6. Melakukan langkah-langkah di atas untuk setiap level hirarki.
7. Menggunakan komposisi hirarki untuk membobotkan vektor-vektor prioritas
dengan bobot-bobot kriteria dan menjumlahkan semua nilai prioritas yang sudah diberi bobot tadi dengan nilai prioritas dari level bawah berikutnya dan seterusnya.
Hasilnya adalah vektor prioritas menyeluruh untuk level hirarki paling bawah. 8.
Mengevaluasi konsistensi untuk seluruh hirarki dengan mengalikan setiap indeks konsistensi dengan prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil
kalinya. Hasil ini kemudian dibagi dengan pernyataan sejenis menggunakan indeks konsistensi randomacak yang sesuai dengan dimensi tiap matrik. Rasio
konsistensi hirarki tersebut tidak boleh lebih dari 0,1. Jika tidak maka proses harus diperbaiki.
2.8.1 Matriks Perbandingan Berpasangan
Matriks perbandingan berpasangan dibuat untuk menggambarkan pengaruh relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap masing-masing tujuan yang setingkat
diatasnya, perbandingan berdasarkan penilaian judgement dari para pengambil keputusan, dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen dibandingkan dengan
elemen lainnya. Untuk menilai perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen terhadap elemen yang lain, maka digunakan pembobotan berdasarkan skala proses
AHP yang disarankan, seperti yang disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Skala banding secara berpasangan dalam AHP
Tingkat Kepentingan
Keterangan Penjelasan
1 3
5
7 9
2,4,6,8 Kebalikan
Kedua elemen sama pentingnya. Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada
elemen yang lainnya. Elemen yang satu lebih penting dari pada elemen
yang lain. Elemen yang satu jelas lebih penting dari pada
elemen yang lain. Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada
elemen yang lain.
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan.
Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktifitas j, maka j mempunyai
nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i. Dua elemen mempunyai pengaruh
yang sama terhadap tujuan. Pengalaman dan penilaian sedikit
mendukung satu elemen dibandingkan elemen lainnya.
Pengalaman dan penilaian sangat kuat mendukung satu elemen
dibanding elemen lainnya. Satu elemen dengan kuat didukung
dan dominan terlihat dalam praktek. Bukti yang mendukung elemen
yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat penegasan
tertinggi yang mungkin menguatkan.
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi diantara dua pilihan.
Sumber: Saaty 1999 Untuk mengkuantifikasi data kualitatif pada materi wawancara digunakan
nilai skala komparasi 1 sampai 9. Skala 1 sampai dengan 9 merupakan skala yang terbaik dalam mengkualifikasikan pendapat, yaitu berdasarkan akurasinya yang
ditunjukkan dengan nilai RMS root mean square deviation dan MAD median absolute deviation
.
2.8.2 Besarnya Bobot
Menurut Marimin 2005, terdapat 3 langkah untuk menentukan besarnya bobot yang dimulai kasus khusus yang sederhana sampai dengan kasus-kasus umum,
adalah sebagai berikut: 1.
Langkah 1: w
i
w
j
= a
ij
i,j = 1, 2,...,n ......................................................................... 1 w
i
= bobot input dalam baris w
j
= bobot input dalam lajur 2.
Langkah 2: w
i
= a
ij
w
j
i,j = 1, 2,...,n ..................................................................... 2
Untuk kasus-kasus umum mempunyai bentuk: n
w
i
= 1 ∑ a
ij
w
j
i = 1, 2,...,n n
j=i
w
i
= rata-rata dari a
i1
w
1
, ..., a
in
w
n
3. Langkah 3:
Bila perkiraan a
ij
baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah w
i
w
j
. Jika n juga berubah, maka n diubah menjadi
λ maksimum sehingga diperoleh: n
w
i
= 1 ∑ a
ij
w
j
i = 1, 2,...,n ................................................. 3 λ max
j=i
2.8.3 Indeks Konsistensi CI