bentuk kerja sama yang menguntungkan kedua pesaing karena mereka dipaksa untuk melakukan yang terbaik. Persaingan membantu perkembangan demokrasi,
kapitalisme dan perbedaan pendapat.
6. Dua gagasan keadilan
Dalam masyarakat yang menolak pembangunan, keadilan distributif hanya mementingkan generasi saat ini. Kecenderungan mengutamakan masa kini
juga tercermin dalam sikap yang cenderung mengkonsumsi ketimbang menabung. Sebaliknya, masyarakat yang memihak pembangunan akan mendefinisikan
keadilan distributif sebagai sesuatu yang melibatkan kepentingan generasi yang akan datang. Kecenderungan mengutamakan masa yang akan datang tercermin
dalam sikap yang cenderung menabung dibandingkan mengkonsumsi.
7. Nilai kerja
Kerja tidak terlalu dihargai dalam masyarakat yang menolak kemakmuran. Hal ini merupakan refleksi aliran filsafat yang sudah ada sejak zaman Yunani
kuno. Pengusaha dan pekerja rendahan mempunyai nilai martabat yang lebih rendah. Nilai martabat yang dianggap tinggi adalah intelektual, seniman, politisi,
pemimpin agama, dan pemimpin militer. Nilai tersebut kemudian direformasi dengan membalikkan sistem skala martabat sehingga mengabadikan etika kerja.
Seperti yang diteliti Max Weber, juga interpretasi Calvinis, sistem nilai terbalik yang sama inilah yang sangat bisa menjelaskan kemakmuran Eropa Barat dan
Amerika Utara dan Asia Timur dan kemiskinan relatif Amerika Latin dan wilayah dunia ketiga lainnya.
8. Peranan kepercayaan yang menyimpang dari ajaran gereja
Martin Luther dalam tesisnya mengenai interpretasi bebas dari injil menentang dogmatis yang menganggap kejahatan yang tak termaafkan bukanlah
dosa melainkan kepercayaan yang menyimpang dari ajaran gereja. Namun pemikiran yang menggugat ajaran lama itulah salah satu yang menghasilkan
inovasi. Sementara inovasi adalah mesin penggerak ekonomi.
9. Mendidik bukanlah mencuci otak
Dalam sistem nilai yang memihak pembangunan, bentuk pendidikan yang dimaksud adalah yang membantu individu menemukan kebenarannya sendiri,
bukan pendidikan yang mendikte apa itu kebenaran. Sementara dalam sistem-
sistem nilai yang resisten terhadap pembangunan, pendidikan merupakan proses yang menyebarkan dogma, menghasilkan para konformis dan pengikut.
10. Makna asas manfaat
Dunia yang berkembang menjauhkan diri dari teori yang tidak dapat diuji dan lebih menyukai untuk mengikuti yang secara praktis dapat diuji dan berguna.
Kondisi lainnya, tradisi intelektual di Amerika Latin lebih memusatkan perhatian kepada visi alam semesta yang hebat. Kondisi-kondisi tersebut tidak
menguntungkan dalam pembangunan.
11. Kebaikan-kebaikan kecil
Masyarakat yang maju menghargai serangkaian kebaikan kecil seperti sebuah pekerjaan dituntaskan dengan baik, kerapian, kesantunan, maupun
ketepatan waktu. Semua itu menunjang efisiensi dan keharmonisan dalam hubungan manusia. Hal ini dianggap tidak penting dalam budaya yang resisten.
Sebagian dari mereka menekankan keinginan-keinginan individu, sementara yang lain menganggap yang lebih penting adalah kebajikan tradisional yang besar
seperti halnya cinta, keadilan, keberanian dan keluhuran budi. Meski demikian, kebajikan kecil merupakan ciri masyarakat dimana orang lebih menghargai
kebutuhan orang lain.
12. Fokus waktu
Waktu dapat dibagi menjadi empat kategori, masa lampau, sekarang, masa depan yang dekat, dan masa depan yang jauh atau alam baka. Fokus waktu dari
masyarakat maju adalah masa depan yang berada dalam jangkauan, karena hal ini dapat dikendalikan atau direncanakan. Sementara itu, ciri-ciri budaya tradisional
merupakan pengagung masa lalu. Selain itu, budaya tradisional memusatkan perhatian pada masa datang yang jauh, atau kehidupan di alam baka.
13. Rasionalitas
Masyarakat maju dicirikan dengan penekanannya pada rasionalitas. Orang yang rasional memperoleh kepuasan saat memperoleh berbagai pencapaian kecil
yang merupakan bagian dari kemajuan. Sebaliknya, budaya pramodern menekankan pada proyek-proyek mahabesar seperti piramid, bendungan aswan
dan revolusi-revolusi.