melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses prestart check, serta menyediakan APD lengkap
seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang.
5.5.1.2 Memindahkan lumpurmaterial batuan dengan unit Excavator
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangan dan pekerja pada bagian drilling, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, unit Excavator terbalik dan unit Excavator terbakar. Risiko unit Excavator terbalik terjadi akibat unit Excavator dioperasikan pada area yang
tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Upaya pengendalian yang telah dilakukan olehperusahaan yaitu dengan,melakukan perataan di area pengeboran, memberikan
pelatihan bagi operator unit Excavator, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai pengoperasian unit
Excavator. Risiko unit Excavator terbakar terjadi akibat unit Excavator yang dioperasikan
berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan,
membuat program prestart check sebelum mengoperasikan unit Excavator yang akan digunakan, memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator, melakukan safety
briefingsebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai pengoperasian unit Excavator.
5.5.1.3 Menyiapkan lokasi pengeboran dengan unit Dozer
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerjapada bagian drilling, risiko keselamatan kerja yang terdapat pada
tahapan ini yaitu, tabrakan antar unit, tertabrak unit Dozer, unit Dozer terbalik, dan unit Dozer terbakar.Risiko tabrakan antar unit terjadi akibatoperator unit Dozer tidak
mematuhi jarak aman saat berinteraksi dan mendekati unit bergerak lain yang ada di lokasi pengeboran. Upaya pengendalian yang telah dilakukan olehperusahaan yaitu
dengan,membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, membuat peraturan jarak aman antar unit saat berinteraksi, memberikan pelatihan bagi para
operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses drilling, serta memasang warning
signdi lokasidrilling. Risiko tertabrak unit Dozer terjadi karena kurangnya komunikasi antara
pekerja dengan operator unit Dozer yang berada di lokasi kerja serta pekerja tidak mematuhi peraturan mendekati unit berat bergerak. Upaya pengendalian yang telah
ada yaitu, perusahaan telah melakukan pengawasan di areadrilling, melarang pekerja yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area drilling, melakukan safety briefing
sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP, memasang warning signdi lokasidrilling, serta menyediakan APD lengkap bagi para pekerja
seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang. Risiko unit Dozer terbalik terjadi akibat unit Dozer dioperasikan pada area
yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Upaya pengendalian yang telah dilakukan