Limbah Logam dalam Sistem Perairan dan Kesehatan Manusia

SEKTOR UNGGULAN : ‰ TAMBANG FOSFAT ALAM, ZEOLIT, BENTONIK, EMAS, BATUBARA ‰ PERKEBUNAN KELAPA SAWIT, KARET, CENGKEH, MELINJO ‰ PARIWISATA ‰ PERIKANAN ‰ INDUSTRI ‰ KEHUTANAN ‰ PERTANIAN DAN PERKEBUNAN KAWASAN INDUSTRI DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM KAWASAN INDUSTRI DAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM Gambar 6. Kawasan industri dan potensi sumber daya alam kabupatenkota di Provinsi Banten

2.2.2 Limbah Logam dalam Sistem Perairan dan Kesehatan Manusia

Banyak logam berat yang bersifat toksik maupun esensial terlarut dalam air dan mencemari air tawar maupun air laut. Sumber pencemaran ini banyak berasal dari pertambangan, peleburan logam dan jenis industri lainnya, juga dapat berasal lahan pertanian yang menggunakan pupuk yang mengandung logam Darmono, 2006. Sedangkan daya toksisitas logam berat terhadap makhluk hidup sangat tergantung pada spesies, lokasi, umur, daya tahan detoksikasi dan kemampuan individu untuk sifatmenghindari diri dari pengaruh polusi. Menurut Rachmansyah 1998, logam berat yang masuk ke dalam jaringan tubuh makhluk hidup melalui beberapa jalan, yaitu: saluran pernapasan, pencernaan, dan penetrasi melalui kulit. Jika hal ini dibiarkan, maka toksik logam akan mengganggu terhadap kesehatan manusia maupun makhluk hidup lainnya. Karena pencemaran logam berat, juga dapat merusak lingkungan perairan dalam hal stabilitas, keanekaragaman dan kedewasaan ekosistem. Dari aspek ekologis, kerusakan ekosistem perairan akibat pencemaran logam berat dapat ditentukan oleh faktor kadar dan keseimbangan zat pencemar yang masuk dalam perairan, sifat toksisitas dan bioakumulasi, karena pencemaran logam berat dapat menyebabkan terjadinya perubahan struktur komunitas perairan, jaringan makanan, tingkah laku, efek fisikologi, genetik dan resistensi. Di antara jenis-jenis logam yang telah ditemukan ternyata hanya beberapa logam yang sangat berbahaya dalam jumlah kecil yang dapat menyebabkan keracunan fatal. Menurut Gossel dan Bricker 1984 terdapat 5 logam yang berbahaya pada munusia yaitu: arsen As, kadmium Cd, timbal Pb, merkuri Hg, dan besi Fe. Diantara kelima logam tersebut, maka logam besi Fe merupakan bagian dari proses produksi baja yang menghasilkan limbah baja. Menutur Darmono 2006, logam bersifat toksik karena logam tersebut terikat dengan ligan dari struktur biologi. Sebagian besar logam menduduki ikatan tersebut dalam beberapa jenis sistem enzim dalam tubuh. Ikatan tersebut mengakibatkan tidak dapat aktifnya enzim yang bersangkutan, hal inilah penyebab utama dari toksisitas logam tersebut. Tempat ikatan logam yang spesifik tersebut menjadi dasar perkiraan dari organ atau jaringan yang sensitif terhadap keracunan logam dosis kecil. Di sisi lain kegiatan manusia di darat yang mempunyai dampak meningkatnya sedimentasi khususnya di wilayah pesisir akan menghasilkan beban sedimen. Kelebihan sedimen cenderung akan membunuh biota-biota yang bernafas dengan insang dan hewan-hewan air pemakan sedimen, apalagi jika sedimen tersebut mengandung pestisida maupun logam berat yang mempunyai konsentrasinhya sangat tinggi.

2.2.3 Toksisitas Logam pada Manusia dan Pencegahannya