Kendala Kinerja Pegawai di UPT Tengah Dinas Pendidikan Kota Magelang

168 memiliki kesadaran akan tanggung jawab yang dibebankan padanya. Dalam mengerjakan tugas pegawai seringkali menundanya sehingga pekerjaan tidak selesai sesuai dengan deadline. Bahkan tidak jarang pegawai meninggalkan pekerjaannya untuk mengurusi urusan lain yang urusan tersebut merupakan urusan pribadinya yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan yang dimiliki. Selain itu kebiasaan pegawai yang selalu bekerjasama dalam bekerja membuat pegawai kurang memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas pribadinya. Tidak adanya rincian tugas yang jelas juga menjadi salah satu penyebab pegawai kurang memiliki rasa tanggung jawab. Setiap pegawai seharusnya memiliki kesadaran tanggung jawab untuk melaksanakan kewajiban sesuai dengan jabatan yang dimilikinya, dengan begitu tidak akan ada pegawai yang menunda pekerjaan atau meninggalkan pekerjaan sehingga apa yang menjadi visi dan misi dari UPT Tengah Dinas Pendidikan Kota Magelang dapat terwujud.

b. Kendala Kinerja Pegawai di UPT Tengah Dinas Pendidikan Kota Magelang

1 Kendala Internal

Kendala internal yang dimiliki oleh UPT Tengah adalah kurangnya motivasi pegawai dalam bekerja, kondisi fisik pegawai yang sudah tua, pengalaman kerja yang minim dan keberadaan pegawai yang tidak produktif dalam bekerja. 169 a Motivasi Dalam bekerja pegawai di UPT Tengah belum memiliki motivasi, hal ini terlihat dari pegawai yang kurang bersemangat dalam bekerja. Dan kebiasaan pegawai menunda pekerjaan saat tidak ada pekerjaan terbawa ketika pegawai memiliki pekerjaan sehingga ada atau tidaknya pekerjaan waktu yang ada lebih banyak dihabiskan untuk melakukan hal lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan. Saat pekerjaan banyak dan menumpuk maka pegawai akan lebih termotivasi dalam mengerjakannya, namun hasil yang diperoleh sering tidak teliti karena tergesa-gesa. Jika pegawai memiliki motivasi dalam bekerja berarti pegawai tersebut memiliki semangat untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Dengan begitu apa yang menjadi pekerjaannya dapat terselesaikan, sedangkan pegawai di UPT Tengah tidak termotivasi dalam bekerja yang menyebabkan pekerjaan menjadi terbengkalai, selain itu karena lebih mengandalkan kerjasama pegawai di UPT Tengah menjadi tidak termotivasi jika mengerjakan pekerjaannya sendiri. b Kondisi Fisik Kondisi fisik yang dimiliki seorang pegawai dari usia dan kesehatan dapat berpengaruh terhadap stamina pegawai tersebut dalam bekerja. Di UPT Tengah hampir semua pegawainya berusia lanjut dengan kondisi fisik cepat capai dalam bekerja sehingga memerlukan waktu istirahat untuk kembali melakukan aktivitas karena jika tidak beristirahat dan dipaksakan 170 bekerja pegawai dapat jatuh sakit, karena terkendala kondisi fisik pegawai membuat pekerjaan menjadi tidak cepat selesai, sesekali pegawai harus beristirahat jika merasa capai sehingga dalam bekerja pegawai tidak dapat diburu-buru karena akan berdampak pada kondisi fisiknya. Pentingnya kondisi fisik sebagai terwujudnya prestasi yang maksimal, maka kesehatan, stamina dan usia pegawai perlu diperhatikan oleh organisasi agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaannya dengan maksimal. Tiap hari Jumat di Dinas Pendidikan Kota Magelang selalu mengadakan senam pagi yang diikuti oleh seluruh anggota Dinas Pendidikan dan juga semua UPT Dinas Pendidikan Kota Magelang. Dengan adanya kesempatan tersebut akan lebih baik jika pegawai memanfaatkannya dengan ikut senam pagi. Sebenarnya kondisi fisik bukan menjadi masalah jika pegawai dalam bekrja lebih tertib. Sebaiknya pegawai tidak beristirahat sat jam kerja karena sudah ada jam istirahat pada jam 12.00 yang bisa digunakan pegawai untuk relaksasi. Saat jam kerja diharapkan pegawai lebih produktif dalam bekerja agar tidak terjadi penundaan pekerjaan yang berimbas pada deadline yang terlambat. c Pengalaman Kerja UPT Tengah Dinas Pendidikan Kota Magelang berdiri pada tahun 2009 dengan begitu berarti pengalaman bekerja pegawai maupun anggota lain yang bekerja di UPT Tengah paling lama adalah 5 tahun, dengan pengalaman kerja sekian tahun tersebut pegawai kurang percaya diri dalam menyelesaikan pekerjaan. Terlebih terdapat 1 pegawai di UPT Tengah 171 dengan