Asosiasi Peubah Kategorik pada Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan

71 Tabel 37. Tabulasi Silang Gender dan Loyalitas Pelanggan Loyalitas Total Sangat Tidak Loyal Tidak Loyal Netral Loyal Sangat Loyal Jenis Kelamin Wanita 1 20 105 71 16 213 Pria 21 87 52 12 172 Total 1 41 192 123 28 385 Berdasarkan tabulasi silang pada Tabel 37 dengan menggunakan SPSS diketahui luaran nilai Pearson Chi Square sebesar 1,873, derajat bebas 4 diperoleh nilai Asym. Sig 2 sided sebesar 0,759 lebih besar dari nilai  = 0,05. Sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan loyalitas pelanggan. Hasil lengkap uji asosiasi dengan menggunakan SPSS disampaikan pada Lampiran 10. 2 Pendidikan Hubungan pendidikan formal dengan kepuasan pelanggan adalah sebagaimana disajikan data tabulasi silangnya pada Tabel 38. Tabel 38. Tabulasi Silang Latar Belakang Pendidikan Formal dan Kepuasan Pelanggan Kepuasan Pelanggan Secara Keseluruhan Total Sangat Tidak Puas Tidak Puas Netral Puas Sangat Puas Pendidikan =SMA 3 13 66 86 36 204 Diploma 2 3 17 22 16 60 Sarjana 2 38 42 24 106 Pascasarjana 2 5 6 2 15 Total 5 20 126 156 78 385 72 Berdasarkan tabulasi silang antara latar belakang pendidikan formal dan kepuasan pelanggan pada Tabel 38, dengan menggunakan bantuan SPSS diketahui memiliki nilai luaran ordinal by ordinal Gamma sebesar 0,056 dengan Approx Sig 0,409, lebih besar dari  = 0,05. Sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pelanggan. Dengan demikian, latar belakang pendidikan formal dari pelanggan tidak menjadi pertimbangan utama bagi Bimoli dalam upaya menciptakan kepuasan pelanggannya. Hasil lengkap uji asosiasi dengan menggunakan SPSS disampaikan pada Lampiran 11. Sedangkan hubungan pendidikan dengan loyalitas pelanggan adalah sebagaimana disajikan tabulasi silangnya pada Tabel 39. Tabel 39. Tabulasi Silang Pendidikan dan Loyalitas Pelanggan Loyalitas Total Sangat Tidak Loyal Tidak Loyal Netral Loyal Sangat Loyal Pendidikan =SMA 1 25 109 52 17 204 Diploma 6 26 24 4 60 Sarjana 8 52 42 4 106 Pascasarjana 2 5 5 3 15 Total 1 41 192 123 28 385 Berdasarkan tabulasi silang antara latar belakang pendidikan formal dan loyalitas pelanggan pada Tabel 39, dengan menggunakan SPSS diketahui luaran nilai ordinal by ordinal Gamma sebesar 0,142 dengan Approx Sig 0,051, sama dengan nilai  = 0,05. Sehingga dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan Bimoli tidak terkait dengan latar belakang pendidikan formalnya, sebagaimana terindikasi pula dari sebaran data yang lebih dominan menjawab netral pada seluruh kategori pendidikan formal. Hasil lengkap uji asosiasi dengan menggunakan SPSS disampaikan pada Lampiran 12. 73

4.10 Pembentukan Model PLS Terbaik

Berdasarkan hasil algoritma dan bootstrap model awal PLS, diketahui bahwa seluruh indikator reflektif pada peubah-peubah latent yang ditetapkan, telah memenuhi nilai validitas dan reliabilitas. Sehingga pada indikator-indikator reflektif tidak ada perubahan model. Indikator formatif tidak dapat dianalisis dengan melihat covergent validity dan composite reliability sebagaimana pada indikator reflektif. Hal ini karena pada dasarnya konstruk dengan indikator formatif merupakan hubungan regresi dari indikator ke konstruk, sehingga cara menilainya adalah dengan melihat koefisien regresi dan nyatasi dari koefisien regresi tersebut. Dengan demikian analisis model outer dari indikator formatif dilakukan melalui analisis outer weight, dengan teknik analisis bootstapping construct level change yang dapat memberikan nilai t Statistics. Hasilnya sebagaimana disajikan pada Tabel 40. Tabel 40. Nilai t Statistics dari Indikator Formatif SES Kausalitas Indikator Formatif SES t Statistics CONSUME - SES 0,841 EDU - SES 0,991 JOB - SES 7,643 Berdasarkan data pada Tabel 40, dari tiga indikator formatif pada peubah latent status sosial ekonomi socioeconomic statusSES, yakni pengeluaran biaya konsumsi per bulan consume, tingkat pendidikan edu, dan profesi job, hanya indikator job yang secara valid mampu membentuk SES pelanggan Bimoli. Hal ini berdasarkan perolehan nilai t Statistics, hanya indikator job yang memiliki nilai t Statistics 7,643 dari nilai t Tabel  = 5 uji 1 arah 1,645. SES pelanggan Bimoli secara nyata hanya dapat dibentuk oleh profesi pelanggan. Perolehan nilai t Statistics dari biaya konsumsi per bulanconsume 0,841 dan tingkat pendidikanedu 0,991, memiliki nilai lebih kecil dari nilai t tabel  = 5 uji 1 arah, yakni 1,645, sehingga consume dan edu tidak nyata dalam membentuk 74 SES pelanggan Bimoli di Kabupaten dan Kota Bogor, sehingga indikator consume dan edu dikeluarkan dari model. Selanjutnya model dieksekusi ulang melalui mekanisme Algortima PLS dan bootstraping dengan teknik no sign change, sehingga diperoleh bentuk model PLS terbaiknya, disajikan pada Gambar 19. Keterangan: Gambar 19. Model Terbaik PLS Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan Model terbaik PLS kepuasan dan loyalitas pelanggan rumah tangga, minyak goreng Bimoli yang telah terbentuk, selanjutnya dapat dianalisis perolehan nilai koefisien determinansinya R square pada Tabel 41. Tabel 41. Nilai Koefisien Determinansi R Square R Square CUEX CUSAT 0,582 IMAGE LOYALTY 0,533 PRQ 0,498 PRV 0,491 SES T Stat 4,739 = Hubungan kausalitas nyata = Hubungan kausalitas tidak nyata