Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading

cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko terjepit pintu kabin. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 45.

5.6.3.2 Memposisikan unit Excavator di area loading

Pada tahap memposisikan unit Excavator di area loading terdapat risiko keselamatan kerja unit Excavator amblas, unit Excavator terbalik, dan tabrakan dengan unit Dozer. 1. Unit Excavator amblas Risiko unit Excavator amblas terjadi karena area loading memiliki material tanah yang lembek. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit amblas mungkin dapat terjadi jika pengawas tidak segera mengganti material tanah yang lembek dengan material yang keras. Namun kejadian tersebut jarang terjadi karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di area loading sebelum melakukan kegiatan loading dan segera mengganti material area loading yang lembek dengan material yang lebih keras. Perusahaan juga memberikan pelatihan bagi para operator unit Excavator, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit amblas. Nilai paparannya 6 frequently, karena tahapan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila unit Excavator amblas yaitu, hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada unit Excavator. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 18. 2. Unit Excavator terbalik Risiko unit Excavator terbalik terjadi akibat unit Excavator diposisikan pada tanah yang miring atau tidak rata. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit Excavator terbalik mungkin dapat terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan perataan tanah menggunakan unit Dozer, memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit terbalik. Nilai paparannya 6 frequently, karena tahapan ini dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk apabila unit Excavator terbalik yaitu kerusakan yang cukup besar pada unit Excavator dan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90. 3. Tabrakan dengan unit Dozer Risiko tabrakan dengan unit Dozer terjadi karena adanya interaksi antara unit Excavator dan unit Dozer yang sedang membersihkan dan meratakan area loading. Risiko ini juga terjadi akibat kondisi area loading yang terlalu sempit dan memiliki penerangan yang kurang ketika malam hari. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tabarakan antar unit mungkin dapat terjadi, namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat penerangan melalui lighting tower, membuat peraturan jarak aman bagi setiap unit, memberikan pelatihan bagi para operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan tabrakan antar unit. Nilai paparannya 6 frequently, karena tahapan ini hanya dilakukan satu kali setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu kerusakan yang cukup besar pada unit dan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 90.

5.6.3.3 Memposisikan unit DumpTruck di area loading

Pada tahap memposisikan unit DumpTruck di area loading terdapat risiko keselamatan kerja unit DumpTruck amblas, unit DumpTruck menabrak unit Excavator, dan unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil. 1. Unit DumpTruck amblas Risiko unit DumpTruck amblas terjadi karena area loading memiliki material tanah yang lembek. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit amblas mungkin dapat terjadi jika pengawas tidak segera mengganti material tanah yang lembek dengan material yang keras. Namun kejadian tersebut jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di area loading sebelum melakukan kegiatan loading dan segera mengganti material area loading yang lembek dengan material yang lebih keras. Perusahaan juga memberikan pelatihan bagi para operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai cara pencegahan unit amblas. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk apabila unit DumpTruck amblas yaitu mengakibatkan kerusakan ringan pada unit DumpTruck. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30. 2. Unit DumpTruck menabrak unit Excavator Risiko unit DumpTruck menabrak unit Excavator terjadi saat DumpTruck mundur mendekati unit Excavator untuk melakukan loading. Risiko ini terjadi akibat penerangan yang kurang memadai ketika malam hari dan area loading yang berdebu, sehingga operator unit DumpTruck mengalami kesulitan dalam melihat jarak yang aman untuk mendekati unit Excavator. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat tanggul pembatas safety berm antara unit Excavator dan unit DumpTruck, membuat Rambu STOP antara unit Excavator dan unit DumpTruck, membuat penerangan melalui lighting tower di area loading, membuat peraturan untuk menjaga komunikasi dua arah ketika berinteraksi dengan unit lain, menjaga jarak aman ketika mendekati unit lain, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP mengenai cara pengendalian tabrakan antar unit. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan memposisikan unit DumpTruck di area loading dilakukan secara terus- menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada unit DumpTruck dan unit Excavator. Hal ini disebabkan karena, unit DumpTruck yang beroperasi di area loading hanya menggunakan kecepatan yang rendah, sehingga jika terjadi tabrakan tidak menyebabkan konsekuensi yang fatal. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30. 3. Unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil Risiko unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil biasanya terjadi karena unit kendaraan kecil parkir secara sembarangan di area loading. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko ini sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, menyediakan tempat parkir khusus bagi unit kendaraan kecil didekat lighting tower, memberikan pelatihan bagi para pengemudi kendaraan kecil mengenai peraturan lalu lintas tambang bagi kendaraan kecil dan pelatihan mengenai prosedur parkir serta prosedur mendekati alat berat di lokasi tambang, serta mewajibkan setiap pengemudi untuk melakukan komunikasi dua arah dengan para operator unit kendaraan besar. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan memposisikan unit DumpTruck di area loading dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, dapat menyebabkan kematian pada pengemudi unit kendaraan kecil. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 500.

