5.5.1.3 Menyiapkan lokasi pengeboran dengan unit Dozer
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerjapada bagian drilling, risiko keselamatan kerja yang terdapat pada
tahapan ini yaitu, tabrakan antar unit, tertabrak unit Dozer, unit Dozer terbalik, dan unit Dozer terbakar.Risiko tabrakan antar unit terjadi akibatoperator unit Dozer tidak
mematuhi jarak aman saat berinteraksi dan mendekati unit bergerak lain yang ada di lokasi pengeboran. Upaya pengendalian yang telah dilakukan olehperusahaan yaitu
dengan,membuat tanggul pengaman antara unit Drill dan unit Dozer, membuat peraturan jarak aman antar unit saat berinteraksi, memberikan pelatihan bagi para
operator unit, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses drilling, serta memasang warning
signdi lokasidrilling. Risiko tertabrak unit Dozer terjadi karena kurangnya komunikasi antara
pekerja dengan operator unit Dozer yang berada di lokasi kerja serta pekerja tidak mematuhi peraturan mendekati unit berat bergerak. Upaya pengendalian yang telah
ada yaitu, perusahaan telah melakukan pengawasan di areadrilling, melarang pekerja yang tidak berkepentingan untuk masuk ke area drilling, melakukan safety briefing
sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP, memasang warning signdi lokasidrilling, serta menyediakan APD lengkap bagi para pekerja
seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang. Risiko unit Dozer terbalik terjadi akibat unit Dozer dioperasikan pada area
yang tanahnya tidak stabil atau tidak rata. Upaya pengendalian yang telah dilakukan
olehperusahaan yaitu dengan,memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefing sebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai pengoperasian unit Dozer. Risiko unit Dozer terbakar terjadi akibat unit Dozer yang dioperasikan berada
pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau masalah mekanikal lainnya. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat
program prestart check sebelum mengoperasikan unit Dozer yang akan digunakan, memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer, melakukan safety briefingsebelum
bekerja, serta menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai pengoperasian unit Dozer.
5.5.1.4 Memasang titik-titik pengeboran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerjapada bagian drilling,risiko keselamatan kerja yang terdapat pada
tahapan ini
yaitu,terjatuhdi area
pengeboran dan
terjatuh dari
ketinggian.Risikoterjatuh di area pengeboran terjadi karena area kerjadi lokasi pengeboran memiliki struktur tanah yang berbatuatau tidak rata danpekerjakurang
hati-hati saat berjalandi area pengeboran.Upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan, melakukan perataan di lokasi pengeboran, melakukan safety
briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP,serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety shoes, googles, seragam
lengan panjang.
Risiko terjatuh dari ketinggian terjadi akibat area pengeboran berada didekat tebing dan pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat tebing. Upaya pengendalian
yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan, membuat tanggul pengaman didekat tebing, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai proses drilling,serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang.
5.5.1.5 Melakukan pengeboran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian drilling, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, unit Drill terbalik, unit Drill terbakar, dan unit Dill tergelincir. Risiko unit Drill terbalik terjadi akibat operator unit Drill salah mengoperasikan kaki-
kaki Jack dari unit Drill ketika berada di lokasi yang tidak rata atau miring.Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, melakukan
perataan tanah di lokasi pengeboran, memberikan pelatihan kepada operator unit Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai cara pencegahan unit Drill terbalik seperti, menjaga kemiringan tanah tidak boleh lebih dari 10 derajat dan menurunkan kaki-kaki unit
Drill Jack pada tempat yang padat. Risiko unit Drill terbakar terjadi akibatunit Drill yang dioperasikan berada
pada kondisi yang tidak aman seperti, overheat atau terdapat masalah mekanikal lainnya. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan,
membuat program prestart check sebelum mengoperasikan unit Drill yang akan digunakan, memberikan pelatihan bagi para operator unit, melakukan safety
briefingsebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai pengoperasian unit Drill.
Risiko unit Drill tergelincir terjadi akibat unit Drill dioperasikan ketika hujan yang menyebabkan area kerja di lokasi pengeboran menjadi licin. Upaya
pengendalianyang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat kebijakan ketika turun hujan maka semua proses pengeboran harus segera dihentikan,
memberikan pelatihan bagi operator unit Drill, melakukan safety briefingsebelum bekerja, serta menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai
pengoperasian unit Drill.
