63
g. Pengaruh citra image terhadap kepuasan pelanggan
Hipotesis alternatif H4b yang diajukan adalah citra berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui
kausalitas latent IMAGE - CUSAT memiliki nilai koefisien 0.179691 dan nilai t
Statistics 3.507279 t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H4b yang diajukan, yakni citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan.
Perbandingan nilai koefisien IMAGE- PRQ 0.705717 dan t Statistics 24.941077 dengan nilai koefisien IMAGE - CUSAT 0.179691 dan nilai t
Statistics 3.507279. dapat disimpulkan bahwa citra Bimoli lebih handal dalam membentuk perceived quality, dibandingkan secara langsung membentuk
kepuasan pelanggan. Pelanggan lebih mempersepsikan Bimoli sebagai cerminan produk minyak goreng yang berkualitas, sehingga dengan kualitas produk yang
dirasakan tersebut pada akhirnya mampu menciptakan kepuasan pelanggan.
h. Pengaruh Citra Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Secara Tidak
Langsung Melalui Perceived Quality
Hipotesis alternatif H4c yang diajukan adalah citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan secara tidak langsung melalui perceived
quality. Sebagaimana diketahui bahwa citra berpengaruh positif dan nyata secara langsung terhadap perceived quality dengan koefisien 0.705717 dan t Statistics
24.941077 lebih besar dari t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Perceived
quality berpengaruh positif secara langsung terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien 0.317202 dan t Statistics 5.301620 nyata pada 5 uji 1 arah.
Besarnya pengaruh tidak langsung antara citra terhadap kepuasan pelanggan melalui perceived value adalah 0,706 X 0,3172 = 0,2239 nyata pada
5 uji 1 arah. Keputusan hipotesisnya adalah menerima hipotesis alternatif H4c, citra berpengaruh positif dan nyata secara tidak langsung melalui perceived
quality terhadap kepuasan pelanggan. Besar nilai koefisien pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung, sehingga citra secara
langsung lebih mampu membentuk kepuasan dibandingkan secara tidak langsung melalui perceived quality.
64
4.6 Kausalitas Peubah-peubah Latent Pembentuk Loyalitas Pelanggan
Kausalitas di antara peubah-peubah latent pembentuk loyalitas pelanggan, juga dapat diketahui dengan menilai inner model, dengan hasil sebagaimana
disajikan pada Tabel 29. Tabel 29. Uji Kausalitas Peubah-peubah Latent Pembentuk Loyalitas
Pelanggan
Original Sample O
Sample Mean M
Standard Deviation
STDEV Standard
Error STERR
T Statistics |OSTERR|
CUEX - LOYALTY 0.070337
0.069897 0.052459
0.052459 1.340815
CUSAT - LOYALTY 0.470693
0.474351 0.064449
0.064449 7.303365
IMAGE - LOYALTY
0.078271 0.074995
0.058761 0.058761
1.332034
PRQ - LOYALTY 0.183068
0.180008 0.057584
0.057584 3.179174
a. Pengaruh Citra Image Terhadap Loyalitas Pelanggan
Hipotesis alternatif H4d yang diajukan adalah citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping,
diketahui kausalitas latent IMAGE - LOYALTY memiliki nilai koefisien
0.078271 dan nilai t Statistics 1.332034 t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645.
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menolak Ho, yakni citra tidak berpengaruh nyata terhadap loyalitas
pelanggan.
Apabila dibandingkan dengan nilai koefisien IMAGE - CUSAT yakni 0.179691 dan nilai t Statistics 3.507279, sedangkan IMAGE - LOYALTY
memiliki nilai koefisien 0.078271 dan nilai t Statistics 1.332034, maka dapat diambil kesimpulan bahwa citra Bimoli tidak mampu secara langsung membentuk
loyalitas pelanggan, namun terlebih dahulu harus melalui terbentuknya kepuasan pelanggan, maka loyalitas akan dapat terwujud. Citra Bimoli yang positif dalam
persepsi pelanggan ternyata tidak cukup mampu dalam menjadikan pelanggannya loyal, sehingga pelanggan tidak bersedia untuk melakukan pembelian ulang dari
minyak goreng Bimoli.