Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Drilling

Unit Dozer terbalik 270 Priority 1 Perlu pengendalian sesegera mungkin Unit Dozer terbakar 900 Very High Aktifitas dihentikan sampai risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima 4. Memasang titik- titik pengeboran Terjatuh di area pengeboran 30 Priority 3 Perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan Terjatuh dari ketinggian 250 Priority 1 Perlu pengendalian sesegera mungkin 5. Melakukan pengeboran Unit Drill terbalik 75 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Unit Drill terbakar 1500 Very High Aktifitas dihentikan sampai risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima Unit Drill tergelincir 150 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 6. Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya Pipa drill bengkok 150 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis

5.7.2 Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting

Berdasarkan hasil analisis risiko pada tahap blasting, risiko terjatuh pada saat melakukan pemeriksaan daerah peledakan oleh shotfire memiliki nilai risiko kurang dari 20, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko acceptable, yaitu intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin. Risiko terjatuh dari ketinggian saat memasang signbarikade, terperosok kelubang dan tertabrak Truck MMU saat memasang signbarikade di area blasting, risiko Truck MMU terbalik dan terperosok kelubang saat pengisian bahan peledak kedalam lubang peledakan, serta risiko kecelakaan dan unit kendaraan terbalik saat memasang bendera radius jarak aman dan saat melakukan patroli daerah peledakan, serta risiko tertimpa lemparan material saat proses peledakan berlangsung memiliki nilai risiko antara 70 sampai 180, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko substansial, yaitu mengharuskan adanya perbaikan secara teknis. Risiko yang paling tinggi yaitu, risiko terkena ledakan saat proses peledakan berlangsung, serta risiko terkena ledakan misfire saat melakukan pemeriksaan daerah peledakan yang memiliki nilai risiko antara 180 sampai 350, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko priority 1, yaitu perlu adanya pengendalian sesegera mungkin. Hasil tingkat risiko pada tahap blasting secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 5.13. Tabel 5.13 Hasil Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine Project Tahun 2013 No. Rincian Pekerjaan Risiko Nilai Risiko Tingkat Risiko Tindakan 1. Memasang signbarikade di area blasting Terperosok kelubang 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Terjatuh dari ketinggian 150 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Tertabrak Truck MMU 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 2. Pengisian bahan peledak Truck MMU terbalik 150 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Terperosok kelubang 150 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 3. Memasang bendera radius jarak aman dan tanda penutup jalan Kecelakaan unit kendaraan 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Unit kendaraan terbalik 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 4. Pembersihan daerah blasting Kecelakaan unit kendaraan 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Unit kendaraan terbalik 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis 5. Pelaksanaan peledakan Tertimpa lemparan material 90 Substansial Mengharuskan adanya perbaikan secara teknis Terkena ledakan 300 Priority 1 Perlu adanya pengendalian sesegera mungkin 6. Pemeriksaan daerah peledakan oleh Shotfire Terjatuh 18 Acceptable Intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin Terkena ledakan misfire 300 Priority 1 Perlu adanya pengendalian sesegera mungkin

5.7.3 Tingkat Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Loading

Berdasarkan hasil analisis risiko pada tahap loading, risiko terbentur body unit dan terkilir pada saat melakukan prestart check dan risiko unit Excavator amblas pada saat memposisikan unit Excavator di area loading memiliki nilai risiko kurang dari 20, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko acceptable, yaitu intensitas yang menimbulkan risiko dikurangi seminimal mungkin. Risiko pekerja tergelincir dari tangga unit dan terjepit pintu kabin pada saat melakukan prestart check, risiko unit DumpTruck amblas dan unit DumpTruck menabrak unit Excavator pada saat memposisikan unit DumpTruck di area loading, serta risiko tertimpa lemparan muatan dan benturan pada saat unit Excavator melakukan laoding memiliki nilai risiko antara 20 sampai 70, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko priority 3, yang artinya perlu diawasi dan diperhatikan secara berkesinambungan. Risiko unit Excavator terbalik dan tabrakan dengan unit Dozer pada saat memposisikan unit Excavator di area loading memiliki nilai risiko antara 70 sampai 180, sehingga termasuk pada kategori tingkat risiko substansial, yaitu mengharuskan adanya perbaikan secara teknis. Sedangkan risiko yang paling tinggi yaitu, risiko unit DumpTruck menabrak unit kendaraan kecil pada saat memposisikan unit DumpTruck di area loading dan risiko unit Excavator terbalik saat melakukan loading batubara yang memiliki nilai risiko lebih dari 350, yang artinya aktifitas dihentikan sampai risiko bisa dikurangi hingga mencapai batas yang diperbolehkan atau diterima. Hasil tingkat risiko pada tahap blasting secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 5.14.

Dokumen yang terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Tenaga Kerja pada Bagian Produksi IUPHHK-HA PT. Ratah Timber, Kalimantan Timur

4 58 187

Revegetasi Tebing dengan Metode Rambatan pada Lahan Pasca Penambangan Batubara PT Mandiri Intiperkasa, Nunukan Kalimantan Timur

7 21 147

INVESTIGASI KECELAKAAN BERAT DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 9 80

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT LEIGHTON CONTRACTORS INDONESIA WAHANA COAL MINE PROJECT

0 6 59

KAJIAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN (K3L) PADA PROSES BLASTING DI AREA PERTAMBANGAN BATUBARA PT. CIPTA KRIDATAMA JOBSITE MAHAKAM SUMBER JAYA KALIMANTAN TIMUR

3 20 122

PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DANAKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Peneli

0 3 16

PENDAHULUAN PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 5 39

PENUTUP PERSEPSI KARYAWAN PADA KUALITAS MEDIA INTERNAL DAN AKSESIBILITAS INFORMASI PADA PERUSAHAAN PT THIESS CONTRACTORS INDONESIA-INCO PROJECT DI SOROWAKO (Penelitian untuk Audit Komunikasi Organisasi).

0 2 26

Studi Komposisi Mikroskopis Dan Peringkat Batubara Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

0 0 7

BIOMARKA KETON DAN ASAM BATUBARA MIOSEN DARI PIT INUL SANGATTA, KALIMANTAN TIMUR

0 0 85