Structural Equation Modelling SEM dan Partial Least Squares PLS

juga memungkinkan untuk melakukan analisis hubungan dua arah Ghozali, dkk. 2005. Peubah laten adalah peubah yang tidak dapat diobservasi, sehingga tidak dapat diukur secara langsung. Pengamatan pada peubah laten melalui efek pada peubah-peubah terobservasi. Peubah terobservasi adalah indikator-indikator yang dapat diukur Ghozali, et al. 2005. Ghozali 2008 memaparkan bahwa SEM dikembangkan berdasarkan 2 dua kelompok yaitu SEM berbasis covariance CBSEM dan SEM berbasis varianPartial Least Squares PLS. Perbedaan utama CBSEM dan PLS adalah pada CBSEM model yang dianalisis harus dikembangkan berdasarkan pada teori yang kuat dan bertujuan untuk mengkonfirmasi model dengan data empirisnya. Sedangkan PLS lebih menitikberatkan pada model prediksi sehingga dukungan teori yang kuat tidak begitu menjadi hal terpenting Ghozali, 2008. CBSEM bertujuan memberikan pernyataan tentang hubungan kausalitas atau memberikan deskripsi mekanisme hubungan kausalitas sebab-akibat. Sedangkan PLS memiliki tujuan untuk mencari hubungan linear prediktif antar peubah Ghozali, 2008. Wold 1985 dalam Ghozali 2008 menyatakan bahwa PLS merupakan metode analisis yang powerfull, data tidak harus berdistribusi normal multivariate indikator dengan skala kategori ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model yang sama, dan sampel tidak harus besar. PLS dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori dan juga untuk menjelaskan ada atau tidak adanya hubungan antar peubah laten. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan indikator formatif. Menurut Chin 1998 dalam Ghozali 2008 menyatakan bahwa karena PLS tidak mengasumsikan adanya distribusi tertentu untuk estimasi parameter, maka teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan. Model evaluasi PLS berdasarkan pada pengukutan prediksi yang mempunyai sifat non parametrik. PLS tidak hanya dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, namun dapat juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara peubah laten. PLS dapat menganalisis sekaligus konstruk yang dibentuk dengan indikator refleksif dan indikator formatif dan hal ini tidak mungkin dijalankan dalam SEM karena akan terjadi unidentified model. Tabel 4. Perbandingan antara PLS dan SEM Kriteria PLS SEM Tujuan Orientasi prediksi Orientasi parameter Pendekatan Berdasarkan variance Berdasarkan covariance Asumsi Spesifikasi prediktor non parametrik Multivariate normal distribution, independence observation parametrik Estimasi parameter Konsisten sebagai indikator dan jumlah sampel meningkat Konsisten Skore peubah laten Secara eksplisit di estimasi Indeterminate Hubungan peubah laten – indikatornya Dapat dalam bentuk reflective maupun formative indikator Hanya dengan reflective indikator Implikasi Optimal untuk ketepatan prediksi Optimal untuk ketepatan parameter Kompleksitas model Kompleksitas besar 100 konstruk dan 1000 indikator Kompleksitas kecil sampai menengah kurang dari 100 indikator Besar sample Kekuatan analisis didasarkan pada porsi dari model yang memiliki jumlah prediktor terbesar. Minimal direkomendasikan berkisar dari 30 sampai 100 kasus Kekuatan analisis didasarkan pada model spesifikasi. Minimal direkomendasikan berkisar dari 200 sampai 800 kasus

2.2 Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu

Triwidastuti 2008 melakukan kajian perbandingan metodologi model customer satisfaction index pada beberapa negara, yakni Swedia, Amerika, Jerman, Hongkong dan Indonesia. Hasilnya adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Kajian Metodologi Customer Satisfaction Index yang Ditinjau CSI Dibangun berbasis Tinjauan pendekatan Aspek yang diperhitungkan Pengukuran Diterapkan di Metodologi Swedish CSI Grigoroudis, dan Siskos, 2002 Service and Product Perilaku pelanggan psikologi 1. Satisfaction causes quality, expectation etc 2. Satisfaction 3. Satisfaction result complain and loyalty 4. retention Behavior Past purchasing Experience Industri transportasi dan komunikasi 1.Survey dilakukan terhadap pelanggan dengan wawancara melalui telepon. Perusahaan besar yang dapat mewakili kinerja ekonomi nasional market share 70. Dilakukan pada setiap sektor industri 2.Model matematis yaitu PLS partial least square dan MUSA multicriteria dissagregation analysis German CSI Grigoroudis dan Siskos,2002 Service and Product Perilaku pelanggan psikologi 1. Kinerja ekonomi market share dan profitability 2. Peubahatribut Multivariat 50 sektor industri nasional; transportasi komunikasi; transportasi udara American CSI Fornell, Johnson, Anderson, Cha, Bryant, 2001 1. Service dan product service berperan besar selama 5 tahun terakhir 2. CPI Customer Price Index 1. Konsumsi consumption point of view: pada produk yang dihasilkan dan yang dikonsumsi 2. Consumer oriented 1. Customer satisfaction =f perceived quality,perceived value, customer expectation 2. Customer expecttion = fcustomization, reliability, overall 3. Perceived Quality = f customization, reliability, overall 1. Kinerja ekonomi 2. Peubahatribut multivariat 3. Prepurchased expectation dan post consumtion perceived performance of the product Semua industri produk dan jasa 1. Industri dibagi 7 sektor, masingmasing dihitung kontribusi relatif thd GDP. Setiap sektor dibagi dalam grup industri, dihitung