5.6.3.4 Unit Excavator melakukan loading batubara ke DumpTruck

Pada tahapan unit Excavator melakukan loading batubara terdapat risiko keselamatan kerja unit Excavator terbalik, tertimpa material muatan, dan risiko benturan antara bucket Excavator dengan body DumpTruck. 1. Unit Excavator terbalik Risiko unit Excavator terbalik terjadi akibat area loading memiliki struktur tanah yang tidak ratamiring dan juga licin yang disebabkan karena hujan atau akibat tumpahan material cair seperti lumpur dan oli. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi namun jarang. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan terhadap lokasi loading dan memastikan bahwa area loading loading point rata dan tidak licin serta membuat kebijakan ketika hujan turun, maka semua proses loading harus dihentikan untuk mencegah unit tergelincir dan terbalik. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 15 serious, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu kerusakan yang cukup parah pada unit Excavator. Hal ini disebabkan karena belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 450. 2. Tertimpa material muatan Risiko tertimpa material muatan terjadi akibat unit kendaraan lain berada terlalu dekat dengan area loading dan tidak menjaga jarak aman dengan unit Excavator yang sedang melakukan loading. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 1 remotely possible, karena risiko ini sangat kecil kemungkinannya unuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat kebijakan mengenai area blindspot, dimana setiap operator unit dilarang berada pada area blindspot dari unit Excavator. Selain itu, perusahaan juga memberikan penerangan dengan membuat lighting tower ketika kegiatan dilakukan pada malam hari, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai prosedur mendekati unit berat bergerak. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu kerusakan ringan pada unit yang tertimpa material muatan batubara. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30. 3. Benturan antara bucket Excavator dengan body DumpTruck Risiko benturan terjadi akibat faktor fatiguekelelahan dari operator unit Excavator, sehingga kurang konsentrasi saat melakukan loading. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko benturan akibat faktor fatigue mungkin saja terjadi namun sudah jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian untuk mencegah risiko tersebut seperti, memberikan pelatihan mengenai kerja bugar Fit For Work kepada semua operator unit, membuat program fatigue check, memberikan penerangan yang memadai dengan membuat lighting tower ketika proses loading dilakukan pada malam hari, membuat pagar pembatas antara unit DumpTruck dan unit Excavator, mengurangi proses loading menggunakan teknik Top Loading, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses loading yang aman. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan tersebut dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 1 noticeable, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, hanya mengakibatkan kerusakan ringan pada unit dan terhentinya proses kerja sementara waktu. Hal ini disebabkan karena, kecepatan putaran bucket dari unit Excavator rendah, sehingga jika terjadi benturan tidak mengakibatkan kosekuensi yang serius. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 30. Tabel 5.9 Hasil Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013 No. Rincian Pekerjaan Risiko Kemungkinan L Paparan E Konsekuensi C Nilai Risiko 1. Melakukan Prestart Check Terbentur body unit 0,5 conceivable 6 frequently 1 noticeable 3 Terkilir 0,5 conceivable 6 frequently 1 noticeable 3 Tergelincir 0,5 conceivable 6 frequently 15 serious 45 Terjepit pintu kabin 0,5 conceivable 6 frequently 15 serious 45 2. Memposisikan unit Excavator di area loading Unit Excavator amblas 3 unusualy 6 frequently 1 noticeable 18 Unit Excavator terbalik 3 unusualy 6 frequently 5 important 150 Tabarakan dengan unit Dozer 3 unusualy 6 frequently 5 important 150 3. Memposisikan unit DumpTruck di area loading Unit DumpTruck amblas 3 unusualy 10 continously 1 noticeable 30 Unit DumpTruck menabrak unit Excavator 3 unusualy 10 continously 1 noticeable 30 Unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil 1 remotely possible 10 continously 50 disaster 500 4. Excavator melakukan loading batubara Unit Excavator terbalik 3 unusualy 10 continously 15 serious 450 Tertimpa material muatan 3 unusualy 10 continously 1 noticeable 30 Benturan antara bucket Excavator dengan body DumpTruck 3 unusualy 10 continously 1 noticeable 30

