Kausalitas di Antara Peubah-peubah Latent Pembentuk Kepuasan

58

a. Pengaruh Perceived Quality Terhadap Kepuasan Pelanggan

Hipotesis alternatif H1a yang diajukan adalah perceived quality berpengaruh positif secara langsung dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent PRQ - CUSAT memiliki nilai koefisien 0,317 dan t Statistics 5,302 t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H1a yang diajukan, yakni perceived quality memiliki pengaruh langsung yang positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Kualitas produk Bimoli yang dirasakan oleh pelanggan, dalam hal kondisi minyak saat digunakan, bebas dari kolesterol, kemampuan memasak secara merata, higienitas, dan warna produk, dapat diinterpretasikan melalui perolehan nilai rataan mean. Analisis deskriptif ukuran nilai pusat dengan pendekatan nilai rataan mean dari skala pengukuran semantic differensial 1 – 5 dapat diketahui hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 25. Tabel 25. Nilai Rataan Perceived Quality Indikator Perceived Quality Mean Interpretasi Kondisi Bimoli saat digunakan 3.911688 Tidak mudah gosong Kandungan kolesterol 3.833766 Bebas kolesterol Kemampuan memasak masakan 3.823377 Menjadikan masakan masak merata Higienitas 4.090909 Higienis Warna minyak 4.088312 Jernih Berdasarkan data pada Tabel 25 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa pelanggan menyatakan telah merasakan Bimoli sebagai produk minyak goreng yang berkualitas, sebagaimana diindikasikan dari indikator-indikator yang telah ditetapkan dalam merefleksikan latent perceived quality. Hal inilah yang mendasari terciptanya kepuasan pelanggan, sebagaimana telah dibuktikan melalui pengujian hipotesis alternatif H1a.

b. Pengaruh Perceived Value Terhadap Kepuasan Pelanggan

Hipotesis alternatif H2 yang diajukan adalah perceived value berpengaruh positif secara langsung dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil bootstrapping, diketahui kausalitas latent PRV - CUSAT 59 memiliki nilai koefisien 0.226987 dan t Statistics 4.169034 t Tabel  = 0,05 pada uji 1 arah 1,645. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk menerima hipotesis alternatif H2 yang diajukan, yakni perceived value berpengaruh positif dan nyata terhadap kepuasan pelanggan. Nilai yang dirasakan pelanggan dari produk Bimoli, diinterpretasikan melalui perolehan nilai rataan mean. Analisis deskriptif dari skala pengukuran semantic differential 1 – 5 dapat diketahui hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 26. Tabel 26. Nilai Rataan Perceived Value Indikator Perceived Value Mean Interpretasi Kesesuaian harga jual dibandingkan dengan kualitas yang diberikan 3.828571 Sesuai Kesesuaian harga jual dibandingkan dengan kualitas yang diharapkan 3.727273 Sesuai Kesediaan pelanggan membeli Bimoli, apabila harus mengeluarkan biaya tambahan 3.114286 Netral Berdasarkan data pada Tabel 26 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa nilai yang dirasakan pelanggan adalah harga jual Bimoli sesuai dengan kualitas yang diberikan dan kualitas yang diharapkan. Namun demikian dalam hal kesediaan membeli Bimoli apabila harus mengeluarkan biaya tambahan, pelanggan menyatakan sikap yang netral. Hal inilah yang mendasari terciptanya kepuasan pelanggan, sebagaimana telah dibuktikan melalui pengujian hipotesis alternatif H2.

c. Pengaruh Perceived Quality Secara Tidak Langsung Melalui Perceived

Value Terhadap Kepuasan Pelanggan Hipotesis alternatif H1b yang diajukan adalah perceived quality berpengaruh positif dan nyata secara tidak langsung melalui perceived value terhadap kepuasan pelanggan. Sebagaimana diketahui bahwa perceived quality berpengaruh positif secara langsung terhadap perceived value dengan koefisien 0.536010 dan t Statistics 11.184281 nyata pada 5 uji 1 arah. Perceived value berpengaruh positif secara langsung terhadap kepuasan pelanggan dengan koefisien 0.226987 dan t Statistics 4.169034 nyata pada 5 uji 1 arah.