Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Drilling

mengenai tahap prestart check serta melakukan safety briefing sebelum bekerja. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk apabila terjepit pintu kabin yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko terjepit pintu kabin. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45.

5.6.1.2 Memindahkan lumpurmaterial batuan dengan unit Excavator

Pada tahap memindahkan lumpurmaterial batuan menggunakan unit Excavator terdapat risiko keselamatan kerja unit Excavator terbalik dan unit Excavator terbakar. 1. Unit Excavator terbalik Risiko unit Excavator terbalik terjadi akibat unit Excavator dioperasikan pada area yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan area pengeboran, memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Excavator. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini dilakukan satu kali setiap hari yaitu, sebelum kegiatan pengeboran dilakukan. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko unit Excavator terbalik yaitu, kerusakan pada unit, cidera serius pada operator dan terhentinya proses produksi sementara waktu. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 270. 2. Unit Excavator terbakar Risiko unit Excavator terbakar terjadi akibat unit Excavator yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart check, memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Excavator. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 25 very serious, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, menyebabkan kerusakan yang parah pada unit Excavator dan mengakibatkan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran pada unit. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 450.

5.6.1.3 Menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer

Pada tahap menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer terdapat risiko keselamatan kerja tabrakan antar unit, risiko tertabrak unit Dozer, unit Dozer terbalik dan unit Dozer terbakar. 1. Tabrakan antar unit Risiko tabrakan antar unit terjadi akibat operator unit Dozer tidak mematuhi jarak aman saat berinteraksi atau ketika mendekati unit bergerak lain yang ada di lokasi pengeboran. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, membuat peraturan jarak aman antar unit saat berinteraksi, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini dilakukan satu kali setiap hari yaitu, sebelum kegiatan pengeboran dilakukan. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko tabrakan antar unit Dozer dan unit Drill yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit dan tidak menyebabkan cidera pada operator unit. Hal ini disebabkan karena, unit-unit yang beroperasi di lokasi pengeboran hanya menggunakan kecepatan yang rendah, sehingga jika terjadi tabrakan tidak menyebabkan konsekuensi yang fatal. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 270. 2. Tertabrak unit Dozer Risiko tertabrak unit Dozer terjadi karena kurangnya komunikasi antara pekerja dengan operator unit Dozer yang berada di lokasi pengeboran dan pekerja tidak mematuhi peraturan mendekati unit berat bergerak yang ada di lokasi kerja. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di area pengeboran, melarang pekerja yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area pengeboran, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan SOP mengenai proses drilling, serta memasang warning sign di lokasi pengeboran. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko tertabrak unit Dozer yaitu, dapat menyebabkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, memang tidak ada upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tertabrak unit Dozer tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 300. 3. Unit Dozer terbalik Risiko unit Dozer terbalik terjadi akibat unit Dozer dioperasikan pada area yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk yang ditimbulkan dari risiko unit Dozer terbalik yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit, cidera pada operator dan terhentinya proses produksi sementara waktu. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 270. 4. Unit Dozer terbakar Risiko unit Dozer terbakar terjadi akibat unit Dozer yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart check, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 25 very serious, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, menyebabkan kerusakan yang parah pada unit Dozer dan mengakibatkan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran pada unit. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 450.

5.6.1.4 Memasang titik-titik pengeboran

Pada tahap memasang titik-titik pengeboran terdapat risiko keselamatan kerja terjatuh di area pengeboran dan terjatuh dari ketinggian. 1. Terjatuh di area pengeboran Risiko ini terjadi karena area kerja di lokasi pengeboran memiliki struktur tanah yang berbatu dan tidak rata, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan dapat menyebabkan pekerja terjatuh. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tersebut mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses pengeboran. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk dari risiko terjatuh yaitu, cidera ringan atau memar pada bagian tubuh. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para operator unit saat memasang titik-titik pengeboran. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30. 2. Terjatuh dari ketinggian Risiko terjatuh dari ketinggian terjadi akibat area pengeboran berlokasi didekat tebing, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat tebing dapat menyebabkan pekerja terjatuh dari ketinggian. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat tanggul pengaman di dekat tebing, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses drilling. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko tersebut yaitu, dapat mengakibatkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 250.

5.6.1.5 Melakukan pengeboran

Pada tahap melakukan pengeboran terdapat risiko keselamatan kerja unit Drill terbalik, unit Drill terbakar, dan unit Dill tergelincir. 1. Unit Drill terbalik Risiko unit Drill terbalik terjadi akibat operator unit Drill salah mengoperasikan kaki-kaki Jack dari unit Drill ketika berada di lokasi yang tidak rata atau miring. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena mungin saja dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran, memberikan pelatihan kepada operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit Drill terbalik. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk dari risiko unit Drill terbalik yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit, cidera pada operator dan terhentinya proses produksi sementara waktu. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 75. 2. Unit Drill terbakar Risiko unit Drill terbakar terjadi akibat unit Drill yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau terdapat masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart check, memberikan pelatihan bagi operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Drill. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 25 very serious, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, mengakibatkan kerusakan yang parah pada unit Drill dan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian, karena perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran pada unit. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 750. 3. Unit Drill tergelincir Risiko unit Drill tergelincir terjadi akibat unit Drill dioperasikan ketika hujan yang menyebabkan area kerja di lokasi pengeboran menjadi licin. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah membuat kebijakan ketika turun hujan maka semua proses pengeboran harus segera dihentikan. Perusahaan juga memberikan pelatihan bagi operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Drill. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan melakukan pengeboran dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, mengakibatkan kerusakan kecil pada unit Drill dan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150.

