Analisis Kebutuhan Formulasi Permasalahan Identifikasi sistem Pembuatan Model

A. Analisis Kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahap awal dari pengkajian sistem. Pada tahap analisa ini dinyatakan dalam kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan, kemudian dilakukan tahapan yang mengarah pada pengembangan terhadap kebutuhan- kebutuhan. Menurut Marimin 2007, dalam analisis kebutuhan perlu diketahui faktor yang menentukan dari pengembangan sistem pakar, yaitu resiko yang diterima oleh pemakai, resiko teknik didalam pertukaran informasi dan jawaban yang diberikan pemakai, ketersediaan sumberdaya manusia yang mendukung, dan software yang tersedia. Tahap ini juga memberikan informasi mengenai tanggapan dari pengambil keputusan terhadap jalannya sistem.

B. Formulasi Permasalahan

Menurut Eriyatno 1999, formulasi permasalahan dilakukan atas dasar penentuan informasi yang telah dilaksankan melalui identifikasi sistem secara bertahap. Karena formulasi permasalahan memberikan ilustrasi tentang kompleksitas permasalahan dalam hubungan dengan interaksi variabel baik di dalam maupun antar sistem. Untuk mengetahui permasalahan secara rinci maka dilakukan analisis berbagai keinginan dan konflik kepentingan oleh masing-masing aktorpelaku, yaitu: pemerintah, industri, LSM, masyarakat sekitar, penelitipakar, dan Divisi K3LH.

C. Identifikasi sistem

Identifikasi sistem dilakukan untuk mengetahui komponen-komponen yang terlibat di dalam sistem yang akan dikaji. Identifikasi sistem merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyatan khusus dari masalah yang harus diselesaikan untuk mencukupi kebutuhan tersebut. Selanjutnya identifikasi sistem dilakukan dengan menghubungkan antara pernyataan-pernyataan masalah dengan kebutuhan-kebutuhan aktor yang terlibat dalam sistem. Identifikasi sistem bertujuan untuk mencari pemecahan terbaik dari permasalahan yang dihadapi.

D. Pembuatan Model

Model pengelolaan limbah industri baja dalam upaya mempertahankan kelestaraian wilayah pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem, kedudukan model sistem sebagai informasi dasar dalam menyusun strategi dengan merubah kondisi suatu daerah aliran beban limbah.

E. Simulasi Model