62
f. Pengaruh Citra Image Terhadap Perceived Quality
Hipotesis alternatif H4a yang diajukan adalah citra berpengaruh positif terhadap perceived quality. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas
latent IMAGE - PRQ memiliki nilai koefisien 0.705717 dan t Statistics
24.941077 lebih besar dari t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan
demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H4a yang diajukan, yakni citra berpengaruh positif dan nyata terhadap perceived
quality. Persepsi pelanggan terhadap citra Bimoli, dapat diinterpretasikan melalui
perolehan nilai rataan mean. Analisis deskriptif ukuran nilai pusat dengan pendekatan nilai rataan mean dari skala pengukuran semantic differential 1 – 5
dapat diketahui hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Nilai Rataan Persepsi Pelanggan Terhadap Citra Bimoli
Indikator Image Mean
Interpretasi
Slogan produk 3.893506
Meyakinkan Popularitas merek
4.218182 Populertinggi
Kepedulian pada lingkungan 3.353247
Tinggi Fokus pada kesehatan
3.8 Tinggi
Inovasi produk 3.641558
Tinggi
Berdasarkan data pada Tabel 28, citra Bimoli dalam persepsi pelanggan adalah sebagai merek minyak goreng yang populer, memiliki slogan produk yang
meyakinkan, peduli pada lingkungan, fokus pada kesehatan, dan senantiasa melakukan inovasi produk. Hal inilah yang mendasari persepsi pelanggan bahwa
Bimoli merupakan produk minyak goreng yang berkualitas. Citra yang positif dari Bimoli turut membentuk kualitas produk yang dirasakan oleh pelanggan. Hal ini
sebagaimana telah dibuktikan melalui pengujian hipotesis alternatif H4a, yang telah dilakukan. Hasil ini menjadi landasan yang kuat untuk melakukan pengujian
pengaruh citra terhadap kepuasan pelanggan.
63
g. Pengaruh citra image terhadap kepuasan pelanggan
Hipotesis alternatif H4b yang diajukan adalah citra berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui
kausalitas latent IMAGE - CUSAT memiliki nilai koefisien 0.179691 dan nilai t
Statistics 3.507279 t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian
dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H4b yang diajukan, yakni citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan.
Perbandingan nilai koefisien IMAGE- PRQ 0.705717 dan t Statistics 24.941077 dengan nilai koefisien IMAGE - CUSAT 0.179691 dan nilai t
Statistics 3.507279. dapat disimpulkan bahwa citra Bimoli lebih handal dalam membentuk perceived quality, dibandingkan secara langsung membentuk
kepuasan pelanggan. Pelanggan lebih mempersepsikan Bimoli sebagai cerminan produk minyak goreng yang berkualitas, sehingga dengan kualitas produk yang
dirasakan tersebut pada akhirnya mampu menciptakan kepuasan pelanggan.
h. Pengaruh Citra Image Terhadap Kepuasan Pelanggan Secara Tidak
Langsung Melalui Perceived Quality
Hipotesis alternatif H4c yang diajukan adalah citra berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan secara tidak langsung melalui perceived
quality. Sebagaimana diketahui bahwa citra berpengaruh positif dan nyata secara langsung terhadap perceived quality dengan koefisien 0.705717 dan t Statistics
24.941077 lebih besar dari t Tabel = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Perceived
quality berpengaruh positif secara langsung terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien 0.317202 dan t Statistics 5.301620 nyata pada 5 uji 1 arah.
Besarnya pengaruh tidak langsung antara citra terhadap kepuasan pelanggan melalui perceived value adalah 0,706 X 0,3172 = 0,2239 nyata pada
5 uji 1 arah. Keputusan hipotesisnya adalah menerima hipotesis alternatif H4c, citra berpengaruh positif dan nyata secara tidak langsung melalui perceived
quality terhadap kepuasan pelanggan. Besar nilai koefisien pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung, sehingga citra secara
langsung lebih mampu membentuk kepuasan dibandingkan secara tidak langsung melalui perceived quality.