5.5.1.6 Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian drilling, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, pipa drill bengkok. Risiko pipa drill bengkok terjadi akibat operator unit Drill tidak menaikan pipa drill dengan full ketika akan berpindah dari
titik pengeboran satu ke titik pengeboran berikutnya. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, memberikan pelatihan kepada operator unit
Drill, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai cara pencegahan pipa drill bengkok.
Tabel 5.2 Hasil Identifikasi RisikoKeselamatan KerjaPada TahapDrilling
PT. Thiess Contractors Indonesia Sangatta Mine ProjectTahun 2013
No. Rincian Pekerjaan
Bahaya Risiko
Pengendalian
1. Melakukan Prestart Check
Tinggi bagian bawah unit rendah bila dibandingkan
dengan tinggi operator dan operator tidak hati-hati
ketika mengangkat kepala Terbentur unit
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja
- menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai proses prestart check
- menyediakan APD lengkap safety
helm, safety shoes, googles, seragam lengan panjang.
Area pengeboran memiliki struktur
tanah yang
berbatu serta
terdapat tanah gundukan yang bisa
bergerak dan
operator kurang
hati-hati saat
berjalan ataumemijakan
kaki pada tanah gundukan yang bisa bergerak
Terkilir -
melakukan perataan tanah di area pengeboran dengan unit Dozer
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar
Operation Procedure SOP mengenai proses
prestart check -
menyediakan APD lengkap safety helm, safety shoes, seragam lengan
panjang. Tangga unit licin akibat
hujan atau
terkena tumpahan material cair
seperti, lumpur dan oli dan operator kurang hati-hati
saat menaiki tangga unit Tergelincir
- membuat handrail pada tangga unit
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar
Operation Procedure SOP mengenai proses
prestart check -
memasang warning sign tentang “gunakan three point contact”
- menyediakan APD lengkap safety
helm, safety shoes, googles, seragam lengan panjang.
Operator kurang hati-hati dan
terburu-buru saat
menutup pintu kabin unit dan operator meletakan
jari tangan pada titik jepit pintu kabin
Terjepit pintu kabin - melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses
prestart check -
menyediakan APD lengkap safety helm, safety shoes, seragam lengan
panjang. 2.
Membuang lumpurmaterial batuan dengan unit
Excavator Unit
Excavator dioperasikan di area yang
tanahnya tidak stabil Unit Excavator
terbalik -
melakukan perataan tanah di lokasi pengeboran
- memberikan pelatihan bagi operator
unit Excavator -
melakukan safety briefing sebelum bekerja
- menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai pengoperasian unit Excavator
Unit Excavator
yang dioperasikan berada pada
kondisi yang tidak aman seperti,
overheat atau
masalah mekanikal lainnya Unit Excavator
terbakar -
membuat program prestart check sebelum mengoperasikan unit
Excavator yang akan digunakan -
memberikan pelatihan bagi operator unit Excavator
- melakukan safety briefingsebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai
pengoperasian unit Excavator
3. Menyiapkan lokasi
pengeboran dengan unit Dozer
Operator unit
Dozer kurang
hati-hati saat
berinteraksi dengan unit Drill serta tidak mematuhi
jarak aman saat mendekati unit Drill
Tabrakan antar unit - membuat tanggul pengaman antara unit
Drill dan unit Dozer -
memberikan pelatihan bagi para operator unit
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation Procedure SOP
- memasang warning signdi
lokasidrilling Pekerja
kurang komunikasi
dengan operator unit Dozer yang
berada di lokasi kerja serta pekerja
tidak mematuhiperaturan
mendekati unit
berat bergerak.
Tertabrak unit Dozer
- melakukan pengawasan di areadrilling
- melarang pekerja yang tidak
berkepentingan untuk masuk ke area drilling
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation Procedure SOP
- memasang warning signdi
lokasidrilling Unit Dozer dioperasikan di
area yang tanahnya tidak stabil
Unit Dozer terbalik - memberikan pelatihan bagi operator
Dozer -
melakukan safety briefing sebelum bekerja
- menyediakan Standar Operation
Procedure SOP mengenai pengoperasian unit Dozer
Unit Dozer
yang dioperasikan berada pada
kondisi yang tidak aman seperti,
overheat atau
masalah mekanikal lainnya Unit Dozer
terbakar -
membuat program prestart check sebelum mengoperasikan unit
Excavator yang akan digunakan -
memberikan pelatihan bagi operator unit Dozer
- melakukan safety briefingsebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation ProcedureSOP mengenai
pengoperasian unit Dozer 4.
