Pegawai Negeri Sipil Tupoksi PNS

16

c. Pegawai Sementara

Pegawai sementara sebelumnya dianggap sebagai pegawai bulanan organik yang minimum sudah 3 bulan kemudian baru bisa diangkat sebagai pegawai sementara, juga harus menempuh lulus ujian tes kesehatan.

d. Pegawai Tetap

Dulunya berkedudukan sebagai pegawai sementara 1-3 tahun, memenuhi persyaratan untuk diangkat sebagai pegawai negeri sesuai dengan ketetapan peraturan melamar pegawai. Calon pegawai negeri sipil yang dalam kurun waktu 2 tahun tidak memenuhi kriteria yang ditentukan maka dapat dilakukan pemberhentian dengan hormat.

2. Pegawai Negeri Sipil

Oleh karena yang menjadi objek penelitian penulisan sebagian besar adalah Pegawai Negeri maka dimasukan pula kajian mengenai Pegawai Negeri Sipil. Peraturan yang mengatur masalah kepegawaian negeri adalah UU No 8 tahun 1974. Kemudian dibuatlah UU No 43 tahun 1999 yang mengatur beberapa perubahan pokok-pokok kepegawaian dalam UU sebelumnya. Dalam UU No 43 tahun 1999 pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pegawai negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pegawai Negeri terdiri dari Pegawai Negeri Sipil PNS, Tentara Nasional Indonesia dan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. Namun karena 17 dalam penelitian ini akan membahas pegawai secara mendalam maka tentara dan polisi akan dibahas lebih lanjut, hanya dijelaskan mengenai perincian Pegawai Negeri Sipil.

3. Tupoksi PNS

Tupoksi merupakan kependekan istilah dari tugas pokok dan fungsi. Arti tugas pokok adalah sasaran utama yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai yang merupakan suatu kewajiban yang harus dijalankan, sedangkan fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan. Dari arti tersebut maka dapat diambil sebuah konsep bahwa tugas pokok dan fungsi tupoksi adalah sasaran utama atau pekerjaan yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai dan dilakukan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Dalam tupoksi terdapat tugas-tugas yang harus dikerjakan, pada sebagian organisasi tupoksi bisa diturunkan dan dijabarkan menjadi job description, yaitu uraian pekerjaan. Job description itu sendiri muncul berdasarkan job analysis atau analisis jabatan. Sehubungan dengan kedudukan Pegawai Negeri maka ada beban kewajiban yang harus dilaksanakan, sejalan dengan kewajiban diberikan juga hak-hak yang dapat diperoleh seorang PNS. Dalam UU No 43 tahun 1999 tentang Perubahan atas UU No 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, setiap Pegawai Negeri wajib setia dan taat pada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintahan. Yang dimaksud dengan kesetiaan dan ketaatan adalah kesediaan dari Pegawai Negeri untuk melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran dan tanggun 18 jawab. Biasanya kesetiaan dan ketaatan timbul dari pengetahuan dan pemahaman, oleh karena itu PNS diwajibkan untuk memahami dan mendalami pancasila, UUD 1945, Hukum Negara dan Politik Pemerintahan. Dalam pasal 5 UU Nomor 8 tahun 1974 pasal ini tidak diubah oleh UU No 43 Tahun 1999 Tentang Pokok- Pokok Kepegawaian disebutkan bahwa setiap pegawai negeri wajib mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan padanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab. Disampaikan pula lebih jelas mengenai hak dan kewajiban PNS pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab IX Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal 40 ayat 1 dan 2 disebutkan bahwa pendidik dan tenaga pendidikan berhak memperoleh penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan memadai, penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja, pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas, perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual dan kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana dan fasilitas pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. Kemudian pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis, mempunyai komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi dan kedudukan sesuai dengan kepercayan yang diberikan kepadanya. 19 Disamping itu juga disebutkan hak-hak pegawai negeri. Menurut Pasal 7 UU No 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, setiap pegawai negeri berhak memperoleh gaji yang layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya. Kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil diatur dalam Bab III pasal 11 sampai 14 PP No 7 tahun 1977 Tentang Peraturan gaji Pegawai Negeri Sipil, kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil terdiri atas kenaikan gaji berkala dan kenaikan gaji istimewa. Kenaikan gaji berkala diberikan pada Pegawain Negeri Sipil apabila telah memenuhi syarat-sayarat telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala dan mendapatkan nilai rata- rata “Cukup”. Kenaikan gaji istimewa diberikan sebagai penghargaan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menurut daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan menunjukan nilai “Amat Baik”. Hal lain yang juga menjadi hak PNS juga disampaikan oleh Sedarmayanti 2014: 371 diantaranya adalah: a. Memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban kerja dan tanggung jawab b. Memperoleh cuti c. Memperoleh perawatan bagi yang tertimpa suatu kecelakaan dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya d. Memperoleh tunjangan bagi yang menderita cacat jasmani atau rohani dalam dank arena menjalankan tugas kewajibann yang mengakibatkan tidak dapat bekerja lagi dalam jabatan apapun juga e. Memperoleh uang duka dari kerabat Pegawai Negeri Sipil yang tewas f. Memperoleh pensiun bagi yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan g. Memperoleh kenaikan pangkat regular h. Menjadi peserta Tabungan Asuransi Pegawai Negeri Taspen PP No. 10 Tahun 1963 i. Menjadi peserta Asuransi Kesehatan Askes 9Keppres No. 8 Tahun 1977 j. Memperoleh perumahan Keppres No. 14 Tahun 1993 20 Dari uraian diatas maka dapat diketahui jika dalam suatu organisasi khususnya instansi pemerintahan pegawai mempunyai peran dalam tumbuh kembangnya organisasi dalam mencapai tujuan. Pegawai itu sendiri tidak hanya PNS, terdapat pegawai honorer ataupun tenaga harian lepas yang turut membantu organisasi dalam mencapai tujuan. Dimana dalam mencapai tujuan tersebut terdapat tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan oleh semua pegawai. Tupoksi tersebut menjadi pedoman bagi para pegawai dalam bekerja. Selain pegawai dibebani dengan tugas pokok, diberikan pula hak-hak bagi pegawai untuk mendapatkan kesejahteraan, seperti yang telah dikemukakan diatas tentang hak- hak yang diperoleh oleh PNS. Berdasarkan undang-undang dan teori mengenai hak dan kewajiban PNS maka dapat disimpulkan bahwa sebagai PNS harus menyadari betul apa yang menjadi kewajibannya sebagai pengabdi negara dimana PNS tidak semata-mata dituntut untuk mengabdi demi peningkatan mutu pendidikan namun juga diberikan haknya sebagai penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerjanya.

4. Kedudukan PNS