modeling . Untuk membuat asumsi model pengelolaan limbah baja ini, maka dapat
dibuat struktur model. Rancang bangun struktur model ini meliputi submodel kependudukan, submodel pesisir laut, dan submodel limbah industri. Ketiga
submodel tersebut diasumsikan secara terpadu pada pembuatan rancang bangun model pengelolaan limbah industri baja sebagai upaya untuk mempertahankan
kelestarian wilayah pesisir di Kawasan Industri Krakatau Cilegon, sehingga model tersebut dapat menggambarkan kondisi obyektif, baik permasalahan penduduk,
wilayah pesisir maupun limbah industri khususnya limbah baja di masa mendatang.
7.4.2 Pengelolaan Limbah Berdasarkan Aktivitas Penduduk
Penduduk merupakan bagian terpenting di dalam pengelolaan limbah industri baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, Kota Cilegon pada tahun
2007 memiliki jumlah penduduk sebanyak 339.716 jiwa. Dengan komposisi 176.276 jiwa laki-laki dan 163.440 jiwa perempuan, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-
rata sebesar 2,32 per-tahun dan tingkat kepadatan mencapai 1.936 jiwakm
2
. Selain itu, data Dinas Kesehatan Kota Cilegon tahun 2007 diperoleh rata-rata angka
kelahiran penduduk sebanyak 1,85 per-tahun dan angka kematian penduduk sebesar 1,15 per-tahun dari jumlah penduduk, dan angka urbanisasi penduduk
0,90 per-tahun jumlah penduduk. Dengan kondisi penduduk tersebut di atas, maka untuk menyusun submodel
penduduk dilakukan dengan menggunakan analisis regresi, untuk mengetahui beban pencemaran limbah yang berasal dari aktivitas penduduk pada suatu waktu ditentukan
oleh jumlah populasi penduduk saat ini, persentase jumlah angka kelahiran, persentase jumlah urbanisasi, dan persentase jumlah angka kematian, maka aktivitas
jumlah penduduk Kota Cilegon adalah 42.846.944 jiwa dari persamaan 8.
7.4.3 Pengelolaan Limbah Berdasarkan Aktivitas Industri
Di dalam menentukan submodel industri ditentukan berdasakan hubungan antara luas areal kawasan industri Krakatau Cilegon dengan pertumbuhan industri,
dimana pengelolaanya tangani oleh satu perusahaan yaitu PT. KIEC. Pertumbuhan dan perkembangan industri di Kota Cilegon setiap tahun selalu bertambah hingga saat
ini, baik industri menengah maupun industri besarberat sebanyak 85 perusahaan swasta ditambah dengan industri yang bergerak pada kelompok industri Krakatau
Steel Grup di Kawasan Industri Krakatau Cilegon.
Prosentase sektor lapangan usaha baik sektor industri manufaktur maupun industri di Kota Cilegon tahun 2007 disajikan pada Tabel 21.
Tabel 21. Prosentase sektor lapangan usaha di 4 kecamatan Kota Cilegon tahun 2007 Sektor
Tenaga Kerja Prosentase
Pertanian Pertambangan dan Penggalian
Industri Listrik, Gas, dan Air Bersih
Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran
Angkutan dan Komunikasi Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya
Jasa-jasa, dll 9.741
937 46.629
1.226 9.247
47.242 21.339
73.74 2 6.567
5,72 0,55
27,38 0,72
5,43 27,74
12,53 4,33
15,60 Jumlah 170,303
100,00 Tabel 21 di atas, menunjukkan bahwa sektor lapangan usaha pada aktivitas
industri terutama industri manufaktur yang berkecendrungan menghasilkan limbah sebanyak 27,38 dari total sektor lapangan usaha yang ada di Kota Cilegon.
Meskipun prosentase sektor lapangan usaha industri lebih kecil dari prosentase dari lapangan usaha perdagangan, hotel, dan restoran, maka aktivitas industri mendapat
perhatian dari pemerintah daerah, terutama permasalahan AMDALnya. Prosentase sektor lapangan usaha di Kota Cilegon disajikan pada Gambar 20.
PROSENTASE SEKTOR LAPANGAN USAHA
5 10
15 20
25 30
P e
rt an
ai an
In d
u s
tr i
B a
ng un
an A
n gk
ut a
n d an
K o
m u
n ika
si Ja
sa -j
a sa
Sektor P
ro s
en ta
se
PROSENTASE
Gambar 20. Grafik prosentase sektor lapangan usaha di Kota Cilegon Selain tersebut di atas, juga diperlukan penyusunan submodel industri untuk
menentukan Jumlah beban limbah industri Li tontahun dipengaruhi oleh Jumlah industri pada waktu ti Jlti, Jumlah industri awal Jlto sebanyak 16
pabrikperusahaan, Fraksi pembangunan industri FPI sebesar 462,5 , Luas lahan
kawasan LK seluas 1.500 Ha, Fraksi limbah industri Fli sebesar 15 . Dari persamaan 10 dan 11 submodel industri halaman 56, maka diperoleh jumlah industri
pada waktu ke ti adalah 74 pabrikperusahaan1.500 Ha. Sehingga dapat dihitung dan diperolah Jumlah beban limbah industri adalah 11,1 tontahun untuk 74
industripabrik dengan luas lahan kawasan pabrik 1.500 ha. Dalam menyusun submodel pengolah limbah perlu diketahui bahwa Jumlah
limbah JL tontahun yang masuk ke pesisir pantai dipengaruhi oleh beban limbah sebesar 11,1 tontahun bersumber dari industri baja dan kapasitas instalasi pengolahan
limbah yaitu 95 dari beban limbah. Sehingga dari persamaan 12 submodel pengoleh limbah halaman 56, dapat diperoleh bahwa jumlah limbah yang masuk ke
pesisir pantai adalah 11,1 – 0,95 x 11,1 tontahun adalah 0,56 tontahun.
7.4.4 Pengelolaan Limbah Berdasarkan Dampak Sosial