uang maupun barang. Pekerja bebas terdiri dari pekerja bebas di pertanian maupun non pertanian.
8 Kredit usaha adalah penyediaan dana dalam jumlah tertentu dari bank untuk mendukung tujuan usaha, dengan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam yang mewajibkan peminjam untuk melunasi pinjaman dalam waktu tertentu beserta pembayaran bunga dan biaya lainnya.
c. Karakteristik Budaya
Definisi operasional variabel yang dikaitkan dengan karakteristik budaya pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Suku bangsa adalah paro suku dari suatu suku bangsa yang meiliki identitas yang sama dan diakui oleh orang luar. Identitas kesukubangsaan antara lain
dapat dicikan dari adanya unsur-unsur suku bangsa bawaan yaitu kelahiranhubungan darah, kesamaan bahasa, kesamaan adat istiadat,
kesamaan kepercayaan, perasaan terikat. Suku bangsa isiannya berdasarkan pengakuan yang bersangkutan. Apabila yang bersangkutan tidak dapat
menyatakannya, isian didasarkan atas hubungan darah sesuai dengan garis keturunan orang tua laki-laki.
2 Budaya yang dimaksud adalah orientasiprilaku terhadap lima masalah dasarhidup, yang terdiri dari hakikat hidup, hakikat karya, hakikat waktu,
hakikat alam, dan hakikat hubungan dengan manusia. 3 Masalah mengenai hakikat dari hidup manusia:
a Hidup itu buruk dan menyedihkan, diindikasikan dengan sikap seperti: i menggantungkan diri pada nasib; ii merasa keturunan orang susah
sehingga pasrah untuk hidup dengan keadaan susah. b Hidup itu merupakan hal yang baik sehingga harus diisi, diindikasikan
dengan pendapatsikap seperti: i merasa kehidupan yang dijalani keadaannya baik; ii memiliki semangat dan upaya yang kongkrit untuk
mengisi kehidupan. c Hidup itu buruk, tetapi manusia harus mengupayakan untuk menjadikan
hidup itu menjadi baik, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i merasa kehidupan yang sedang dijalani penuh kesulitan, namun terlihat
upaya yang kongkrit untuk memperbaiki kehidupannya; ii memiliki
semangat disertai upaya yang kongkrit untuk memperbaiki kehidupan; iii sebagian kalangan yang termasuk kelompok ini terlihat adanya sifat ingin
berwirausaha. 4 Masalah mengenai hakikat dari karya manusia
a Karya bertujuan untuk nafkah hidup, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i pengakuan, ii hasil observasi.
b Karya memberikan kedudukan, kehormatan, dan sebagainya, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i merasa malu bila tidak bekerja; ii
berpandangan bahwa asalkan ada kemauan untuk berusaha, rezeki senantiasa akan datang.
c Karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi, diindikasikan dengan sikap seperti: i meskipun responden sudah memiliki pekerjaan
namun responden terus berusaha melakukan dan atau mencari peluang untuk mendapatkan pekerjaan-pekerjaan lainnya; ii memahami arti
penting berwirausaha dan terlihat upaya kongkrit untuk berwirausaha. 5 Masalah mengenai hakikat dari kedudukan manusia dalam ruang waktu:
a Mementingkan orientasi masa lampau b Orientasi ke masa kini
c Orientasi ke masa yang akan datang, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i memahami arti penting pendidikan dan disertai dengan
implementasi yang kongkrit; ii memahami arti penting menabung, iii mengupayakan pengeluaran dengan prioritas untuk pendidikan.
