Pengelolaan limbah berdasarkan Submodel

lain. Selanjutnya sampel otot dorsal dimasukkan ke dalam plastik bersih yang dapat disegel dengan plastik rangkap dua, dan diantara kedua plastik tersebut diberi label yang berisi identifikasi sampel, tanggal dan jam pengumpulan, nama klien, parameter yang akan dianalisis dan nama pengumpul sampel. Selanjutnya sampel dibekukan, dan baik pada saat disimpan maupun sampel dikirim diupayakan semaksimal mungkin sehingga ada dalam keadaan beku. Sampel segera dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Analisis logam pada jaringan dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metoda US EPA. Untuk keperluan ini sampel beku akan dithawing terlebih dahulu dan selanjutnya dihomogenkan dengan cara diblender pada blender dengan botol kaca dan bilahnya dari stainless steel yang sudah dibilas dengan asam dan blanko pembilasannya digunakan untuk memferifkasi. Selanjutnya sampel yang sudah dihomogenkan disimpan dalam keadaan beku. Pada waktu sampel tersebut akan dianalisis sampel dithawing kemudian dilarutkan pada asam nitritH 2 O 2 dengan menggunakan wadah berupa bejana terbuka dan memanaskan serta melarutkan sampelnya dengan menggunakan hot plate. Selanjutnya logam berat dianalisis dengan cold vapor atomic adsorption CVAA.

3.10 Pengelolaan limbah berdasarkan Submodel

Pada penelitian ini dugunakan analisis sistem dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1 Analisis kebutuhan antar pelaku, 2 Formulasi permasalahan, 3 Identifikasi sistem, 4 permodelan sistem, 5 Verifikasi dan validasi model serta 6 Implementasi model. Pembangunan suatu model dilakukan dengan tujuan untuk melihat perilaku sistem dalam membantu perencanaan strategi dan kebijakan pengolahan limbah industri baja sebagai upaya mempetahankan kelestarian wilayah pesisir di Kawasan Industri Krakatau Cilegon. Perumusan pemodelan ini dilakukan berdasarkan hasil pendekatan black box dan kondisi faktual hasil studi yang dikombinasikan dengan konsep teoritis dari berbagai kepustakaan yang digambarkan dalam diagram input-output pengelolaan sumberdaya pesisirperikanan. Sedangkan untuk merumuskan model tersebut, maka dibangun sub-sub model yang akan disajikan di bawah ini.

A. Submodel Penduduk

Untuk membuat submodel penduduk perlu dirumuskan bahwa Pertambahan penduduk mengikuti suatu fungsi dari jumlah angka kelahiran, angka kematian, dan urbanisasi. Penduduk pada suatu waktu P ti jiwa ditentukan oleh jumlah populasi penduduk saat ini P to jiwa, jumlah kelahiran Kel , jumlah urbanisasi Urb , dan jumlah kematian Kem, dapat dirumuskan: P ti = P to + P to Kel + Urb – Kem ............................................................... 8

B. Submodel Industri

Untuk menyusun submodel industri perlu dirumuskan bahwa Jumlah beban limbah industri Li tontahun dipengaruhi oleh Jumlah industri pada waktu ti Jl ti , Jumlah industri awal Jl to , Fraksi pembangunan industri FPI , Luas lahan kawasan LK ha, Fraksi limbah industri Fl i . Dengan asumsi untuk setiap industri membutuhkan satu hektar lahan, dapat dirumuskan: Jl ti = Jl to 1+FPILK ............................................................................. 9 L i = Jl ti Fl i ..............................................................................10

C. Submodel Pengolah limbah

Untuk menyusun submodel pengolah limbah perlu dirumuskan bahwa jumlah limbah JL tontahun yang masuk ke pesisir pantai dipengaruhi oleh beban limbah BL tontahun bersumber dari industri baja dan kapasitas instalasi pengolahan limbah Kipal tontahun, dapat dirumuskan: JL = BL – Kipal ....................................................................................... 11 Pengolahan limbah yaitu upaya untuk mengurangi beban limbah hingga memenuhi baku mutu.

D. Submodel Dampak Sosial

Untuk menyusun submodel dampak sosial pada model pengelolaan limbah baja digunakan model dinamis. Model dinamis ini digunakan untuk mengetahui dampak limbah terhadap demografi di Kawasan Industri Krakatau Cilegon dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Model dinamis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Demografi = fKesehatan masyarakat, sosial ekonomi, dan daya dukung lingkungan Dampak demografi tersebut merupakan model populasi yang berkaitan dengan submodel penduduk dapat diselesaikan dengan model dinamis powersim sebagai pada model pengelolaan limbah baja sebagai upaya untuk mempertahankan wilayah pesisir di Kawasan Industri Krakatau Cilegon.

3.11 Analisis Kebijakan Model Pengelolaan Limbah Industri Baja