Identifikasi Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Dumping

dumpingmengalami keretakan, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses dumping. Risiko unit DumpTruck terbalikterjadi akibat tanggul pengaman safety bermdi area dumping rapuh dan tinggi tanggul pengaman dumping tidak sesuai, sehingga dapat menyebabkan unit DumpTruck terbalik saat melakukan dumping. Upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan, membuat tanggul pembatas safety berm yang aman dan sesuai standar, melakukan pengawasan terkait kondisi area dumping, menyediakan seorang pengawas disetiap area dumpinguntuk memberikan arahan kepada unit DumpTruck yang akan melakukan dumping, melakukan safety briefingsebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping.

5.5.5.4 Unit DumpTruck Keluar dari Area Dumping

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan operator unit, risiko keselamatan kerja yang terdapat pada tahapan ini yaitu, unit DumpTruck tergelincir dan tabrakan dengan unit lain. Risiko unit DumpTruck tergelincir terjadi akibat kondisi jalan keluar dari area dumping licin setelah hujan atau karena tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitudengan, melakukan pengawasan untuk memastikan kondisi jalan dalam keadaan baik dan tidak terdapat tumpahan material, menghentikan proses dumping jika ditemukan jalan yang licin akibat hujan atau tumpahan material cair, memberikan pelatihan bagi para operator DumpTruck, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses dumping. Risiko tabrakan dengan unit lain terjadi akibat jalan keluar dari area dumping yang dilalui terlalu sempit dan penerangan yang kurang memadai ketika malam hari. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat jalan tambang dengan perhitungan lebar 3,5 x lebar Truck terbesar yang melewati jalan tambang, membuat penerangan melalui lighting tower LT, memberikan pelatihan bagi operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses dumping Tabel 5.6 Hasil Identifikasi RisikoKeselamatan KerjaPada TahapDumping PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine ProjectTahun 2013 No. Rincian Pekerjaan Bahaya Risiko Pengendalian 1. Unit DumpTruck memasuki lokasi dumping Kondisi jalan masuk menuju area dumping licin setelah hujan atau karena tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur Unit DumpTruck tergelincir - melakukan pengawasan di areadumping - menghentikan proses dumping jika ditemukan jalan yang licin akibat hujan atau tumpahan material cair - memberikan pelatihan bagi para operator unit DumpTruck - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping Jalan masuk area dumping terlalu sempit dan penerangan yang kurang memadai ketika malam hari Tabrakan dengan unit lain - membuat jalan tambang dengan perhitungan lebar 3,5 x lebar Truck terbesar yang melewati jalan tambang - membuat penerangan melalui lighting tower LT - memberikan pelatihan bagi operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja - menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses dumping 2. Unit DumpTruck manuver di area dumping Area dumpingterlalu sempit dan operator unit DumpTruck tidak hati-hati atau terburu-buru saat Unit DumpTruck menabrak tanggul - membuat peraturan ketikamelakukan manuver harus searah jarumjam - memberikan pelatihan kepada operator unit mengenai cara manuver yang aman melakukan manuver di area dumping - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping Interaksi yang padat di areadumping dan operator DumpTruck terburu-buru saat manuverdi areadumping Unit DumpTruck menabrak unit lain - membuat peraturan jarak aman antar unit - memberikan pelatihan bagi operator unit - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping. Unit kendaraan kecil yang memarkir kendaraannya secara sembarangan di areadumping Unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil - membuat tempat parkir khusus untuk unit kendaraan kecildi dekat Lighting Tower LT - memberikan pelatihan bagi para pengemudi kendaraan kecil mengenai peraturan lalu lintas tambang bagi kendaraan kecil - memberikan pelatihan mengenai prosedur parkir serta prosedur mendekati alat berat di lokasi tambang - mewajibkan setiap pengemudi untuk melakukan komunikasi dua arah dengan para operator unit kendaraan besar Kondisi jalan disekitar area dumpingtidak memadai seperti, bergelombang atau miring dan operator unit Unit DumpTruck terbalik - melakukan perataan tanah dengan unit Dozer - membuat tanggul pengamansafety berm sesuai standar untuk mencegah unit DumpTruck terbalik DumpTruck terburu-buru saat melakukan manuver di area dumping - memberikan pelatihan bagi para operator unit DumpTruck - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping 3. Unit DumpTruck melakukan dumping Area dumping mengalami keretakan, sehingga tidak kuatmenahan beban dari unit DumpTruck ketika akan melakukan dumping Unit DumpTruck terperosok - membuat tanggul pembatas safety berm yang aman dan sesuai standar - melakukan pengawasan terkait kondisi area dumping terutama setelah hujan - menyediakan seorang pengawas disetiap area dumpinguntuk memberikan arahan kepada unit DumpTruck yang akan melakukan dumping - melakukan safety briefingsebelum bekerja, - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping Tanggul pengaman safety bermdi area dumping rapuh dan tinggi tanggul pengaman dumping tidak sesuai standar Unit DumpTruck terbalik Unit - membuat tanggul pembatas safety berm yang aman dan sesuai standar - melakukan pengawasan terkait kondisi area dumping - menyediakan seorang pengawas disetiap area dumpinguntuk memberikan arahan kepada unit DumpTruck yang akan melakukan dumping - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping 4. Unit DumpTruck keluar dari lokasi dumping Kondisi jalan keluar dari area dumping licin setelah hujan atau karena tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur Unit DumpTruck tergelincir - melakukan pengawasan di areadumping - menghentikan proses dumping jika ditemukan jalan yang licin akibat hujan atau tumpahan material cair - memberikan pelatihan bagi para operator unit DumpTruck - melakukan safety briefingsebelum bekerja - menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai proses dumping Jalan keluar area dumping terlalu sempit dan penerangan yang kurang memadai ketika malam hari Tabrakan dengan unit lain - membuat jalan tambang dengan perhitungan lebar 3,5 x lebar Truck terbesar yang melewati jalan tambang - membuat penerangan melalui lighting tower LT - memberikan pelatihan bagi operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja - menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses dumping

