Metode Analisis METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

terhadap variabel tak bebas. H 1 : minimal ada satu  j  0 ada pengaruh paling sedikit satu variabel bebas terhadap variabel tak bebas. Untuk j = 1,2, ..., k Statistik uji yang digunakan adalah , dengan a L = Maksimum Likelihood dari model reduksi reduce model atau model yang terdiri dari konstanta saja; b L k = Maksimum Likelihood dari model penuh full model atau dengan semua variabel bebas. Statistik G 2 ini  2 -p atau p-value , yang berarti variabel bebas X secara bersama-sama mempengaruhi variabel tak bebas Y.

b. Uji Parameter Model

Pengujian keberartian parameter koefisien  secara partial dapat dilakukan melalui Uji Wald dengan hipotesisnya sebagai berikut: H :  j = 0 variabel bebas ke-j tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas; H 1 :  j  0 variabel bebas ke-j mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel tidak bebas; Untuk j = 1, 2, ..., p, dengan statistik uji sebagai berikut: Hipotesis akan ditolak jika W  2 -1 atau p-value  yang berarti variabel bebas X j secara partial mempengaruhi variabel tidak bebas Y.

c. Odds Ratio

Odds ratio merupakan ukuran risiko atau kecenderungan untuk mengalami kejadian tertentu antara satu kategori dengan kategori lainnya, didefinisikan sebagai ratio dari odds untuk x j = 1 terhadap x j = 0. Odds ratio ini menyatakan risiko atau kecenderungan pengaruh observasi dengan x j = 0. Untuk variabel bebas yang berskala kontinyu maka interpretasi dari koefisien  j pada model k L L G 2 ln 2   regresi logistik adalah setiap kenaikan c unit pada variabel bebas akan menyebabkan resiko terjadinya Y=1, adalah exp c x  j kali lebih besar. Odds ratio dilambangkan dengan , didefinisikan sebagai perbanding dua nilai odds x j = 1 dan x j = 0, sehingga: .

3.4.3. Metode Pendekatan Budaya Kluckhon

Menurut C. Kluckhon tiap sistem nilai budaya dalam tiap kebudayaan itu mengenai lima masalah dasar dalam kehidupan manusia. Atas dasar itu Kluckhon membuat suatu kerangka teori yang membuat 5 lima masalah dasar dalam kehidupan manusia yang menjadi landasan bagi kerangka variasi sistem budaya, secara ringkas kerangka tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Pendekatan kerangka pemikiran ini diperoleh melalui metode wawancara mendalam. Analisis dilengkapi dengan uji dua sampel independen Mann-Whitney Uji U untuk melihat tingkat perbedaan hasil pada Betawi dengan hasil pada pendatang. Tabel 3. Kerangka Kluckhohn Mengenai Lima Masalah Dasar Hidup yang Menentukan Nilai Orientasi Budaya Manusia Masalah dasar dalam hidup Orientasi Nilai-budaya Hakikat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk, tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu menjadi baik Hakikat karya Karya itu untuk nafkah hidup Karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dan sebagainya Karya itu untuk menambah karya Persepsi manusia tentang waktu Orientasi ke masa lalu Orientasi ke masa kini Orientasi ke masa depan Pandangan manusia terhadap alam Manusia tunduk kepada alam yang dahsyat Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam Manusia berhasrat menguasai alam Hakikat hubungan antara manusia dengan sesamanya Orientasi kolateral horisontal, rasa ketergantungan pada sesamanya berjiwa gotong-royong Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat Individualisme menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri

3.4.4 Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sampling bertahap multistage sampling. Tahap petama, dipilih salah satu kantong kemiskinan dengan cara purposive sampling berdasarkan informasi yang ada dan pertimbangan rasional. Dalam hal ini dipilih kantong kemiskinan di Kelurahan Marunda – Kecamatan Penjaringan, dengan jumlah rumahtangga sampel Betawi sebanyak 10 rumahtangga dan sampel pendatang sebanyak 10 rumahtangga. Demikian hal nya pada kedua lokasi lainnya, Kelurahan Kebagusan-Kecamatan Pasar Minggu dan Kelurahan Menteng Dalam - Kecamatan Tebet, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 60 rumahtangga. Tahap kedua, memilih rumahtangga sampel secara acak random sampling pada Kelurahan ini berdasarkan daftar penerima Bantuan Langsung Tunai BLT pada RTRW dengan jumlah penerima BLT yang terbesar atau relatif besar. Penentuan penduduk Betawi dan penduduk pendatang berdasarkan informasi dari RTRW maupun informan setempat, diutamakan pada kondisi rumah tangga sasaran miskin dan rumah tangga sasaran sangat miskin. Untuk mendapatkan orientasi nilai-budaya, selain keterangan yang diperoleh melalui wawancara mendalam indept interview dari responden yang memenuhi syarat eligible respondent pada rumahtangga sampel, juga dilakukan pada informan yang memenuhi kriteria.