurunan growth dari Y ke Y 1 , ii inflasi karena peningkatan indeks harga-harga umum dari P ke P 1 , iii penurunan kesempatan kerja dari L ke L 2 , dan iv peningkatan jumlah pengangguran sebesar selisih L dan L 2 .

3.3.2. Pengangguran