Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting

kerusakan pada unit Truck dan cidera pada operator unit Truck. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. 2. Terperosok kelubang Risiko pekerja terperosok kelubang peledakan terjadi karena di area peledakan terdapat banyak lubang-lubang peledakan, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan di area peledakan dapat menyebabkan pekerja terperosok. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusual, karena risiko terperosok kelubang mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan sebanyak jumlah lubang peledakan yang telah dibuat atau dengan kata lain tahap ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko tersebut yaitu, mengakibatkan cidera yang membutuhkan penanganan medis. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para pekerja saat melakukan pengisian bahan peledak. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150.

5.6.2.3 Memasang bendera radius jarak aman dan tanda penutup jalan

Pada tahap memasang bendera radius jarak aman dan tanda penutup jalan terdapat risiko keselamatan kerja kecelakaan unit kendaraan dan unit kendaraan terbalik. 1. Kecelakaan unit kendaraan Risiko kecelakaan unit kendaraan terjadi akibat pengemudi unit tidak mematuhi peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules dan pengemudi unit mengalami fatiguekelelahan saat membawa unit kendaraan. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tersebut mungkin dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat kebijakan dan peraturan mengenai peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules seperti, mengatur jarak aman antar kendaraan saat beriringan dan membuat prosedur menyalip Overtake antar unit. Perusahaan juga telah membuat rambu-rambu di sepanjang jalan tambang seperti, rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu pengingat tentang fatigue agar pengemudi lebih waspada. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari yaitu, sebelum proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko kecelakaan unit kendaraan yaitu, mengakibatkan cidera yang membutuhkan penanganan medis dan kerusakan pada unit kendaraan. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90. 2. Unit kendaraan terbalik Risiko unit kendaraan terbalik terjadi akibat jalan tambang yang dilalui licin karena hujan atau akibat tumpahan material cair seperti oli dan lumpur, yang menyebabkan unit kendaraan lepas kendali dan keluar jalur hingga terbalik. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit kendaraan terbalik mungkin saja terjadi pada saat jalan yang dilalui licin. Namun kejadian tersebut jarang terjadi karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat kebijakan apabila jalan licin akibat hujan maka semua kegiatan harus dihentikan. Perusahaan juga telah membuat tanggul pengaman pada sisi jalan untuk mencegah unit kendaraan keluar jalur, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko unit terbalik yaitu, mengakibatkan cidera pada pengemudi yang membutuhkan penanganan medis dan kerusakan pada unit kendaraan. Hal ini disebabkan karena, perusahaan belum melakukan upaya pengendalian yang dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90.

5.6.2.4 Pembersihan daerah blasting

Pada tahap pembersihan daerah blasting yang dilakukan dengan melakukan patroli pada daerah sekitar area blasting menggunakan unit kendaraan kecil terdapat risiko keselamatan kerja kecelakaan unit kendaraan dan unit kendaraan terbalik. 1. Kecelakaan unit kendaraan Risiko kecelakaan unit kendaraan terjadi akibat pengemudi unit tidak mematuhi peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules dan pengemudi unit mengalami fatiguekelelahan saat membawa unit kendaraan. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tersebut mungkin dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat kebijakan dan peraturan mengenai peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules seperti, mengatur jarak aman antar kendaraan saat beriringan dan membuat prosedur menyalip Overtake antar unit. Perusahaan juga telah membuat rambu-rambu di sepanjang jalan tambang seperti, rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu pengingat tentang fatigue agar pengemudi lebih waspada. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari yaitu, sebelum proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko kecelakaan unit kendaraan yaitu, mengakibatkan cidera yang membutuhkan penanganan medis dan kerusakan pada unit kendaraan. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90. 2. Unit kendaraan terbalik Risiko unit kendaraan terbalik terjadi akibat jalan tambang yang dilalui licin karena hujan atau akibat tumpahan material cair seperti oli dan lumpur, yang menyebabkan unit kendaraan lepas kendali dan keluar jalur hingga terbalik. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusual, karena risiko unit kendaraan terbalik mungkin saja terjadi pada saat jalan yang dilalui licin namun kejadian tersebut jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat kebijakan apabila jalan licin akibat hujan maka semua kegiatan harus dihentikan. Perusahaan juga telah membuat tanggul pengaman pada sisi jalan untuk mencegah unit kendaraan keluar jalur, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko unit terbalik yaitu, mengakibatkan cidera pada pengemudi yang membutuhkan penanganan medis dan kerusakan pada unit kendaraan. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90.