Memasang titik-titik pengeboran
Area kerjadi
lokasi pengeboran
memiliki struktur
tanah yang
berbatu dan pekerja kurang hati-hati saat berjalan
Terjatuh -
melakukan safety briefing sebelum bekerja
- menyediakan Standar Operation
Procedure SOP -
menyediakan APD safety helm, safety shoes, seragam lengan panjang.
Area pengeboran berada dekat dengan tebing dan
pekerja kurang
kurang hati-hati
saat berjalan
didekat tebing Terjatuh dari
ketinggian -
membuat tanggul pengaman didekat tebing
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja -
menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses
drilling -
serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety shoes,
googles, dan seragam lengan panjang 5.
Melakukan pengeboran Struktur tanah di lokasi
pengeboran miring dan operator unit Drill salah
mengoperasikan kaki-kaki Jack dari unit Drill
ketika berada di lokasi yang miring
Unit Drill terbalik -
melakukan perataan tanah di lokasi
pengeboran
- memberikan pelatihan kepada operator
unit Drill
- membuat program prestart check
sebelum mengoperasikan unit Drill
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure SOP
mengenai cara
pencegahan unit Drill terbalik
- menjaga kemiringan tanah tidak boleh
lebih dari 10 derajat
- menurunkan kaki-kaki unit Drill Jack
pada tempat yang padat
Unit Drill
yang dioperasikan berada pada
kondisi yang tidak aman seperti,
overheat atau
terdapat masalah
mekanikal lainnya atau akibat adanya pengaruh
panas dari debu batubara Unit Drill terbakar
- membuat program prestart check
sebelum mengoperasikan unit Drill yang akan digunakan
- memberikan pelatihan bagi operator
unit Drill -
melakukan safety briefingsebelum bekerja
- menyediakan
Standar Operation
ProcedureSOP mengenai
pengoperasian unit Drill Unit Drill dioperasikan
ketika hujan
yang menyebabkan area kerja di
lokasi pengeboran menjadi licin
Unit Drilltergelincir
- membuat kebijakan ketika turun hujan
maka semua proses pengeboran harus segera dihentikan
- memberikan pelatihan bagi operator
unit Drill -
melakukan safety briefingsebelum bekerja
- menyediakan
Standar Operation
ProcedureSOP mengenai
pengoperasian unit Drill 6.
Memindahkan unit Drill ke titik pengeboran berikutnya
Operator unit Drill tidak menaikan
pipa drill
dengan full ketika akan berpindah
dari titik
pengeboran satu ke titik pengeboran berikutnya
Pipa drill bengkok -
memberikan pelatihan kepada operator
unit Drill
- melakukan safety briefing sebelum
bekerja
- menyediakan
Standar Operation
Procedure SOP
mengenai cara
pencegahan pipa drill bengkok
5.5.2 Identifikasi Risiko Keselamatan Kerja Pada Tahap Blasting
5.5.2.1 Memasang Signbarikade di area Blasting
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian blasting, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, terperosok kelubang, terjatuh dari ketinggian, dan tertabrak Truk MMU.Risiko pekerja terperosok ke lubang terjadi karena di area peledakan
terdapat banyak lubang-lubang peledakan dan pekerja kurang hati-hati saat berjalan didekat lubang peledakan. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan
yaitu, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses blasting,serta menyediakan APD lengkap seperti,
safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang. Risiko terjatuh dari ketinggian terjadi akibat area peledakan yang berada dekat
tebing dan pekerja kurang kurang hati-hati saat berjalan didekat tebing. Upaya pengendalian yang telah dilakukan perusahaan yaitu dengan, melakukan safety
briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses blasting,serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety
shoes, googles, dan seragam lengan panjang. Risiko tertabrak Truck MMU terjadi karena adanya interaksi antara pekerja
dengan Truck MMU didalam area blasting dan pekerja kurang hati-hati saat berienteraksi dengan Truck MMU. Upaya pengendalian yang telah dilakukan
perusahaan yaitu dengan, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan
Standar Operation Procedure SOP mengenai proses blasting,serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang.
