Kombinasi Simulasi 4 dan 5 Kombinasi Simulasi 7 dan 8

7.3.9. Kombinasi Simulasi 4 dan 5

Kombinasi simulasi penyesuaian upah minimum sektoral dan upah minimum rata-rata dengan diatas rata-rata tingkat inflasi 2007-2010 sebesar 8 persen dan penurunan kekuatan serikat buruh diramalkan memberikan dampak positif pada penurunan tingkat pengangguran dan inflasi. Tingkat pengangguran total diramalkan menurun 0.79 persen mencapai 9.37 persen seperti pada Tabel 44. Penurunan tingkat pengangguran total tersebut disebabkan peningkatan kesempatan kerja yang secara total meningkat 0.29 persen meningkat 298 ribu orang TK per tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan, pengangguran angkatan kerja berpendidikan rendah mencapai 3.89 persen terjadi peningkatan 0.02 persen sementara pada tingkat pengangguran TK berpendidikan menengah dan rendah justru menurun. Sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, juga disimpulkan bahwa TK berpendidikan rendah sangat potensial dikeluarkan dari pasar kerja akibat perubahan dalam pasar TK. Nilai investasi sektoral maupun total diramalkan menurun. Penurunan nilai investasi tersebut disebabkan karena peubah nilai upah minimum berpengaruh langsung secara negatif pada nilai investasi. Penurunan nilai investasi selanjutnya berdampak pada penurunan nilai produksi sektoral. Pada sektor pertanian dan jasa. Peningkatan nilai produksi sektoral hanya terjadi pada sektor industri, disebabkan tingginya peningkatan kesempatan kerja di sektor industri yang mencapai 3.36 persen. Tingkat inflasi diramalkan menurun 2.26 persen mencapai 4.38 persen. Kombinasi simulasi ini tidak menghasilkan trade off antara tingkat pengangguran total dan inflasi. Kedua indikator makroekonomi tersebut menurun. Tabel 44

7.3.10. Kombinasi Simulasi 7 dan 8

Kombinasi simulasi penurunan tingkat suku bunga dan peningkatan pengeluaran infrastruktur merupakan upaya yang dapat dilakukan pemerintah untuk menggerakkan sektor riil melalui kombinasi kebijakan fiskal dan moneter. Simulasi 10 memperlihatkan dampak positif pada peningkatan nilai investasi dan nilai produksi sektoral. Nilai investasi sektor pertanian meningkat dengan prosentase yang lebih tinggi tetapi secara nominal hanya meningkat 427 milyar rupiah seperti pada Tabel 45. Sementara investasi sektor industri meningkat 1.2 triliun rupiah. Nilai produksi sektor jasa meningkat paling tinggi yang mencapai 2.42 persen meningkat 1.6 triliun rupiah per tahun. Penawaran agregat menurun 0.62 persen. Sejalan dengan peningkatan nilai produksi pada seluruh sektor, juga terjadi peningkatan kesempatan kerja di seluruh sektor dan terjadi penurunan tingkat pengangguran. Peningkatan kesempatan kerja tertinggi pada sektor jasa yang mencapai 1.01 persen meningkat 118 ribu orang TK per tahun. Tingkat pengangguran total menurun 0.14 persen mencapai 10.02 persen dan pengangguran didominasi oleh angkatan kerja berpendidikan rendah dan menengah. Simulasi 10 dapat memperbaiki indikator makro, terlihat pada penurunan tingkat pengangguran dan inflasi juga peningkatan nilai investasi dan penawaran agregat. Tingkat inflasi menurun 0.02 persen yang disebabkan peningkatan penawaran agregat. Tabel 45

7.3.11. Kombinasi Simulasi 4, 5 dan 8