Pengaruh citra image terhadap kepuasan pelanggan Pengaruh Citra Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Secara Tidak

64

4.6 Kausalitas Peubah-peubah Latent Pembentuk Loyalitas Pelanggan

Kausalitas di antara peubah-peubah latent pembentuk loyalitas pelanggan, juga dapat diketahui dengan menilai inner model, dengan hasil sebagaimana disajikan pada Tabel 29. Tabel 29. Uji Kausalitas Peubah-peubah Latent Pembentuk Loyalitas Pelanggan Original Sample O Sample Mean M Standard Deviation STDEV Standard Error STERR T Statistics |OSTERR| CUEX - LOYALTY 0.070337 0.069897 0.052459 0.052459 1.340815 CUSAT - LOYALTY 0.470693 0.474351 0.064449 0.064449 7.303365 IMAGE - LOYALTY 0.078271 0.074995 0.058761 0.058761 1.332034 PRQ - LOYALTY 0.183068 0.180008 0.057584 0.057584 3.179174

a. Pengaruh Citra Image Terhadap Loyalitas Pelanggan

Hipotesis alternatif H4d yang diajukan adalah citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent IMAGE - LOYALTY memiliki nilai koefisien 0.078271 dan nilai t Statistics 1.332034 t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak Ho, yakni citra tidak berpengaruh nyata terhadap loyalitas pelanggan. Apabila dibandingkan dengan nilai koefisien IMAGE - CUSAT yakni 0.179691 dan nilai t Statistics 3.507279, sedangkan IMAGE - LOYALTY memiliki nilai koefisien 0.078271 dan nilai t Statistics 1.332034, maka dapat diambil kesimpulan bahwa citra Bimoli tidak mampu secara langsung membentuk loyalitas pelanggan, namun terlebih dahulu harus melalui terbentuknya kepuasan pelanggan, maka loyalitas akan dapat terwujud. Citra Bimoli yang positif dalam persepsi pelanggan ternyata tidak cukup mampu dalam menjadikan pelanggannya loyal, sehingga pelanggan tidak bersedia untuk melakukan pembelian ulang dari minyak goreng Bimoli. 65

b. Pengaruh Harapan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan

Hipotesis alternatif H3c yang diajukan adalah harapan pelanggan berpengaruh positif secara langsung dan nyata terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent CUEX - LOYALTY memiliki nilai koefisien 0.070337 dan nilai t Statistics 1.340815 lebih kecil dari t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak hipotesis nol Ho, yakni harapan pelanggan tidak berpengaruh nyata secara langsung terhadap pembentukan loyalitas pelanggan, namun terlebih dahulu harus melalui tercapainya kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan merupakan pre trial beliefe, sehingga pada saat Bimoli mampu memberikan kinerja produk yang sesuai dengan harapan para pelanggannya, kepuasan pelanggan akan dapat tercapai. Implikasi dari kepuasan pelanggan yang tercapai dari pemenuhan harapan pelanggan tersebut, pada akhirnya diharapkan akan dapat berkontribusi nyata dalam mewujudkan loyalitas pelanggan.

c. Pengaruh Perceived Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan

Hipotesis alternatif H1c yang diajukan adalah perceived quality berpengaruh positif secara langsung terhadap loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent PRQ - LOYALTY memiliki nilai koefisien 0.183068 dan nilai t Statistics 3.179174 t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H1c yang diajukan, yakni perceived quality berpengaruh positif dan nyata terhadap loyalitas pelanggan. Kualitas produk Bimoli secara langsung tanpa harus terlebih dahulu membentuk kepuasan pelanggan, ternyata mampu menciptakan loyalitas pelanggan. Dengan produk Bimoli yang berkualitas, maka pelanggan akan senantiasa melakukan pembelian ulang, dengan atau tanpa terciptanya kepuasan terlebih dahulu.