5.6.2.5 Pelaksanaan peledakan

Pada tahap pelaksanaan peledakan terdapat risiko keselamatan kerja tertimpa lemparan material dan terkena ledakan. 1. Terkena lemparan material Risiko terkena lemparan material terjadi karena operator unit atau pekerja berada pada jarak yang terlalu dekat dengan area blasting saat proses peledakan berlangsung. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko terkena lemparan material mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat peraturan jarak aman untuk unit kendaraan sejauh 300 meter dari lokasi peledakan dan untuk pekerja sejauh 500 meter dari lokasi peledakan. Nilai paparannya 6 frequently, karena proses peledakan hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko terkena lemparan material yaitu, kerusakan pada unit atau mengakibatkan cidera pada pekerja yang membutuhkan penanganan medis. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD secara lengkap bagi para pekerja saat proses peledakan berlangsung. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90. 2. Terkena ledakan Risiko terkena ledakan terjadi akibat masih terdapat pekerja yang berada dalam area blasting saat proses peledakan berlangsung. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko terkena ledakan sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, memberikan informasi blasting melalui papan blasting dan radio perusahaan, mengevakuasi orang diluar radius 500 meter, melakukan pengawasan di area blasting, melakukan final check sebelum peledakan, memasang warning sign di area blasting, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses blasting. Nilai paparannya 6 frequently, karena proses peledakan hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko terkena ledakan yaitu, dapat menyebabkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 300.

5.6.2.6 Pemeriksaan daerah peledakan oleh Shotfire

Pada tahap akhir proses blasting yaitu, melakukan pemeriksaan daerah peledakan yang dilakukan oleh shotfire. Pada tahap ini shotfire memiliki risiko terjatuh dan terkena ledakan misfire. 1. Terjatuh Risiko terjatuh terjadi karena area blasting setelah peledakan berlangsung akan menjadi berbatu dan memiliki struktur tanah yang tidak rata, sehingga jika pekerja kurang hati-hati saat berjalan dapat mengakibatkan pekerja terjatuh. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tersebut mungkin saja dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, memberikan pelatihan terhadap shotfire, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses pemeriksaan daerah peledakan. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, setelah proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk dari risiko terjatuh yaitu, hanya mengakibatkan cidera ringan atau memar pada bagian tubuh. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD lengkap bagi pekerja yang akan memeriksa daerah peledakan. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 18. 2. Terkena ledakan misfire Risiko terkena ledakan misfire terjadi akibat penyambungan kabel pada rangkaian lubang peledakan yang tidak dilakukan dengan baik, sehingga terdapat rangkaian lubang yang gagal meledak dan dapat meledak secara tiba- tiba serta dapat mengenai shotfire. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko terkena ledakan misfire sangat kecil kemungkinannnya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, menyediakan SOP mengenai cara penyambungan kabel pada rangkaian lubang peledakan dan mengenai cara pencegahan misfire. Perusahaan juga memberikan pelatihan terhadap shotfire, serta melakukan safety briefing sebelum melakukan pemeriksaan daerah peledakan. Nilai paparannya 6 frequently, karena pekerjaan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, setelah proses peledakan. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko terkena ledakan misfire yaitu, dapat menyebabkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 300. Tabel 5.8 Hasil Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013 No. Rincian Pekerjaan Risiko Kemungkinan L Paparan E Konsekuensi C Nilai Risiko 1. Memasang signbarikade di area blasting Terperosok kelubang 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 Terjatuh dari ketinggian 0,5 conceivable 6 frequently 50 disaster 150 Tertabrak Truck MMU 1 remotely possible 6 frequently 15 serious 90 2. Pengisian bahan peledak Truck MMU terbalik 3 unusualy 10 continously 5 important 150 Terperosok kelubang 3 unusualy 10 continously 5 important 150 3. Memasang bendera radius jarak aman dan tanda penutup jalan Kecelakaan unit kendaraan 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 Unit kendaraan terbalik 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 4. Pembersihan daerah blasting Kecelakaan unit kendaraan 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 Unit kendaraan terbalik 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 5. Pelaksanaan peledakan Tertimpa lemparan material 3 unusualy 6 frequently 5 important 90 Terkena ledakan 1 remotely possible 6 frequently 50 disaster 300 6. Pemeriksaan daerah peledakan oleh Shotfire Terjatuh 3 unusualy 6 frequently 1 noticeable 18 Terkena ledakan misfire 1 remotely possible 6 frequently 50 disaster 300