5.6.4 Analisis Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Hauling

5.6.4.1 Pengangkutan batubara menuju Stock Pile

Pada tahap pengangkutan batubara oleh unit DumpTruck menuju ke tempat penyimpanan stock pile terdapat risiko keselamatan kerja unit DumpTruck menabrak unit lain, tabrakan antar unit, unit DumpTruck menabrak tanggul, unit DumpTruck terbalik, dan unit DumpTruck terbakar. 1. Unit DumpTruck menabrak unit lain Risiko unit DumpTruck menabrak unit lain terjadi akibat adanya interaksi dengan unit DumpTruck lain atau alat bergerak lain dijalan tambang dan operator mengoperasikan unit DumpTruck secara tidak aman seperti, melebihi kecepatan yang ditentukan Overspeed, menyalip Overtake tidak sesuai prosedur, serta tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Risiko ini juga terjadi akibat faktor fatiguekelelahan dari operator unit DumpTruck. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit DumpTruck menabrak unit lain akibat faktor fatigue dapat terjadi, namun sudah jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat sistem kunci kecepatan pada unit DumpTruck agar tidak melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan, membuat kebijakan dan peraturan mengenai peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules seperti, mengatur jarak aman antar kendaraan saat beriringan dan membuat prosedur menyalip Overtake antar unit. Perusahaan juga telah membuat rambu-rambu di sepanjang jalan tambang yang digunakan untuk proses hauling. Seperti, rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu pengingat tentang fatigue agar operator lebih waspada. Nilai paparannya 10 continously, karena pekerjaan hauling dilakukan secara terus- menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, dapat mengakibatkan kematian pada operator dan kerusakan pada unit yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 1500. 2. Tabrakan antar unit Risiko tabrakan antar unit terjadi akibat jalan tambang yang dilalui terlalu sempit dan interaksi antar unit kendaraaan dijalan tambang sangat padat. Risiko ini juga terjadi akibat unit DumpTruck melewati persimpangan jalan serta tidak tersedianya rambu-rambu dipersimpangan jalan. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko tabrakan antar unit dapat terjadi jika tidak tersedianya rambu pada persimpangan. Namun kejadian tersebut sudah jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat jalan tambang dengan perhitungan lebar 3,5 x lebar Truck terbesar yang melewati jalan tambang, membuat rambu-rambu lalu lintas dipersimpangan jalan, memberikan pelatihan bagi para operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai proses hauling. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan hauling dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 50 disaster, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu dapat mengakibatkan kematian pada operator dan kerusakan unit yang cukup besar. Hal ini disebabkan karena belum terdapat upaya pengendalian yang dilakukan perusahaan untuk mengurangi tingkat konsekuensi dari risiko tersebut. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 1500. 3. Unit DumpTruck menabrak tanggul Risiko ini terjadi akibat jalan tambang yang dilalui oleh unit DumpTruck bergelombang dan licin setelah hujan atau akibat penyiraman yang terlalu basah dan tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko unit DumpTruck menabrak tanggul dapat terjadi jika kondisi jalan licin dan bergelombang. Namun risiko tersebut sudah jarang terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, melakukan penyiraman dijalan tambang secara terputus-putus, membuat kebijakan apabila jalan tambang licin akibat hujan atau penyiraman yang terlalu basah, maka proses hauling harus dihentikan dan operator unit DumpTruck segera menghentikan unitnya serta melapor kepada pengawas terkait. Perusahaan juga melakukan safety briefing sebelum bekerja dan menyediakan SOP mengenai proses hauling. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan ini dilakukan secara terus-menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu mengakibatkan kerusakan unit dan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. 4. Unit DumpTruck terbalik Risiko unit DumpTruck terbalik terjadi akibat unit DumpTruck yang dioperasikan melewati jalan yang kemiringannya melebihi 10. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi jika kondisi jalan tidak rata dan miring. Namun risiko tersebut jarang terjadi karena, perusahaan telah melakukan upaya pengendalian seperti, membuat tanggul pengaman pada sisi jalan untuk mencegah unit DumpTruck terbalik, melakukan perataan jalan tambang secara berkala, melakukan safety briefing sebelum bekerja, dan menyediakan SOP mengenai proses hauling. Nilai paparannya 10 continously, karena tahapan tersebut dilakukan secara terus- menerus setiap hari. Sedangkan nilai konsekuensinya 5 important, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, mengakibatkan kerusakan pada unit DumpTruck dan mengakibatkan cidera pada operator yang membutuhkan penanganan medis. Maka, nilai risiko yang diperoleh yaitu 150. 5. Unit DumpTruck terbakar Risiko unit DumpTruck terbakar terjadi akibat unit DumpTruck yang dioperasikan berada pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Risiko ini memiliki nilai kemungkinan 3 unusualy, karena risiko ini mungkin saja terjadi jika unit DumpTruck tidak diperiksa dengan baik sebelum dioperasikan. Namun kejadian tersebut jarang terjadi karena, perusahaan telah melakukan beberapa upaya pengendalian seperti, membuat program prestart check sebelum mengoperasikan unit yang akan digunakan, memberikan pelatihan bagi para operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja pada Bagian Produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

4 58 187

Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur

7 21 147

INVESTIGASI KECELAKAAN BERAT DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 9 80

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 6 59

KAJIAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L) PADA PROSES BLASTING DI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA PT. CIPTA KRIDATAMA JOBSITE MAHAKAM SUMBER JAYA KALIMANTAN TIMUR

3 20 122

PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DANAKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Peneli

0 3 16

PENDAHULUAN PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 5 39

PENUTUP PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 2 26

Studi Komposisi Mikroskopis Dan Peringkat Batubara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

0 0 7

BIOMARKA KETON DAN ASAM BATUBARA MIOSEN DARI PIT INUL SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

0 0 85