5.6.1.6 Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya

Pada tahap memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya terdapat risiko keselamatan kerja pipa drill bengkok. 1. Pipa drill bengkok Risiko pipa drill bengkok terjadi akibat operator unit Drill tidak menaikan pipa drill dengan full ketika akan berpindah dari titik pengeboran satu ke titik pengeboran berikutnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena mungkin dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, memberikan pelatihan kepada operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan pipa drill bengkok. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang pengeboran yang telah ditentukan atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko pipa drill bengkok yaitu, kerusakan pada pipa dan terhentinya proses kerja sementara waktu. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. Tabel 5.7 Hasil Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Drilling PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013 No. Rincian Pekerjaan Risiko Kemungkinan L Paparan E Konsekuensi C Nilai Risiko 1. Persiapan awal Prestart Check Terbentur body unit 0,5 conceivable 6 frequently 1 noticeable 3 Terkilir 0,5 conceivable 6 frequently 1 noticeable 3 Tergelincir 0,5 conceivable 6 frequently 15 serious 45 Terjepit pintu kabin 0,5 conceivable 6 frequently 15 serious 45 2. Memindahkan lumpurmaterial batuan dengan unit Excavator Unit Excavator terbalik 3 unusualy 6 frequently 15 serious 270 Unit Excavator terbakar 3 unusualy 6 frequently 25 very serious 450 3. Menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer Tabrakan antar unit 3 unusualy 6 frequently 15 serious 270 Tertabrak unit Dozer 1 remotely possible 6 frequently 50 disaster 300 Unit Dozer terbalik 3 unusualy 6 frequently 15 serious 270 Unit Dozer terbakar 3 unusualy 6 frequently 25 very serious 450 4. Memasang titik-titik pengeboran Terjatuh di area pengeboran 3 unusualy 10 continously 1 noticeable 30 Terjatuh dari ketinggian 0,5 conceivable 10 continously 50 disaster 250 5. Melakukan pengeboran Unit Drill terbalik 0,5 conceivable 10 continously 15 serious 75 Unit Drill terbakar 3 unusualy 10 continously 25 very serious 750 Unit Drill tergelincir 3 unusualy 10 continously 5 important 150 6. Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya Pipa drill bengkok 3 unusualy 10 continously 5 important 150

5.6.2 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting

5.6.2.1 Memasang signbarikade di area blasting

Pada tahap persiapan awal peledakan, pekerja memasang signbarikade di area blasting untuk mencegah pekerja yang tidak berkepentingan masuk ke dalam area blasting. Pada tahap ini terdapat risiko keselamatan kerja terperosok kelubang, terjatuh dari ketinggian dan tertabrak Truck MMU. 1. Terperosok kelubang Risiko terperosok kelubang peledakan terjadi karena didalam area peledakan terdapat banyak lubang-lubang peledakan, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat lubang peledakan dapat menyebabkan pekerja terperosok kelubang. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari yaitu, sebelum proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko terperosok kelubang yaitu, dapat mengakibatkan cidera pada pekerja yang membutuhkan penanganan medis. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para pekerja saat memasang signbarikade di area blasting. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90. 2. Terjatuh dari ketinggian Risiko terjatuh dari ketinggian terjadi akibat area peledakan berlokasi didekat tebing, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat tebing dapat menyebabkan pekerja terjatuh dari ketinggian. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai proses blasting didekat tebing. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari yaitu sebelum proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko tersebut yaitu, dapat mengakibatkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. 3. Tertabrak Truck MMU Risiko tertabrak Truck MMU terjadi karena adanya interaksi antara pekerja dengan Truck MMU didalam area blasting. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko tersebut sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk dari risiko tertabrak Truck MMU yaitu, dapat mengakibatkan cidera yang serius pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90.

5.6.2.2 Pengisian Bahan Peledak

Pada tahap pengisian bahan peledak yang dilakukan menggunakan Truck MMU terdapat risiko keselamatan kerja Truck MMU terbalik dan pekerja terperosok kelubang peledakan. 1. Truck MMU terbalik Risiko ini terjadi akibat Truck MMU dioperasikan pada area tanah yang tidak stabil dan berpotensi longsor. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tersebut mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah di area blasting menggunakan unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang peledakan yang telah dibuat atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, menyebabkan kerusakan pada unit Truck dan cidera pada operator unit Truck. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. 2. Terperosok kelubang Risiko pekerja terperosok kelubang peledakan terjadi karena di area peledakan terdapat banyak lubang-lubang peledakan, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan di area peledakan dapat menyebabkan pekerja terperosok. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusual, karena risiko terperosok kelubang mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang peledakan yang telah dibuat atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko tersebut yaitu, mengakibatkan cidera yang membutuhkan penanganan medis. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para pekerja saat melakukan pengisian bahan peledak. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150.

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja pada Bagian Produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

4 58 187

Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur

7 21 147

INVESTIGASI KECELAKAAN BERAT DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 9 80

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 6 59

KAJIAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L) PADA PROSES BLASTING DI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA PT. CIPTA KRIDATAMA JOBSITE MAHAKAM SUMBER JAYA KALIMANTAN TIMUR

3 20 122

PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DANAKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Peneli

0 3 16

PENDAHULUAN PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 5 39

PENUTUP PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 2 26

Studi Komposisi Mikroskopis Dan Peringkat Batubara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

0 0 7

BIOMARKA KETON DAN ASAM BATUBARA MIOSEN DARI PIT INUL SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

0 0 85