pengalaman kerja sebelum di bekerja di UPT berprofesi sebagai satpol PP yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan pekerjaan yang dimilikinya sekarang. Pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang dapat mempengaruhinya dalam bekerja, dengan pengalaman kerja yang mumpuni seorang pegawai dapat lebih terampil dan cekatan dalam bekerja sedangkan pegawai dengan pengalaman kerja yang belum cukup seperti yang terjadi pada pegawai di UPT Tengah membuat pegawai kurang memiliki rasa percaya diri dalam bekerja dan terkesan masih ragu-ragu. Kurangnya pengalaman kerja tersebut seharusnya pegawai diikutkan kursus atau studi banding agar memiliki pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan prestasi kerjanya. d Keberadaan Pimpinan selalu berada di kantor jika tidak ada dinas di luar, sedangkan keberadaan pegawai terdapat 1 pegawai yang diberhentikan karena jarang berada di kantor saat jam kerja, sedangkan pegawai yang masih berada di UPT Tengah terkait dengan keberadaannya selalu berada di kantor meskipun tidak selalu melaksanakan tugas. Keberadaan anggota organisasi baik itu pimpinan maupun pegawai sangat mendukung dalam mekanisme kegiatan dalam organisasi tersebut karena dengan keberadaan, seseorang dapat melaksanakan pekerjaan yang menjadi kewajibannya. Sedangkan di UPT Tengah yang terjadi adalah pegawai sudah berada di tempat kerja namun tidak melaksanakan pekerjaan, 172 hal ini membuat keberadaan pegawai tersebut tidak optimal karena tidak ada hal yang dilakukan sebagai bentuk kontribusi bagi UPT Tengah. Padahal seharusnya pegawai bekerja dengan waktu yang disediakan sehingga dapat memberikan pelayanan dan pembinaan yang maksimal bagi masyarakat di Magelang Tengah. 2 Kendala Eksternal Kendala eksternal yang dimiliki oleh UPT Tengah adalah pegawai tidak pernah mendapatkan pelatihan, keberadaan fasilitas yang belum mendukung kinerja pegawai, struktur organisasi yang tidak sesuai kondisi aslinya, pegawai tidak memiliki rincian tugas, kurangnya daya dorong pimpinan untuk meningkatkan motivasi pegawai. a Pelatihan Pegawai di UPT Tengah tidak pernah mendapatkan pelatihan untuk mengasah pengetahuan dan keahliannya, khususnya dalam hal tekhnologi yaitu komputer untuk mendukung kinerja pegawai. Padahal di UPT Tengah terdapat pegawai yang lulusan SMP, dengan tidak adanya pelatihan yang pegawai pernah ikuti membuat pengetahuan dan keahlian pegawai terbatas pada apa yang ia ketahui saja, tidak berkembang dan tidak terdapat kemajuan. Pelatihan merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Dengan adanya pelatihan pengetahuan dan keahlian pegawai dapat berkembang dan selalu update sesuai dengan perkembangan zaman mengingat pengetahuan dan tekhnologi 173 selalu mengalami kemajuan. Apalagi dengan latar belakang pendidikan pegawai lulusan SLTA bahkan SLTP, pengalaman kerja yang minim dan rendahnya motivasi pegawai dalam bekerja pelatihan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja pegawai. b Fasilitas UPT Tengah memiiki beberapa fasilitas untuk mendukung kinerja pegawai, diantaranya adalah 2 unit komputer, 2 printer, 1 laptop, 3 mesin ketik, 2 brankas untuk menyimpan dokumen, 1 filling cabinet, 4 meja pegawai, 3 kursi, 3 almari, 1 telepone, 1 proyektor. Beberapa perlengkapan tersebut terdapat kerusakan seperti komputer yang tidak dapat menyimpan data,hanya 1 komputer saja yang dapat dioperasikan secara maksimal.Hal tersebut menghambat pegawai jika ingin mengoperasikan komputer harus bergantian. Jumlah kursi yang hanya 3 sedangkan terdapat 4 meja pegawai yang mengakibatkan jika pegawai sedang melakukan pelayanan pada masyarakat seringkali kursi kurang sehingga harus menunggu diluar, hal ini membuat pelayanan terhambat. Seharusnya jumlah kursi yang ada disamakan dengan meja yang dimiliki sehingga pelayanan tidak terhambat. Kemudian dari 2 unit komputer hanya 1 saja yang dapat digunakan sedangkan hampir semua pekerjaan menggunakan komputer hal ini membuat pekerjaan pegawai terhambat. Seharusnya kelengkapan fasilitas diperhatikan oleh pimpinan, dengan membenahi komputer yang ada agar pekerjaan pegawai menjadi lebih cepat atau pengadaan komputer lagi. 174 c Struktur Organisasi Struktur organisasi yang dimiliki oleh UPT Tengah belum diperbaharui semenjak tahun 2011 sehingga struktur