Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kawasan Industri Pabrik baja terpadu PT. Krakatau Steel Cilegon yang meliputi area pabrik besi sponge atau direct reduction DR plant, pabrik slab baja, dan pabrik billet baja dan wilayah pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon yang berlokasi empat kecamatan yaitu Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Citangkil, Kecamatan Grogol, dan Kecamatan Pulomerak di Kota Cilegon. Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret 2007 sampai dengan Mei 2008.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperlukan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi langsung di lokasi penelitian seperti pengambilan sampel sedimen dan kerang-kerangan di wilayah pesisir Kawasan Industri Krakatau Cilegon dan pengambilan data secara purpossive melalui kuesioner, diskusi dan wawancara dengan pakar lingkungan. Sedangkan data sekunder penelitian ini diperoleh dari jenis limbah baja yang dihasilkan oleh pabrik, baik limbah industri baja yang berada di area masing-masing pabrik tersebut maupun di area penampungan limbah industri baja yang sudah ditentukan lokasinya, yakni: 1. Jenis limbah padat hasil pengelolaan buangan gasemisi udara : debu electric arc furnace EAF dari billet steel plant BSP dan slab steel plant SSP III. 2. Jenis limbah padat hasil pengelolaan air limbah industri: sludge dari: direct reduction plant DR I, II, III yang berasal dari water treatment plant WTP dan wire rode mill WRM, berasal dari WTP. 3. Jenis limbah padat hasil pengelolaan air limbah industri: slurry dari: cold rolling mill CRM, berasal dari WTP. 4. Data demografi, kesehatan masyarakat, dan dampak industri terhadap kesehatan masyarakat di Kawasan Industri Krakatau Cilegon. Selain data tersebut di atas, juga diperlukan data untuk mendukung hasil penelitian berupa hasil pengujian-pengujian karakteristik jenis limbah industri baja, serta untuk kelengkapan data yang terkumpul sebagai validasi model pengelolaan limbah industri baja sebagai upaya mempertahankan kelestarian wilayah pesisir, perlu dilakukan dengan bantuan pakar expert yang kemampuan dalam bidang pengendalian pencemaran pesisir. Marimin 2002 menjelaskan kriteria-kriteria yang memenuhi syarat sebagai pakar, adalah sebagai berikut: 1. Pakar yang mendapat pendidikan formal S2S3 pada bidang yang dikaji. 2. Pakar yang berpengalaman pada bidang yang dikaji, tetapi memilki pendidikan formal di bidang lain. 3. Pakar yang berpendidikan formal dan berpengalaman pada bidang yang dikaji. 4. Pakar berasal dari praktisi, didasarkan pada lama kerja dan kewenangan di suatu posisi tertentu. Dalam penelitian ini yang menjadi stakeholder sebagai pakar lingkungan yang berasal dari perguruan tinggi, instansi pemerintah maupun instansi terkait lainnya yang berpendidikan S2S3 seperti IPB, ITB, dan UNTIRTA, Puspiptek Serpong, Dinas Lingkungan Hidup, Pertambangan dan Energi Kota Cilegon, Provinsi Banten seperti Bapedalda, Dinas Perikanan dan Kelautan, Divisi K3LH PT. Krakatau Steel dan lembaga swadaya masyarakat LSM pemerhati lingkungan.

3.3 Tahapan Penelitian