Kelayakan Pengelolaan Limbah Hasil dan Pembahasan .1 Asumsi Analisis

masyarakat dapat menerima hasil kegiatan tersebut. Manfaat aspek nilai perekonomiansosial adalah kemampuan kegiatan dalam menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian daerah, dan menunjang pendapatan devisa. Aspek nilai investasi pengelolaan limbah baja ini dapat menjadi aktivitas yang sehat apabila dapat memberikan kontribusi yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Pengkajian berbagai aspek nilai investasi ini, kemungkinan yang akan timbul adalah: a Suatu proyek cukup sehat ditinjau dari berbagai aspek sehingga rencana investasi dapat dilanjutkan; b Proyek cukup sehat apabila syarat- syarat tertentu dapat dipenuhi; c Proyek tidak cukup sehat sehingga rencana investasi seyogyanya dibatalkan. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan dan hasil wawancara memperlihatkan bahwa limbah baja dapat dimanfaatkan dan dapat menghasilkan keuntungan investasi. Menurut Sjaifuddin 2008, untuk mengukur nilai investasi pengelolaan limbah yang akan berdampak pada wilayah pesisir, dapat dianalisis melalui hasil kelayakan pengelolaan limbah meliputi: analisis penilaian net present value dan benefit cost ratio.

6.4.4 Kelayakan Pengelolaan Limbah

Saat ini limbah baja yang merupakan hasil proses pabrik baja yang dihasilkan oleh PT. Krakatau Steel sudah dimanfaatkan melalui penjualan langsung baik untuk keperluan pabrik baja yang beroperasi di area Krakatau Group maupun dijual atas permintaan pabrik semen dengan pengiriman limbah baja sebanyak 300 tonbulan, juga melakukan ekspor limbah baja dalam bentuk mill steel di negara China untuk keperluan pabrik baja. Analisis kelayakan pengelolaan limbah dapat dilakukan dengan menganalisis hasil penilaian net present value ini dengan tujuan agar semua investasi, pengeluaran dan penerimaan dalam pengelolaan limbah baja yang berbentuk cash flow untuk periode waktu tertentu sampai kelayakan proyek dan nilai suatu proyek diubah ke dalam nilai sekarang dengan menggunakan tingkat suku bunga yang relevan. Untuk mengukur hasil analisis penilaian net present value dan benefit cost ratio ini menggunakan suku bunga yang berlaku pada akhir tahun 2007 yaitu suku bunga SBI sebesar 14 , minimum attractive rate of return MARR sebesar 15 , dan laju inflasi 6 . Estimasi nilai jual limbah yang dapat dimanfaatkan yaitu: limbah sludge senilai 22ton, sedangkan limbah baja yang berasal dari debu EAF atau DR slurry senilai 18ton. Harga jual limbah tersebut tidak termasuk biaya transportasi. Biaya transportasi untuk pengiriman shipping ke China melalui Kapal laut sebasar 34ton, sedangkan jika menggunakan kontainer biaya transportasinya sebesar 27ton. Biaya lain yang menjadi beban industri yaitu biaya pengerukan limbah yang berada di sekitar pabrik untuk dipindahkan ke area penampungan limbah sebesar 9ton. Berikut ini besaran estimasi benefit dan cost pengelolaan limbah industri baja di Kawasan Industri Krakatau Cilegon tahun 2007 dapat disajikan pada Tabel 19. Tabel 19. Estimasi benefit dan cost pengelolaan limbah industri baja di Kawasan Industri Krakatau Cilegon. Benefit-Cost Komponen Jumlah ton Harga USDton Nilai USD Benefit Debu EAF BSP Debu EAF SSP1 Debu EAF SSP2 Sludge DR Sludge WRM Slurry CRM Shipping 6.423 12.062 9.969 2.503 1.300 11.196 43.453 18 18 18 22 22 22 24 115,614 217,116 179,442 55,066 28,600 246,312 1,042,872 Cost Area transport 43.453 9 391,077 Berdasarkan Tabel 19 di atas terlihat bahwa komponen limbah baja yang berasal dari debu EAF BSP, debu EAF SSP, dan debu EAF SSP2 memiliki benefit harga limbah sebesar 18 USDton, sedangkan komponen limbah baja yang berasal dari sludge DR, sludge WRM, dan slurry CRM memiliki benefit harga limbah sebesar 22 USDton, sehingga hasil pengelolaan limbah baja yang dapat dimanfaatkan sebesar 1,885,022USD, selanjutnya dilakukan perhitungan estimasi benefit dan cost pengelolaan limbah baja untuk 10 tahun yang disajikan pada lampiran 2 – 3. Untuk mengetahui hasil penilaian benefit dan cost serta matriks kriteria penilaian terhadap pengelolaan limbah industri baja di Kawasan Industri Krakatau Cilegon disajikan pada Tabel 20. Tabel 20. Penilaian benefit dan cost serta matriks kriteria penilaian terhadap pengelolaan limbah industri baja di Kawasan Industri Krakatau Cilegon No. Pengelolaan Kriteria Nilai Peringkat Limbah NPV USD BCR NPVUSD BCR Opsi 1. 2. 3. 4. 5. 6. Debu EAF BSP Debu EAF SSP1 Debu EAF SSP2 Sludge DR Sludge WRM Slurry CRM 10,929,328 20,722,145 17,087,813 4,588,718 2,275,133 21,306,917 3,6 3,6 3,6 3,7 3,7 3,7 480 911 751 202 100 937 100 100 100 103 103 103 290 506 426 153 102 520 4 2 3 5 6 1 Kriteria bobot 0,5 0,5 Berdasarkan Tabel 20 di atas, pengukuran hasil penilaian investasi analisis net present value NPV untuk 10 tahun dapat diketahui dengan total nilai sebesar 76,910,054USD dan benefit cost ratio BCR dengan nilai rasio 3, yang berarti bahwa investasi menguntungkan. Selanjutnya dilakukan analisis untuk menentukan kriteria, nilai opsi, dan peringkat dari masing-masing jenis limbah. Dari hasil analisis kriteria dan opsi pengelolaan diperoleh urutan nilai 520, 506, 426, 290, 153, 290, dan 102, maka berdasarkan urutan pengelolaan tersebut diperoleh peringkat terbaik 1 yakni limbah baja yang berasal dari limbah slurry CRM, hal ini berarti limbah slurry CRM merupakan opsi pengelolaan yang dinilai paling layak untuk melakukan investasi pengelolaan limbah baja. Meskipun demikian, jenis limbah baja lainnya juga perlu pengelolaan secara berkelanjutan agar semua limbah dapat dimanfaatkan, sehingga limbah tersebut mempunyai nilai tambah added value bagi perusahaan dan masyarakat sekitar dapat menerima manfaaatnya. 6.5 Kesimpulan dan Saran 6.5.1 Kesimpulan