5.7.3 Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading
Berdasarkan hasil analisis risiko pada tahap loading, risiko terbentur body unit dan terkilir pada saat melakukan prestart check dan risiko unit Excavator amblas
pada saat memposisikan unit Excavator di area loading memiliki nilai risiko kurang dari 20, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko acceptable, yaitu intensitas
yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin. Risiko pekerja tergelincir dari tangga unit dan terjepit pintu kabin pada saat melakukan prestart check, risiko
unit DumpTruck amblas dan unit DumpTruck menabrak unit Excavator pada saat memposisikan unit DumpTruck di area loading, serta risiko tertimpa lemparan
muatan dan benturan pada saat unit Excavator melakukan laoding memiliki nilai risiko antara 20 sampai 70, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko priority 3,
yang artinya perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan. Risiko unit Excavator terbalik dan tabrakan dengan unit Dozer pada saat
memposisikan unit Excavator di area loading memiliki nilai risiko antara 70 sampai 180, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko substansial, yaitu mengharuskan
adanya perbaikan secara teknis. Sedangkan risiko yang paling tinggi yaitu, risiko unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil pada saat memposisikan unit DumpTruck
di area loading dan risiko unit Excavator terbalik saat melakukan loading batubara yang memiliki nilai risiko lebih dari 350, yang artinya aktifitas dihentikan sampai
risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima. Hasil tingkat risiko pada tahap blasting secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14 Hasil Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading
PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013
No. Rincian Pekerjaan
Risiko Nilai Risiko
Tingkat Risiko Rekomendasi
1. Persiapan awal Prestart
Check Terbentur body
unit
3 Acceptable
Intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin
Terkilir
3 Acceptable
Intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin
Tergelincir
45 Priority 3
Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan
Terjepit pintu kabin
45 Priority 3
Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan
2. Memposisikan unit
Excavator di area loading
Unit Excavator amblas
18 Acceptable
Intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin
Unit Excavator terbalik
150 Substansial
Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis
Tabarakan dengan
unit Dozer
150 Substansial
Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis
3. Memposisikan unit
DumpTruck di area loading
Unit DumpTruck
amblas 30
Priority 3
Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan
Unit DumpTruck
menabrak unit Excavator
30 Priority 3
Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan
Unit DumpTruck
menabrak unit kendaraan
kecil 500
Very High Aktifitas dihentikan sampai risiko bisa
dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima
4. Unit Excavator
melakukan loading Unit Excavator
terbalik 450
Very High
Aktifitas dihentikan sampai risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang
diperbolehkan atau diterima
Tertimpa material
muatan 30
Priority 3
Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan
Benturan antara
bucket Excavator
dengan body
DumpTruck 30
Priority 3 Perlu diawasi dan diperhatikan secara
berkesinambungan
5.7.4 Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Hauling
Berdasarkan hasil analisis risiko pada tahap hauling, risiko unit DumpTruck menabrak tanggul dan unit DumpTruck terbalik memiliki nilai risiko antara 70
sampai 180, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko substansial, yaitu mengharuskan adanya perbaikan secara teknis. Sedangkan risiko tertinggi yaitu, unit
DumpTruck menabrk unit lain, tabrakan antar unit dan risiko unit DumpTruck terbakar yang memiliki nilai risiko lebih dari 350, sehingga termasuk pada kategori
tingkat risiko very high, yang artinya aktifitas dihentikan sampai risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima. Hasil tingkat risiko pada
tahap blasting secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 5.15.