Melakukan Prestart Check PEMBAHASAN
mengurangi kemungkinan terjadinya risiko terkilir. Sedangkan dengan melakukan safety briefing sebelum bekerjaserta menyediakan SOP mengenai tahap prestart
check dapat meningkatkan kewaspadaan dari operator ketika melakukan prestart check.
Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap melakukan prestart check dilakukan satu kali setiap hari yaitu, dilakukan
pada awal shift. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah karena, tahap prestart check memang harus dilakukan
sebelum operator mengoperasikan unit Excavator. Sedangkan tingkat konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori noticeable, karena akibat terburuk pada risiko
tersebut hanya menyebabkan cidera ringan atau memar pada bagian kaki. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah menyediakan APD lengkap terutama safety
shoes bagi para operator unit saat melakukan prestrat check. Oleh sebab itu, dengan menggunakan safety shoes dapat mengurangi konsekuensi yang
ditimbulkan dari risiko terkilir. Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa perusahaan telah
melakukan upaya pengendalian dengan baik untuk mengurangi tingkat kemungkinan, dan konsekuensi dari risiko terkilir. Namun, sebaiknya perusahaan
juga melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa area pengeboran sudah rata, sehingga aman bagi operator dan pekerja lain yang berada di lokasi
pengeboran. Menurut Handoko 1995, pengawasan perlu dilakukan untuk mengamati setiap pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana kerja yang
sudah disusun dan mengadakan perbaikan jika terjadi kesalahan atau kejadian diluar rencana kerja.
3. Tergelincir
Risiko lain yang terjadi saat operator melakukan prestart check yaitu, risiko tergelincir yang terjadi saat operator menaiki tangga unit untuk memeriksa
bagian atas kabin unit. Risiko ini terjadi akibat tangga unit yang licin setelah hujan atau terkena tumpahan material cair seperti, lumpur dan oli. Kemungkinan
risiko ini untuk terjadi termasuk dalam kategori conceivable yaitu, mungkin saja dapat terjadi namun tidak pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-
tahun. Perusahaan telah melakukan beberapa pengendalian seperti, memasang handrail pada tangga unit, memasang warning sign pada tangga unit tentang
“gunakan Tiga Titik Tumpu” saat menaiki tangga unit serta melakukan safety briefing sebelum bekerja.
Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi terjadinya risiko tergelincir adalah tangga unit Excavator yang
licin. Oleh sebab itu, dengan melakukan pengendalian yang telah dilakukan perusahaan seperti, memasang handrail pada tangga unit, memasang warning
sign pada tangga unit serta melakukan safety briefing sebelum bekerja, dirasa cukup efektif untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko tergelincir.
Namun, pengendalian tersebut tidak menghilangkan bahaya dari tangga unit yang licin dan hanya meningkatkan tingkat kewaspadaan dari operator unit,
sehinggaperusahaan sebaiknya perlu melakukan upaya pengendalian tambahan seperti memasang lapisan anti slip pada tangga unit untuk menghilangkan bahaya
licin yang terdapat pada tangga unit, sehingga tingkat kemungkinan terjadinya risiko tergelincir dapat diturunkan.
Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap melakukan prestart check dilakukan satu kali setiap hari yaitu, dilakukan
pada awal shift. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah karena, tahap prestart check memang harus dilakukan
sebelum operator mengoperasikan unit Drill. Sedangkan tingkat konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori serious, karena akibat terburuk apabila
tergelincir dari tangga unit DumpTruckyaitu dapat menyebabkan cidera serius pada operator. Hal ini disebabkan karena tangga dari unit DumpTruck memiliki
ketinggian kurang lebih 2 meter dan berdiri vertikal, sehingga jika operator tersebut tergelincir dari tangga, akan mengakibatkan operator terjatuh dan
menyebabkan cidera yang cukup serius.
4. Terjepit pintu kabin
Pada tahap melakukan prestart check, operator unit juga berisiko terjepit pintu kabin unit yang terjadi ketika operator menutup pintu kabin unit. Risiko ini
terjadi akibat operator meletakan jari tangan pada titik jepit pintu kabin unit yang menyebabkan tangan terjepit. Risiko ini mungkin dapat terjadi, namun tidak
pernah terjadi meskipun dengan paparan bertahun-tahun, sehingga termasuk
dalam kategori conceivable. Pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu, melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP
mengenai tahap prestart check. Dari pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya risiko terjepit pintu kabin yaitu,
kurangnya kewaspadaan operator ketika menutup pintu kabin. Oleh sebab itu, dengan melakukan safety briefing sebelum bekerja serta menyediakan SOP dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya risiko terjepit pintu kabin unit, sehingga risiko terjepit pintu kabin unit jarang terjadi. Selain itu, perusahaan juga dapat
melakukan upaya tambahan dengan memasang warning sign pada unit terkait risiko terjepit untuk meningkatkan kewaspadaan dari operator ketika akan
melakukan prestart check. Menurut sumber dari situs qhsedepartement yang diakses pada tanggal 30
juli 2013, Terdapat beberapa manfaat dari pembuatan warning sign seperti, menarik perhatian terhadap adanya keselamatan dan kesehatan kerja,
menunjukkan adanya potensi bahaya yang mungkin tidak terlihat, memberikan peringatan waspada terhadap beberapa tindakan yang atau perilaku yang tidak
diperbolehkan, serta mengingatkan para pekerja untuk menggunakan peralatan perlindungan diri.
Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap melakukan prestart check hanya dilakukan satu kali setiap hari yaitu, diawal
shift. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah karena, tahap prestart check memang harus dilakukan sebelum
operator mengoperasikan unit Drill. Sedangkan tingkat konsekuensi risiko ini termasuk dalam kategori serious, karena akibat terburuk apabila terjepit pintu
kabin yaitu dapat menyebabkan cidera serius pada bagian tangan atau jari dari operator. Hal ini disebabkan karena, belum terdapat upaya pengendalian yang
telah dilakukan perusahaan untuk mengurangi konsekuensi dari risiko terjepit pintu kabin. Oleh sebab itu, perusahaan sebaiknya menyediakan APD seperti
safety gloves yang dapat menghalangi jari tangan terjepit secara lanagsung, sehingga dengan menggunakan safety gloves tersebut dapat mengurangi tingkat
konsekuensi yang ditimbulkan terjepit pintu kabin.