5.6.3 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading

5.6.3.1 Melakukan Prestart Check

Pada tahap persiapan awal yaitu, operator unit Excavator melakukan prestart check atau pemeriksaan unit Excavator sebelum melakukan proses loading terdapat risiko keselamatan kerja terbentur body unit, terkilir, tergelincir, dan terjepit pintu kabin. 1. Terbentur body unit Excavator Risiko ini terjadi ketika operator memeriksa bagian bawah unit Excavator, dimana bagian bawah unit Excavator cukup rendah bila dibandingkan dengan tinggi operator, sehingga jika operator tidak hati-hati ketika mengangkat kepala, maka dapat membentur bagian bawah unit Excavator. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila terbentur body unit hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kepala. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD seperti safety helm bagi para operator unit saat melakukan prestrat check. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 3. 2. Terkilir Pada tahap melakukan prestart check pada unit Exacavtor yang akan digunakan, operator juga memiliki risiko terkilir. Risiko ini terjadi ketika operator akan memeriksa unit Excavator secara keseluruhan. Risiko ini terjadi karena area pengeboran memiliki struktur tanah yang berbatu dan banyak terdapat tanah gundukan yang mudah bergerak, dan jika operator kurang hati-hati saat berjalan atau saat memijakan kaki pada tanah gundukan tersebut, bisa menyebabkan operator terkilir. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan melakukan perataan tanah di lokasi loading, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai tahap prestart check. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila terkilir yaitu hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kaki. Hal ini disebabkan karena, operator selalu menggunakan alat pelindung diri seperti safety shoes saat melakukan prestrat check. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 3. 3. Tergelincir Risiko tergelincir saat operator melakukan prestart check terjadi ketika operator menaiki tangga untuk memeriksa bagian atas kabin dari unit Excavator. Risiko ini terjadi karena tangga unit licin setelah hujan atau akibat terkena material cair seperti, lumpur dan oli. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, memasang handrail pada tangga unit, memasang warning sign pada tangga unit serta melakukan safety briefing sebelum bekerja. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk apabila tergelincir dari tangga unit Excavator yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk dapat mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45. 4. Terjepit pintu kabin Risiko terjepit pintu kabin unit terjadi akibat operator kurang hati-hati saat menutup pintu kabin unit dan operator meletakan jari tangan pada titik jepit pintu kabin unit. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 0,5 conceivable, karena risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan SOP mengenai tahap prestart check serta melakukan safety briefing sebelum bekerja. Nilai paparannya 6 frequently, karena kegiatan prestart check hanya dilakukan satu setiap hari yaitu, diawal shift. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk apabila terjepit pintu kabin yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko terjepit pintu kabin. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45.

5.6.3.2 Memposisikan unit Excavator di area loading

Pada tahap memposisikan unit Excavator di area loading terdapat risiko keselamatan kerja unit Excavator amblas, unit Excavator terbalik, dan tabrakan dengan unit Dozer. 1. Unit Excavator amblas Risiko unit Excavator amblas terjadi karena area loading memiliki material tanah yang lembek. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit amblas mungkin dapat terjadi jika pengawas tidak segera mengganti material tanah yang lembek dengan material yang keras. Namun kejadian tersebut jarang terjadi karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di area loading sebelum melakukan kegiatan loading dan segera mengganti material area loading yang lembek dengan material yang lebih keras. Perusahaan juga memberikan pelatihan bagi para operator unit Excavator, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit amblas. Nilai paparannya 6 frequently, karena tahapan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila unit Excavator amblas yaitu, hanya

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja pada Bagian Produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

4 58 187

Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur

7 21 147

INVESTIGASI KECELAKAAN BERAT DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 9 80

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 6 59

KAJIAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L) PADA PROSES BLASTING DI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA PT. CIPTA KRIDATAMA JOBSITE MAHAKAM SUMBER JAYA KALIMANTAN TIMUR

3 20 122

PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DANAKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Peneli

0 3 16

PENDAHULUAN PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 5 39

PENUTUP PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 2 26

Studi Komposisi Mikroskopis Dan Peringkat Batubara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

0 0 7

BIOMARKA KETON DAN ASAM BATUBARA MIOSEN DARI PIT INUL SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

0 0 85