hukum; dan 9 masih rendahnya kesadaran masyarakat tentang arti penting dan nilai strategis sumber daya kelautan dan perikanan bagi pembangunan ekonomi daerahnya.
6.4.3 Analisis Nilai Manfaat Investasi Wilayah Pesisir
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa nilai manfaat ekonomi wilayah pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon, jika dipandang dari data produksi
komoditas hasil pertanian Kota Cilegon tahun 2007 khususnya hasil tangkapan ikan sebesar 1.103 tontahun. Namun wilayah tersebut termasuk zona penyebarangan antar
pulau bahkan antar negara, maka diharapkan wilayah ini akan memperoleh pendapatan sebagai devisa daerah atau devisa negara. Kenyataan ada wilayah pesisir
Kawasan Industri Krakatau Cilegon yang didalamnya tumbuh dan berkembang industri menengah dan industri berat yang sebagian besar mempunyai kepentingan
melalui kawasan tersebut. Menurut hasil penelitian oceanografi yang oleh Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia LIPI tahun 2008 menyebutkan + seluas 300 hektar terjadi
kerusakan berskala berat pada hutan mangrove bakau di Kawasan Industri Karakatau Cilegon, hal tersebut sangat berdampak terhadap kondisi pantaipesisir
karena fungsi hutan mangrove salah satunya adalah untuk mengantisipasi terjadinya abrasi pantai dan dapat meredam gelombang tsunami.
Sejalan dengan kebijakan pengelolaan limbah pada wilayah pesisir merupakan suatu kebijakan politik dan ekonomi dalam rangka pembangunan ekonomi yang
meninggalkan paradigma lama yang menempatkan kelautan sebagai sektor pinggiran. Dengan kata lain, kebijakan pengelolaan limbah pada wilayah pesisir merupakan
paradigma baru yang menempatkan sektor kelautan sebagai arus utama mainstream dalam pembangunan perekonomian. Sedangkan perekonomian wilayah pesisir
merupakan pemikiran ekonomi yang dipakai dalam mendayagunakan sumberdaya kelautan sebagai basis dalam mendorong pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan khususnya di wilayah pesisir.
Di dalam aspek nilai finansial guna menentukan apakah aktivitas pengelolaan limbah akan memberikan sumbangan atau mempunyai peranan yang
positif dalam pengelolaan perekonomian wilayah pesisir dan peranannya cukup besar dalam penggunaan sumber-sumber yang dibutuhkan. Analisis aspek nilai finansial
yang perlu diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas yang diperoleh dari semua sumber yang dipakai dalam kegiatan untuk masyarakat atau perekonomian
secara komprehensif tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber-sumbernya dan
masyarakat dapat menerima hasil kegiatan tersebut. Manfaat aspek nilai perekonomiansosial adalah kemampuan kegiatan dalam menciptakan lapangan kerja
baru, meningkatkan perekonomian daerah, dan menunjang pendapatan devisa. Aspek nilai investasi pengelolaan limbah baja ini dapat menjadi aktivitas
yang sehat apabila dapat memberikan kontribusi yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Pengkajian berbagai aspek nilai investasi ini, kemungkinan
yang akan timbul adalah: a Suatu proyek cukup sehat ditinjau dari berbagai aspek sehingga rencana investasi dapat dilanjutkan; b Proyek cukup sehat apabila syarat-
syarat tertentu dapat dipenuhi; c Proyek tidak cukup sehat sehingga rencana investasi seyogyanya dibatalkan. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan hasil
wawancara memperlihatkan bahwa limbah baja dapat dimanfaatkan dan dapat menghasilkan keuntungan investasi.
Menurut Sjaifuddin 2008, untuk mengukur nilai investasi pengelolaan limbah yang akan berdampak pada wilayah pesisir, dapat dianalisis melalui hasil
kelayakan pengelolaan limbah meliputi: analisis penilaian net present value dan benefit cost ratio.
6.4.4 Kelayakan Pengelolaan Limbah