5.5.2.2 Pengisian BahanPeledak
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian blasting, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, Truck MMU terbalik dan pekerja terperosok kelubang. Risiko Truck MMU terbalik terjadi karena Truck dioperasikan pada area tanah yang tidak
stabil dan berpotensi longsor. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu, melakukan perataan tanah oleh unit Dozer, melakukan safety
briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses blasting.
Risiko pekerja terperosok ke lubang peledakan terjadi karena di area peledakan terdapat banyak lubang-lubang peledakan dan pekerja kurang hati-hati saat
berjalan didekat lubang peledakan. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu, melakukan safety briefing sebelum bekerja, menyediakan Standar
Operation Procedure SOP,serta menyediakan APD lengkap seperti, safety helm, safety shoes, googles, dan seragam lengan panjang.
5.5.2.3 Memasang Bendera Radius Jarak Aman dan Tanda Penutup Jalan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian blasting, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapanini yaitu, kecelakaan unit dan unitterbalik. Risiko kecelakaan unit
kendaraan kecil di jalan tambang terjadi akibat unit kendaraan tidak mematuhi peratutan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules seperti, serta tidak mematuhi rambu-
rambu lalu lintas. Risiko ini juga terjadi akibat faktor fatiguekelelahan dari pengemudi unit kendaraan kecil. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh
perusahaan yaitu dengan, membuat kebijakan dan peraturan mengenai peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules. Seperti,mengatur jarak aman antar kendaraan saat
beriringan dan membuat prosedur menyalip Overtake antar unit. Perusahaan juga telah membuat rambu-rambu di sepanjang jalan tambang seperti, rambu-rambu lalu
lintas dan rambu-rambu pengingat tentang fatigueagar operator lebih waspada. Risiko unit kendaraan terbalik terjadi akibat jalan tambang yang dilalui licin
karena hujan atau akibat tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur, yang menyebabkan unit kendaraan lepas kendali dan menabrak sisi jalan hingga terbalik.
Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat tanggul pengaman pada sisi jalan, membuat kebijakan apabila jalan licin akibat hujan
maka proses blasting dihentikan, melakukan safety briefing sebelum bekerja, dan menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses hauling.
5.5.2.4 Pembersihan Daerah Peledakan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian blasting, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapanini yaitu, kecelakaan unit kendaraan dan unit kendaraan terbalik. Risiko kecelakaan unit kendaraan kecil di jalan tambang terjadi akibat unit tidak mematuhi
peraturan lalu lintas tambang Pit Traffic Rules seperti, serta tidak mematuhi rambu- rambu lalu lintas. Risiko ini juga terjadi akibat faktor fatiguekelelahan dari
pengemudi unit kendaraan kecil. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat kebijakan dan peraturan mengenai peraturan lalu
lintas tambang Pit Traffic Rules. Seperti,mengatur jarak aman antar kendaraan saat beriringan dan membuat prosedur menyalip Overtake antar unit. Perusahaan juga
telah membuat rambu-rambu di sepanjang jalan tambang seperti, rambu-rambu lalu lintas dan rambu-rambu pengingat tentang fatigueagar operator lebih waspada.
Risiko unit kendaraan kecil terbalik terjadi akibat jalan tambang yang dilalui licin karena hujan atau akibat tumpahan material cair seperti, oli dan lumpur, yang
menyebabkan unit kendaraan lepas kendali dan menabrak sisi jalan hingga terbalik. Upaya pengendalian yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan, membuat
tanggul pengaman pada sisi jalan, membuat kebijakan apabila jalan licin akibat hujan maka proses blasting dihentikan, melakukan safety briefing sebelum bekerja, dan
menyediakan Standar Operation Procedure SOP mengenai proses hauling. 5.5.2.5
Pelaksanaan Peledakan oleh Juru Ledak
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan petugas safety, pengawas lapangandan pekerja pada bagian blasting, risiko keselamatan kerja yang terdapat
pada tahapan ini yaitu, terkena lemparan material dan terkena ledakan. Risiko terkena lemparan material terjadi karena operator unit dan pekerja berada pada jarak yang
terlalu dekat dengan area peledakansaat proses peledakan berlangsung. Upaya