Kelurahan Menteng Dalam GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

hingga Sekolah Dasar. Latar belakang pendidikan responden pendatang tampak lebih beragam. Sebanyak sepuh persen tidak pernah bersekolah, enam puluh persen SD, dua puluh persen SLTP. Tingkat pendidikan menengah SLTA pada responden pendatang yaitu sebesar sepuluh persen. Tabel 10. Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kebagusan, Tahun 2007 Responden Tingkat Pendidikan Tidak Pernah Sekolah SD SLTP SLTA Betawi 20 80 Pendatang 10 60 20 10 Sumber: Data Primer 2.Jenis Pekerjaan Pilihan pekerjaan berkaitan dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki. Penduduk miskin umumnya memiliki kualifikasi pendidikan yang hanya mencapai tingkat pendidikan dasar, oleh sebab itu, pilihan pekerjaann yang dapat mereka peroleh pun ragamnya relatif terbatas. Tabel 11 menunjukkan persentase responden menurut jenis pekerjaan di Kelurahan Kebagusan Tahun 2007. Sebanyak empat puluh persen responden Betawi tidak memiliki pekerjaan. Responden kelompok ini umumnya mengharapkan bantuan dari anak yang sudah bekerja. Sebanyak sepuluh persen responden Betawi bekerja sebagai pedagang yang dalam hal ini adalah penjual Batagor keliling dan penjual nasi uduk. Sebanyak empat puluh persen memiliki pekerjaan seperti tukang cuci, tukang masak, buruh bangunan, dan menyewakan tikar pada pengunjung Kebun Binatang Ragunan. Sebanyak tiga puluh responden pendatang tidak memiliki pekerjaan. Dalam hal ini responden tersebut diantaranya adalah ibu rumah tangga, sehingga yang bekerja adalah suami dari responden. Ada pula yang memang hanya mengharapkankan nafkah dari anak yang sudah bekerja karena responden sudah tidak kuat bekerja. Sepertiga dari responden bekerja sebagai pedagang seperti penjual sayur-sayuran, penjual balon. Sebanyak lima puluh persen responden pendatang bekerja sebagai buruhpekerja kasar seperti buruh bangunan, tukang cuci, tukang masak dan tukang sampah. Tabel 11. Persentase Responden menurut Jenis Pekerjaan di Kelurahan Kebagusan, Tahun 2007 Responden Jenis Pekerjaan Tidak Bekerja Berdagang Buruh Pekerja Kasar Sederhana Lainnya Betawi 30 70 Pendatang 30 20 50 Sumber: Data Primer

3. Jumlah Jam Kerja Dalam Seminggu Produktivitas

Persentase responden menurut jumlah jam kerja dalam seminggu produktivitas di Kelurahan Kebagusan pada tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 12. Sebanyak enam puluh persen responden Betawi bekerja dibawah atau sama dengan 35 jam dalam seminggu, dan sebanyak empat puluh persen responden bekerja lebih dari 35 jam dalam seminggu. Sementara itu, delapan puluh persen responden pendatang bekerja dibawah 35 jam dalam seminggu, dan sebanyak dua puluh persen bekerja lebih dari 35 jam dalam seminggu. Tabel 12. Persentase Responden menurut Jumlah Jam Kerja dalam Seminggu di Kelurahan Kebagusan, Tahun 2007 Suku Jumlah Jam Kerja Dalam Seminggu Kurangsama dengan 35 jam Lebih dari 35 jam Betawi 60 40 Pendatang 80 20 Sumber: Data Primer Data pada Tabel 12 menunjukkan bahwa jumlah jam kerja dalam seminggu Produktivitas responden di Kelurahan Kebagusan diatas menunjukkan rendahnya produktivitas dari penduduk miskin Betawi maupun pendatang, hal ini