5.6 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Proses Penambangan Batubara

di PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013 Analisis risiko keselamatan kerja dalam penelitian ini menggunakan metode analisis semi kuantitatif berdasarkan Autralian StandardNew Zealand Standard AS NZS 4360 : 1999.

5.6.1 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Drilling

5.6.1.1 Melakukan Prestart Check

Pada tahap persiapan awal pengeboran, operator unit Drill melakukan prestart check atau pemeriksaan pada unit Drill yang akan digunakan. Pada tahap ini terdapat risiko keselamatan kerja terbentur body unit Drill, terkilir, tergelincir, dan terjepit pintu kabin. 1. Terbentur body unit Drill Risiko ini terjadi ketika operator memeriksa bagian bawah unit Drill, dimana bagian bawah unit Drill cukup rendah bila dibandingkan dengan tinggi operator, sehingga jika operator tidak hati-hati ketika mengangkat kepala, maka dapat membentur bagian bawah unit Drill. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila terbentur body unit Drill hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kepala. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD seperti safety helm bagi para operator unit saat melakukan prestrat check. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 3. 2. Terkilir Pada tahap melakukan prestart check pada unit Drill yang akan digunakan, operator juga memiliki risiko terkilir. Risiko ini terjadi karena area pengeboran memiliki struktur tanah yang berbatu dan banyak terdapat tanah gundukan yang mudah bergerak, sehingga jika operator kurang hati-hati saat berjalan atau saat memijakan kaki pada tanah gundukan tersebut, bisa menyebabkan operator terkilir. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila terkilir yaitu hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kaki. Hal ini disebabkan karena, operator selalu menggunakan alat pelindung diri seperti safety shoes saat melakukan prestrat check. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 3. 3. Tergelincir Risiko tergelincir saat operator melakukan prestart check terjadi ketika operator menaiki tangga untuk memeriksa bagian atas kabin dari unit Drill. Risiko ini terjadi karena tangga unit licin setelah hujan atau akibat terkena material cair seperti, lumpur dan oli. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, memasang handrail pada tangga unit, memasang warning sign pada tangga unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk apabila tergelincir dari tangga unit Drill yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada operator. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45. 4. Terjepit pintu kabin Risiko terjepit pintu kabin unit terjadi akibat operator kurang hati-hati saat menutup pintu kabin unit dan operator meletakan jari tangan pada titik jepit pintu kabin unit. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan SOP mengenai tahap prestart check serta melakukan safety briefing sebelum bekerja. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk apabila terjepit pintu kabin yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko terjepit pintu kabin. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45.

5.6.1.2 Memindahkan lumpurmaterial batuan dengan unit Excavator

Pada tahap memindahkan lumpurmaterial batuan menggunakan unit Excavator terdapat risiko keselamatan kerja unit Excavator terbalik dan unit Excavator terbakar. 1. Unit Excavator terbalik Risiko unit Excavator terbalik terjadi akibat unit Excavator dioperasikan pada area yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan perataan area pengeboran, memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Excavator. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini dilakukan satu kali setiap hari yaitu, sebelum kegiatan pengeboran dilakukan.

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja pada Bagian Produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

4 58 187

Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur

7 21 147

INVESTIGASI KECELAKAAN BERAT DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 9 80

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 6 59

KAJIAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L) PADA PROSES BLASTING DI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA PT. CIPTA KRIDATAMA JOBSITE MAHAKAM SUMBER JAYA KALIMANTAN TIMUR

3 20 122

PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DANAKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Peneli

0 3 16

PENDAHULUAN PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 5 39

PENUTUP PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 2 26

Studi Komposisi Mikroskopis Dan Peringkat Batubara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

0 0 7

BIOMARKA KETON DAN ASAM BATUBARA MIOSEN DARI PIT INUL SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

0 0 85