6 Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya: a Manusia
tundukmenyerah kepada
alam, diindikasikan
dengan pendapatsikap seperti: i pasrah dengan keadaan lingkungan; ii belum
mengupayakan keharmonisan lingkungan seperti mengumpulkan dan membuang sampah di tempat sampah.
b Manusia berusaha menjaga keselarasankeharmonisan dengan alam, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i peduli terhadap
kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, ii membersihkan lingkungan agar tidak terjadi banjir.
c Manusia berhasrat memanfaatkanmengeksploitasi alam, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i berusaha memanfaatkan hasil alam
sebagai salah satu sumber pendapatan, yang dalam penelitian ini dibatasi baik yang telah menggunakan teknologi maupun yang belum
menggunakan teknologi, ii memanfaatkan lahan tidur. 7 Masalah mengenai hakikat dari hubungan manusia dengan sesamanya
a Orientasi kolateral horisontal seperti rasa ketergantungan pada sesamanya berjiwa gotong-royong, mementingkan hubungan manusia
dengan manusia secara horisontal sesamanya, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i mengharapkan bantuan dana dari pemerintah
yang digunakan untuk biaya hidup sehari-hari; ii menjaga hubungan baik dengan tetangga dengan harapan tetangga dapat meminjamkan
uangmemberi pertolongan pada saat kesulitan; iii upaya yang belum optimal untuk memperoleh kemajuan, baik dalam pekerjaan maupun
mengupayakan pendidikan bagi anak. b Orientasi vertikal yang mementingkan hubungan sesama manusia secara
vertikal seperti rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i beranggapan
bahwa untuk mendapat kesempatan bekerja perlu menyogok personel di bagian penerimaan pekerja.
c Berpandangan individualistik menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri, diindikasikan dengan pendapatsikap seperti: i kegigihan dalam
memperoleh peluang kemajuan, baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan untuk anak, ii berprinsip bahwa menjaga hubungan baik
dengan tetangga, utamanya untuk kerukunan hidup, mendapatkan informasi, d.s.b, bukan karena mengharapkan pertolongan bila
menghadapi kesulitan hidup.
3.4. Metode Analisis
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS Statistics Program for Social Science versi 13.5 dan Excel. Adapun metode
analisis dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu untuk menganalisis karakteristik kemiskinan di DKI Jakarta pada penduduk Betawi dan penduduk
pendatang dilakukan menggunakan tabulasi silang variabel sosial ekonomi hasil pengolahan data Susenas KOR 2004. Untuk melihat apakah jenis kelamin kepala
rumah tangga dapat mempengaruhi miskin atau tidak miskinnya suatu rumah tangga dan faktor sosial maupun ekonomi apa yang dapat mempengaruhi
kemiskinan digunakan alat statistik berupa model logit. Terakhir, untuk mengetahui faktor-faktor lain yang menyebabkan kemiskinan yang berkaitan
dengan orientasi nilai-budaya dilakukan analisis deskriptif hasil studi mendalam.
3.4.1. Metode Wawancara Mendalam
Penelitian ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif dengan Teknik analisa dengan metode wawancara mendalam. Metode Wawancara mendalam
dilakukan terhadap tiga puluh responden penduduk miskin betawi dan tiga puluh responden penduduk miskin pendatang di tiga kelurahan yaitu: Kelurahan
Kebagusan Jakarta Selatan, Kelurahan Menteng Dalam Jakarta Selatan dan Kelurahan Marunda Jakarta Utara. Wawancara mendalam tersebut dilakukan
untuk menelaah orientasi nilai budaya pada Betawi dan pendatang. Contoh hasil wawancara mendalam dapat dilihat pada lampiran.
3.4.2. Metode Regresi logistik
Data variabel respon Y dalam salah satu perihal yang dibahas dalam studi ini berupa data dikotomikbiner yang mengindikasikan diagnosis dari rumah
tangga miskin Y=1 dan tidak miskin Y=0. Variabel respon Y yang hanya mempunyai dua kategori ini diasumsikan mengikuti distribusi Bernouli Agresti,
1990. EY = 1 x PY=1 + 0 x P Y=0 = PY=1
Peluang kejadian suatu rumah tangga miskin atau tidak miskin dinotasikan dengan
π x dengan nilai probabilitas 0 ≤ π x ≥1, merupakan variabel respon dari nilai k variabel penjelas X = X
1
, X
2
, X
3
, ..., X
k
dan
j
nilai parameter dengan j=1,2,3,..., k. Bentuk umum model peluang regresi logistik dengan j variabel
penjelas dengan observasi i = 1, 2, ..., I
diformulasikan sebagai berikut: