Implikasi Manajerial HASIL DAN PEMBAHASAN

77 3. Harapan pelanggan tidak mampu secara langsung membentuk loyalitas. Dengan demikian perusahaan perlu lebih berfokus dalam upaya memenuhi harapan pelanggan agar Bimoli memiliki kualitas lebih unggul dibandingkan merek lain, dan keunggulannya tersebut dibuktikan pada setiap media promosi maupun dicantumkan pada kemasan produk. 4. Perceived quality mampu secara langsung membentuk kepuasan dan loyalitas pelanggan, serta juga mampu menjadikan image positif perusahaan berdampak nyata bagi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dengan demikian, agar pelanggan mampu dengan jelas membedakan kualitas produk Bimoli dengan merek lain, maka perusahaan dapat menciptakan produk minyak goreng Bimoli varian baru dengan nilai tambah unik yang belum dimiliki oleh pesaingnya, misalnya minyak goreng berkalsium untuk kesehatan tulang. 5. Pelanggan Bimoli menyatakan netral dalam hal kesediaannya membeli minyak goreng Bimoli dengan mengeluarkan biaya tambahan. Dengan demikian, apabila perusahaan mampu menciptakan produk berkualitas melebihi biaya moneter maupun non moneter yang harus dikeluarkan pelanggan, maka kepuasan dan loyalitas pelanggan akan tercipta dengan optimal. 6. Perilaku pembelian pelanggan pada umumnya adalah membeli Bimoli di minimarket dalam ukuran 1 dan 2 liter. Sehingga dengan demikian Bimoli perlu lebih memprioritaskan ketersediaan produk dalam ukuran tersebut di minimarket. Hal ini agar pelanggan mudah memperoleh produk, sebagaimana keberadaan minimarket yang semakin mudah untuk dijangkau pelanggan. 7. Mengoptimalkan promosi penjualannya melalui program berbagai hadiah gift maupun bonus yang berfungsi sebagai insentif cepat. Salah satunya adalah dengan memberikan tambahan kuantitas volume minyak goreng, dalam kisaran 10 – 15 lebih banyak, pada momen-momen khusus. Hal ini sebagai implikasi dari kombinasi perceived quality dan perceived value yang nyata dalam membentuk kepuasan pelanggan. 78 8. Melengkapi program periklanan dengan advertorial, yang memungkinkan perusahaan untuk menginformasikan keunggulan produk dan pembentukan citra positif hubungan masyarakat, dengan durasi waktu di media elektronik yang lebih panjang, dan ruang kolom atau space di media cetak lebih luas dibandingkan program periklanan. Program advertorial tidak secara langsung bertujuan untuk menciptakan pembelian, namun lebih kepada upaya jangka panjang membentuk kepercayaan publik dan meningkatkan serta memperluas image positif perusahaan. 9. Terkait dengan terdapatnya hubungan yang erat antara pemberi saran dengan pengambil keputusan pembelian, di mana pemberi saran lebih didominasi oleh responden wanita yang berkedudukan sebagai istri atau ibu rumah tangga, maka program periklanan dan advertorial turut mengkomunikasikan peran penting seorang istri atau ibu rumah tangga, pada kesehatan keluarga. Bimoli hendaknya semakin fokus pada konsumen atau pelanggan dari segmen ibu rumah tangga sebagai target pemasaran produknya, pada setiap aktivitas pemasaran produk. 10. Menetapkan tagline baru sebagai positioning yang lebih mampu menginformasikan nilai tambah dan perbedaan unik dari merek minyak goreng pesaing. Tagline “Bimoli Kesempurnaan Minyak Goreng” merupakan tagline yang mencoba meringkas seluruh keunggulan Bimoli, dapat menjadi bias dalam pemahaman pelanggan. Bias dalam arti pelanggan tidak mampu membedakan keunggulan Bimoli dibanding merek minyak goreng lainnya. Tagline ini dapat dimodifikasi dengan memperhatikan peningkatan perceived quality yang mampu dicapai perusahaan melebihi perceived value.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Hubungan kausalitas pengaruh yang terjadi di antara peubah-peubah latent pembentuk kepuasan pelanggan, adalah sebagai berikut: a. Perceived quality berpengaruh positif dan nyata dalam membentuk kepuasan pelanggan Bimoli, secara langsung maupun tidak langsung melalui perceived value. b. Perceived value minyak goreng Bimoli adalah harga jual yang sebanding dengan kualitas dan harapan pelanggan, sehingga berpengaruh nyata dalam membentuk kepuasan pelanggan. c. Harapan pelanggan berpengaruh positif dan nyata dalam membentuk kepuasan pelanggan, secara langsung maupun tidak langsung melalui perceived value. Peningkatan harapan pelanggan yakni kualitas Bimoli lebih unggul dibandingkan merek lain, dan mampu membuktikan pernyataan keunggulannya pada iklan maupun kemasan. d. Citra Bimoli dalam benak pelanggan adalah memiliki slogan produk yang meyakinkan, merek yang populer, peduli pada lingkungan, fokus pada kesehatan, dan produk yang inovatif. Sehingga dengan demikian citra berpengaruh positif dan nyata terhadap perceived quality maupun kepuasan pelanggan secara keseluruhan. 2. Kepuasan pelanggan secara keseluruhan berpengaruh positif dan nyata terhadap loyalitas pelanggan. Kualitas produk Bimoli mampu secara langsung membentuk loyalitas tanpa harus melalui terwujudnya kepuasan pelanggan. Sedangkan citra dan harapan pelanggan tidak dapat secara langsung membentuk loyalitas, namun terlebih dahulu dengan terciptanya kepuasan pelanggan. 3. Selang interval baru dari tiga status sosial ekonomi socioeconomic statusSES berdasarkan biaya konsumsi rutin rumah tangga pelanggan per bulan adalah SES A Rp.1.720.000; SES B Rp. 1.310.001 – Rp.1.720.000; dan SES C Rp. 900.000 – Rp.1.310.000. 4. Status sosial ekonomi socioeconomic statusSES yang dibentuk dari biaya konsumsi rutin rumah tangga pelanggan per bulan, latar belakang pendidikan formal, dan profesi, tidak berpengaruh nyata terhadap terciptanya kepuasan maupun loyalitas pelanggan. Sehingga dengan demikian, SES tidak memiliki peranan yang nyata dalam model pembentukan kepuasan dan loyalitas pelanggan. 5. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara gender dan pendidikan formal pelanggan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. 6. Model PLS terbaik yang terbentuk adalah: a. Memiliki urutan peubah latent yang berpengaruh terbesar sampai terkecil terhadap kepuasan pelanggan, adalah perceived quality, perceived value, citra, dan harapan pelanggan. Sebesar 58,3 keragaman nilai kepuasan pelanggan dapat dijelaskan oleh peubah- peubah latent pembentuknya, 49,8 keragaman nilai Perceived quality mampu dijelaskan oleh Image, dan 49 keragaman nilai Perceived value mampu dijelaskan oleh Perceived quality dan Customer expectation.. b. Loyalitas pelanggan secara nyata dibentuk oleh kepuasan pelanggan secara keseluruhan terhadap Bimoli. Sebesar 51,2 keragaman nilai loyalitas pelanggan mampu dijelaskan oleh peubah-peubah latent pembentuk kepuasan pelanggan secara keseluruhan dan peubah citra image. c. SES tidak memiliki peranan yang nyata dalam pembentukan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dari tiga indikator formatif yang ditetapkan pada SES, hanya indikator profesi pelanggan yang secara nyata mampu membentuk SES pelanggan Bimoli.