Pengaruh Perceived Value Terhadap Kepuasan Pelanggan

59 memiliki nilai koefisien 0.226987 dan t Statistics 4.169034 t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H2 yang diajukan, yakni perceived value berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Nilai yang dirasakan pelanggan dari produk Bimoli, diinterpretasikan melalui perolehan nilai rataan mean. Analisis deskriptif dari skala pengukuran semantic differential 1 – 5 dapat diketahui hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 26. Tabel 26. Nilai Rataan Perceived Value Indikator Perceived Value Mean Interpretasi Kesesuaian harga jual dibandingkan dengan kualitas yang diberikan 3.828571 Sesuai Kesesuaian harga jual dibandingkan dengan kualitas yang diharapkan 3.727273 Sesuai Kesediaan pelanggan membeli Bimoli, apabila harus mengeluarkan biaya tambahan 3.114286 Netral Berdasarkan data pada Tabel 26 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang dirasakan pelanggan adalah harga jual Bimoli sesuai dengan kualitas yang diberikan dan kualitas yang diharapkan. Namun demikian dalam hal kesediaan membeli Bimoli apabila harus mengeluarkan biaya tambahan, pelanggan menyatakan sikap yang netral. Hal inilah yang mendasari terciptanya kepuasan pelanggan, sebagaimana telah dibuktikan melalui pengujian hipotesis alternatif H2.

c. Pengaruh Perceived Quality Secara Tidak Langsung Melalui Perceived

Value Terhadap Kepuasan Pelanggan Hipotesis alternatif H1b yang diajukan adalah perceived quality berpengaruh positif dan nyata secara tidak langsung melalui perceived value terhadap kepuasan pelanggan. Sebagaimana diketahui bahwa perceived quality berpengaruh positif secara langsung terhadap perceived value dengan koefisien 0.536010 dan t Statistics 11.184281 nyata pada 5 uji 1 arah. Perceived value berpengaruh positif secara langsung terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien 0.226987 dan t Statistics 4.169034 nyata pada 5 uji 1 arah. 60 Besarnya pengaruh tidak langsung perceived quality terhadap kepuasan pelanggan melalui perceived value adalah 0,536 X 0,227 = 0,1217 dan nyata pada 5 uji 1 arah. Keputusan hipotesisnya adalah menerima hipotesis alternatif H1b yang telah diajukan, yakni perceived quality berpengaruh positif dan nyata secara tidak langsung melalui perceived value terhadap kepuasan pelanggan. Besar nilai koefisien pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung. Sehingga dengan demikian perceived quality secara langsung lebih mampu membentuk kepuasan dibandingkan dibentuk secara tidak langsung melalui perceived value.

d. Pengaruh Harapan Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan

Hipotesis alternatif H3a yang diajukan adalah harapan pelanggan berpengaruh positif dan nyata secara langsung terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent CUEX - CUSAT memiliki nilai koefisien 0.150349 dan t Statistics 2.882876, lebih besar dari t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H3a yang diajukan, yakni harapan pelanggan berpengaruh positif secara langsung dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Harapan pelanggan terhadap produk Bimoli, dapat diinterpretasikan melalui perolehan nilai rataan mean. Analisis deskriptif ukuran nilai pusat dengan pendekatan nilai rataan mean dari skala pengukuran semantic differential 1 – 5 dapat diketahui hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 27. Tabel 27. Nilai Rataan Harapan Pelanggan Customer Expectation Indikator Customer Expectation Mean Interpretasi Harapan pelanggan terhadap kualitas Bimoli, dibandingkan sebelum menjadi pelanggan 4.01039 Meningkat Harapan pelanggan, kualitas Bimoli lebih unggul dibandingkan merek lain 4.148052 Setuju Harapan pelanggan, Bimoli dapat membuktikan pernyataan keunggulan pada iklan maupun kemasan 4.192208 Setuju