pada unit Excavator dan mengakibatkan cacat atau penyakit yang permanen pada operator. Namun, risiko ini tidak sampai menyebabkan kematian karena,
perusahaan telah melakukan upaya pengendalian dengan membuat tombol untuk mengaktifkan APAR yang ada diunit secara otomatis ketika terjadi kebakaran
pada unit.
c. Menyiapkan lokasi drill dengan unit Dozer
1. Tabrakan antar unit
Pada tahap ini, terdapat risiko tabrakan antar unit yang terjadi akibat operator unit Dozer tidak mematuhi jarak aman saat berinteraksi dan mendekati
unit bergerak lain yang ada di lokasi pengeboran. Risiko ini memiliki tingkat kemungkinan yang termasuk dalam kategori unusualyyaitu, mungkin saja dapat
terjadi namun jarang. Pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, membuat
peraturan jarak aman antar unit, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai
pengoperasian unit Dozer. Dari pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi
terjadinya risiko tabrakan antar unit adalah kelalaian operator akibat tidak mematuhi jarak aman saat berinteraksi dan mendekati unit bergerak lain yang ada
di lokasi pengeboran. Oleh sebab itu, dengan membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer,
melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer dirasa cukup efektif untuk mengurangi tingkat
kemungkinan terjadinya risiko tabrakan antar unit.Namun harus tetap dilakukan pengawasan yang lebih serius agar risiko tersebut tidak meningkat menjadi
masalah yang serius atau bahkan bisa meningkat menjadi kategori yang lebih serius.
Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap menyiapkan lokasi pengeboran dengan unit Dozer dilakukan satu kali setiap
hari yaitu, sebelum kegiatan pengeboran dilakukan. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah, karena
pekerjaan menyiapkan lokasi pengeboran memang harus dilakukan untuk meratakan lokasi pengeboran agar mempermudah proses pengeboran dan
mencegah unit Drill terbalik akibat lokasi pengeboran yang tidak rata. Sedangkan tingkat konsekuensi dari risiko ini termasuk dalam kategori
serious, karena akibat terburuk dari risiko ini yaitu, kerusakan yang cukup besar pada unit dan tidak menyebabkan cidera pada operator unit. Hal ini disebabkan
karena, unit-unit yang beroperasi di lokasi pengeboran hanya menggunakan kecepatan yang rendah, sehingga jika terjadi tabrakan tidak menyebabkan
konsekuensi yang fatal. 2.
Tertabrak unit Dozer Pada tahap ini, pekerja yang berada di lokasi pengeboran berisiko tertabrak
unit Dozer akibat kurangnya komunikasi antara pekerja dengan operator unit
Dozer yang berada di lokasi kerja. Risiko ini juga dapat terjadi akibat kelalaian pekerja yang tidak mematuhi peraturan mendekati unit berat bergerak.
Kemungkinan risiko ini termasuk dalam kategori remotely possible, yaitu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi. Hal ini disebabkan karena, perusahaan telah
melakukan upaya pengendalian seperti, melakukan pengawasan di areadrilling, melarang pekerja yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area drilling,
melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan SOP mengenai proses drilling, serta memasang warning signdi lokasidrilling.
Dari pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa pengawasan di area pengeboran sangat diperlukan untuk mencegah pekerja yang tidak berkepentingan
untuk masuk ke area pengeboran, sehingga dapat menurunkan tingkat kemungkinan terjadinya risiko pekerja tertabrak unit Dozer.Menurut Handoko
1995, pengawasan perlu dilakukan untuk mengamati setiap pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan
perbaikan jika terjadi kesalahan atau kejadian diluar rencana kerja. Selain itu, perlu dilakukan peningkatan komunikasi antara pekerja dan
operator unit, sehingga tercipta hubungan kerja yang baik dan memungkinkan untuk menciptakan suasana kerja yang produktif dan diharapkan dapat
mengurangi risiko kejadian kecelakaan, terutama risiko tertabrak unit Dozer tersebut. Menurut Agustina 2009, hubungan tenaga kerja dalam sikap dan
interaksinya terhadap sarana kerja akan menentukan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kerja di setiap jenis pekerjaan.
Tingkat paparan pada tahap ini termasuk dalam kategori frequently, karena tahap menyiapkan lokasi pengeboran dengan unit Dozer dilakukan satu kali setiap
hari. Tingkat paparan tersebut sudah tidak dapat diturunkan menjadi kategori yang lebih rendah, karena pekerjaan menyiapkan lokasi pengeboran memang
harus dilakukan untuk meratakan lokasi pengeboran agar mempermudah proses pengeboran dan mencegah unit Drill terbalik akibat lokasi pengeboran yang tidak
rata. Sedangkan tingkat konsekuensi dari risiko ini termasuk dalam kategori
disaster, karena akibat terburuk dari risiko ini dapat menyebabkan kematian pada pekerja. Hal ini disebabkan karena, memang tidak ada upaya pengendalian yang
dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat konsekuensi yang ditimbulkan dari risiko tertabrak unit Dozer tersebut. Oleh sebab itu, perlu adanya pengawasan
yang lebih ketat untuk mengurangi potensi terjadinya risiko yang bisa menyebabkan kerugian baik bagi perusahaan dan pekerja pada khususnya.
3. Unit Dozer terbalik
Risiko unit Dozer terbalik terjadi akibat unit Dozer dioperasikan pada area yang tanahnya tidak stabil seperti, berbatu dan bergelombang. Risiko ini mungkin
dapat terjadi namun jarang, sehingga termasuk dalam kategori unusualy. Pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, memberikan
pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan SOP mengenai pengoperasian unit Dozer.