3.8 Pengambilan Sampling Sedimen
Pengambilan sampel sedimen dilakukan di wilayah pesisir dimana sampel bentik diambil dan stasiun yang diambil mengikuti stasiun pengambilan sampel
bentik. Hal ini dimaksudkan agar ada kesinambungan terutama untuk interpretasikan data komunitas bentik sangat membutuhkan data karakter fisik dan kimia sedimen di
lokasi tempat hidup biota bentik tersebut. Adapun alat yang digunakan adalah sama dengan pada pengambilan sample bentos yaitu Petersen Grab luasan 0.1 m
2
dengan cara pengambilan yang sama seperti pengambilan bentos. Adapun cara pengambilan
sampling sedimen disajikan di bawah ini.
A. Penggunaan Grab Sampler
Turunkan grab sampler ke kolom air pada posisi terbuka dengan kecepatan terkontrol sekitar 1 m3 detik melalui kabel dengan menggunakan whinch. Pastikan
grab sampler tidak jatuh bebas ke dasar perairan. Hydrowire kabel yang digunakan
untuk menurunkan grab sampler harus lurus selama grab sampler diturunkan. Sampler
akan tertutup ketika menyentuh dasar dan kabel agak mengendor. Angkat sedikit grab sampler dari dasar air agar bisa tertutup dengan tepat tanpa ada sedimen
tertumpah. Setelah grab sampler terangkat dari dasar air, kecepatan penarikan dapat dinaikkan sampai sekitar 1 mdetik.
B. Pengambilan sampel
Pada saat dilakukan pengambilan sampel tangan menggunakan sarung tangan lateks. Setelah grab diangkat ke permukaan yang pertama harus dilakukan adalah
membuang air dari atas sedimen dengan menggunakan syringe tanpa jarum. Selanjutnya memeriksa sampel dan mencatat pada catatan buku lapangan hal-hal
mengenai warna, tekstur, aroma, kotoran, struktur biologi, batu besar, kilap minyak, hal-hal yang tidak biasa pada sampel dan hal lain yang tidak biasa pada proses
pengambilan sampel. Selanjutnya dilakukan pembuangan kotoran, struktur biologi, batu besar yang ada pada sampel. Sementara itu juga disiapkan botol sampel yang
diberi label sesuai dengan nomor stasiun dengan tinta permanen, dan mencatat pada buku catatan lapang mengenai identifikasi sampel lokasi pengambilan sampel,
tanggal dan waktu pengambilan sampel, klien, parameter yang akan dianalisis dan petugas pengambil sampel.
Selanjutnya 2 cm teratas dari sampel tersebut diambil dengan sendok stainless steel
dan dimasukan ke dalam 3 botol sampel bersih yang masing-masing volumenya 250 ml dan masing-masing botol tersebut akan dimanfaatkan untuk analisa butiran
sedimen dan logam. Selain itu juga akan diambil sampel tambahan pada setiap stasiun untuk keperluan sampel duplikat. Selanjutnya botol dimasukan ke dalam
plastik dua rangkap, dan dimasukkan pada cooler dengan kualitas yang baik, yang berisi frozen ice park dan tutup cooler dan didalamnya diberi es batu yang telah
dibungkus plastik, sehingga selama penyimpanan dan pengiriman sampel tetap dingin. Namun demikian untuk keperluan pemeriksaan butir sedimen, sample tidak
dibekukan. Selanjutnya sampel akan dikirim ke laboratorium. Analisis di laboratorium akan menggunakan metoda standar US EPA environmental protection
agence . Untuk ukuran butiran akan dianalisis distribusi ukuran butiran, sedangkan
pemeriksaan logam merkuri, arsenik, besi, mangan, alumunium, dan silikon. Jika ada kelebihan air, maka akan diaduk masuk ke dalam sampel dan dihomogenkan diaduk
dengan spatula, dan selanjutnya sampel akan dikeringkan dengan oven pada suhu 60C.
C. Penentuan konsentrasi logam berat
Pelarutan sampel dan analisis total merkuri digunakan metoda US EPA dengan menggunakan aqua regia sebagai bagian dari proses pelarutan, sehingga
dihasilkan perolehan total setiap jenis logam berat pada sedimen laut yang baik. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap setiap jenis logam berat dengan
menggunakan cold vapor atomic absorption.
3.9 Pengambilan Sampel Biota