Kelurahan Kebagusan GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

 Sebelah Selatan : Kelurahan Rorotan  Sebelah Barat : Kelurahan Cilincing Luas Wilayah Kelurahan Marunda terbagi menjadi 9 Rukun Warga RW dan 76 Rukun Tetangga RT, dengan rincian pemanfaatanpenggunaan tanah sebagai berikut : 1. Perumahan : 251,6 Ha 2. Fasilitas Umum : 89,1 Ha 3. Pemakaman : 0,5 Ha 4. Lain-Lain : 442,1 Ha Tabel 9. Jumlah Satuan Lingkungan Setempat dan Penduduk Kelurahan Marunda, Tahun 2008 No Uraian JumlahNilai 1. Jumlah RW 9 2. Jumlah RT 76 3. Jumlah KK 3799 4. Jumlah penduduk jiwa 16.940 5. Jumlah penduduk dewasa jiwa 11.424 6. Jumlah KK miskin 1.391 7. Jumlah penduduk miskin jiwa 6.955 Sumber: Sistem Informasi Manajemen PNPM Mandiri Pusat Tahun 2008. Angka kemiskinan di Kelurahan Marunda berdasarkan data Profil Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Tahun 2008 adalah sebesar 6.955 jiwa. Sementara itu, Jumlah Satuan Lingkungan Setempat dan Penduduk Kelurahan Marunda Tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 9. 4.3. Karakteristik Responden 4.3.1. Kelurahan Kebagusan

1. Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Betawi dan Pendatang di Kelurahan Kebagusan dapat dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang pernah dan sedang diduduki responden. Tabel 10 menunjukkan persentase responden menurut tingkat pendidikan di Kelurahan Kebagusan Tahun 2007. Sebanyak dua puluh persen responden Betawi keadaannya tidak pernah bersekolah, sisanya delapan puluh persen responden penduduk asli kota Jakarta ini hanya mengenyam pendidikan hingga Sekolah Dasar. Latar belakang pendidikan responden pendatang tampak lebih beragam. Sebanyak sepuh persen tidak pernah bersekolah, enam puluh persen SD, dua puluh persen SLTP. Tingkat pendidikan menengah SLTA pada responden pendatang yaitu sebesar sepuluh persen. Tabel 10. Persentase Responden menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Kebagusan, Tahun 2007 Responden Tingkat Pendidikan Tidak Pernah Sekolah SD SLTP SLTA Betawi 20 80 Pendatang 10 60 20 10 Sumber: Data Primer 2.Jenis Pekerjaan Pilihan pekerjaan berkaitan dengan kualifikasi pendidikan yang dimiliki. Penduduk miskin umumnya memiliki kualifikasi pendidikan yang hanya mencapai tingkat pendidikan dasar, oleh sebab itu, pilihan pekerjaann yang dapat mereka peroleh pun ragamnya relatif terbatas. Tabel 11 menunjukkan persentase responden menurut jenis pekerjaan di Kelurahan Kebagusan Tahun 2007. Sebanyak empat puluh persen responden Betawi tidak memiliki pekerjaan. Responden kelompok ini umumnya mengharapkan bantuan dari anak yang sudah bekerja. Sebanyak sepuluh persen responden Betawi bekerja sebagai pedagang yang dalam hal ini adalah penjual Batagor keliling dan penjual nasi uduk. Sebanyak empat puluh persen memiliki pekerjaan seperti tukang cuci, tukang masak, buruh bangunan, dan menyewakan tikar pada pengunjung Kebun Binatang Ragunan. Sebanyak tiga puluh responden pendatang tidak memiliki pekerjaan. Dalam hal ini responden tersebut diantaranya adalah ibu rumah tangga, sehingga yang bekerja adalah suami dari responden. Ada pula yang memang hanya mengharapkankan nafkah dari anak yang sudah bekerja karena responden sudah tidak kuat bekerja. Sepertiga dari responden bekerja sebagai pedagang seperti penjual sayur-sayuran, penjual balon. Sebanyak lima puluh persen responden