3.5 Jenis Data dan Teknis Analisis yang Digunakan
Jenis data dan teknis analisis yang digunakan serta keluaran output dalam proses penelitian disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Tujuan penelitian, jenis data, teknis analisis dan keluaran
Tujuan Penelitian Jenis data yang
dikumpulkan Teknis Analisis
Keluaran
Mendapatkan informasi kondisi eksisting jenis dan
jumlah limbah industri baja yang dihasilkan,
namun belum dimanfaatkan kembali.
Data jenis limbah baja: slag,
scale, sludge, slurry
dan debu EAF di Area penampungan
-
Analisis hasil uji toksisitas
- Analisis hasil uji kualitas air laut
- Analisis IPAL Karakteristiik jenis
limbah baja: sludge, slurry
dan debu EAF yang memenuhi
standar mutu. Mengetahui pencemaran
di wilayah pesisir dan kesehatan masyarakat
sekitar KIKC dari limbah baja yang tidak dapat
didaur ulang. Data limbah baja yang
mencemari perairan dan kesehatan
masyarakat yang lolos dari proses IPAL,
kualitas air, sedimen dan kandungan logam
berat pada kerang Deskriptif Tingkat
pemcemaran pesisir dan kesehatan
bagi masyarakat sekitar dan
konsentrasi logam berat pada organ
tubuh kerang.
Merumuskan model pengelolaan limbah
industri baja dalam upaya mempertahankan
kelestarian wilayah pesisir dan kesehatan masyarakat
sekitarnya. .
Nilai ekonomis limbah
. Indikator dari para
Penelitipakar dan bobot setiap
atribut hasil kuesioner
. Analisis investasi
pengolahan limbah NPV
dan BCR
. Analisis model
pngelolaan limbah: AHP, ISM, dan
pemodelan sistem dinamik powersim
. Nilai NPV dan
BCR
. Prioritas kebijakan
. Faktor penentu
parameter kunci .
Penyusunan model untuk melihat
perilaku sistem Merumuskan kebijakan
pengelolaan limbah industri baja yang
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan
Instansi terkait: Pemerintah Daerah,
LSMtokoh masyarakat,
Penelitipakar PT dan Pengusaha
. Analisis baku
mutu .
Model dinamis .
Analisis kebijakan .
Sintesa Model pengelolaan
limbah baja dalam upaya untuk
mempertahankan kelestarian wilayah
pesisir
3.6 Model Analisis Investasi Pengelolaan Limbah
Model ini bertujuan untuk menentukan analisis pengelolaan limbah industri baja di wilayah pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon. Juga model analisis
investasi pengelolaan limbah baja digunakan untuk mengevaluasi peran lingkungan hidup di kawasan pesisir secara sinergi memberikan manfaat kepada masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan. Model analisis investasi pengelolaan limbah baja di wilayah pesisir Kawasan
Industri Krakatau Cilegon dapat diukur dengan mengevaluasi manfaat nilai kelayakan
lingkungan, yaitu dengan menghitung net present value NPV dan benefit cost ratio analysis
BCR.
A. Net Present Value Analysis
Menurut Hisrich 1991, di dalam menganalisa nilai sekarang net present valueNPV analysis
ini bertujuan agar semua investasi, pengeluaran dan penerimaan yang terbentuk cash flow untuk periode waktu tertentu sampai umur ekonomis proyek
dan nilai suatu proyek diubah ke dalam nilai sekarang dengan menggunakan tingkat suku bunga yang relevan. Formulanya sebagai berikut:
n n NPVi =
∑ Bt 1 + i
-t
- ∑ Ct 1 + i
-t
............................................................. 6
t = 0 t = 0
Keterangan: Bt = Total penerimaan benefit dari proyek pada periode t
Ct = Total biaya cost untuk proyek yang dikeluarkan
i = Tingkat suku bunga interst rate
1+i
-t
= Faktor nilai sekarang present worth factors atau discount factor koreksi pengaruh waktu terhadap nilai uang pada
periode t dengan interst rate i per-tahun. Jika nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang lebih
besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan sehingga diterima NPV 0. Sedangkan jika nilai sekarang lebih kecil NPV 0,
maka proyek ditolak karena dinilai tidak menguntungkan. Dan apabila NPV = 0, berarti nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang sama
dengan nilai sekarang investasi.
B. Benefit Cost Ratio Analysis
Benefit cost ratio analysis digunakan untuk menentukan pengelolaan
sumberdaya yang dimiliki di wilayah pesisir laut secara lebih efisien, terutama digunakan untuk menentukan kebijakan pengelolaan lingkungan pesisir di Kawasan
Industri Krakatau Industri. Dengan menggunakan pendekatan benefit cost ratio analyisis
BCR ini, sebuah proyek atau program dengan net present value NPV positif direkomendasikan sebagai sebuah investasi yang baik dalam arti bahwa proyek
tersebut akan menghasilkan pengembalian yang lebih besar dan merupakan hasil pengelolaan sumberdaya terbaik di masa mendatang. Formulanya sebagai berikut:
n
Bt1 + i
t
BCR =
∑
…………………………………………. 7
t = 1
Ct 1 + i
t
Prosedur untuk mengevaluasi penentuan pengelolaan limbah baja di wilayah pesisir dan laut didasarkan pada nilai BCR tertinggi.
3.7 Analisis Baku Mutu