organisasi tidak sesuai dengan keadaan aslinya, padahal Kepala UPT sudah berubah dan juga terdapat pegawai baru di UPT Tengah namun struktur organisasi tidak juga diganti dengan yang baru. Hal ini diakui karena UPT Tengah sedang mengadakan renovasi dan belum sempat menggantikannya dengan yang baru. Struktur organisasi memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya, dalam struktur organisasi dijelaskan bagaimana tugas kerja dibagi, dikelompokan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan hubungan. Hubungan diantara fungsi, bagian atau posisi yang menunjukan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda antara satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Jika organisasi tidak memiliki struktur organisasi seperti yang terjadi di UPT Tengah, masing-masing anggotanya tidak mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan kewajibannya sehingga dalam bekerja sering kali asal-asalan karena kurang memiliki rasa tanggung jawab yang menyebabkan hasil kerja tidak optimal. d Job Description Rincian Tugas Rincian tugas yang dimiliki oleh pegawai akan membantu dalam melaksnakan tugas, didalamnya sudah diterangkan apa yang menjadi agenda pekerjaan pada hari-hari berikutnya beserta deadline dari pekerjaan tersebut. 175 Sehingga dalam melaksanakan pekerjaan dengan jelas, terpadu dan terarah. Namun pegawai di UPT tengah tidak memiliki rincian tugas yang membantunya dalam bekerja, dengan tidak adanya rincian tugas tersebut dalam melaksanakan pekerjaan pegawai melakukannya dengan bekerjasama dengan pegawai lain. Tidak adanya rincian tugas juga membuat pegawai bingung jika sewaktu-waktu ada tugas baru dari pimpinan karena tidak mengetahui tugas tersebut sebenarnya menjadi kewajiban siapa. Rincian tugas sebenarnya sangat bermanfaat bagi pegawai, karena didalamnya dengan jelas diterangkan apa yang menjadi tanggung jawab dan kewajiban pegawai sehingga dalam melakukan pekerjaan terarah dan tidak selalu bergantung dengan kerjasama. Tidak adanya rincian tugas yang dimiliki oleh pegawai di UPT Tengah menjadikan pegawai mengandalkan kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan, karena jika dilakukan sendiri pekerjaan tidak selesai tepat waktu. Sebenarnya jika ada rincian akan melatih disiplin pegawai dalam bekerja dan keterlambatan penyelesaian pekerjaan tidak akan terjadi. e Kepemimpinan Pimpinan di UPT Tengah memiliki kedekatan dengan pegawai, dalam keseharian pimpinan selalu berkomunikasi dengan pegawai, baik itu urusan pekerjaan atau sekedar mengobrol dengan begitu pimpinan dapat mengetahui kendala yang dialami pegawai dalam bekerja, setiap keluhan pegawai diangapnya sebagai masukan dan sebisa mungkin melakukan perbaikan dari masukan tersebut. Pegawai yang tidak sesuai dengan 176 instruksi juga ditegur agar bakerja lebih maksimal. Keberadaan pimpinan setiap hari di kantor dapat mengawasi bawahan agar bawahan menjadi lebih baik. Tidak adanya batasan antara pimpinan dan bawahan membuat suasana menjadi akrab dan kekeluargaan, hal tersebut yang diciptakan pimpinan dalam memimpin UPT Tengah. Namun dalam keakraban tersebut pimpinan kurang memiliki daya dorong untuk memotivasi pegawai agar lebih bersemangat dalam bekerja, hal ini terlihat dari prestai kerja pegawai yang belum maksimal dalam bekerja maupun dalam memberikan pelayanan pada masyarakat Magelang Tengah. Seharusnya pimpinan tidak hanya sekedar dekat dengan pegawai namun juga memberikan pengaruh yang kuat seperti pemberian dorongan dan memberikan reward bagi pegawai berprestasi agar pegawai dapat lebih termotivasi dalam bekerja. c. Upaya yang dilaksanakan untuk mengatasi kendala di UPT Tengah Dinas Pendidikan Kota Magelang 1 Upaya dalam Menghadapi Kendala Internal Dalam mengatasi kurangnya motivasi pegawai dalam bekerja, pimpinan memberikan wejangan dari obrolan yang dilakukannya dengan pegawai dalam bekerja setiap harinya di UPT Tengah. Namun hal ini belum juga meningkatkan motivasi pegawai dalam bekerja, setiap harinya pegawai masih melakukan aktivitas lain saat jam kerja. Selain itu yang menjadi kendala internal di UPT Tengah adalah usia pegawai yang rata-rata mendekati masa pensiun dengan pengalaman kerja yang minim. Hal ini menyebabkan pekerjaan 177 seringkali terlambat karena pengerjaannya yang lamban dan kurangnya rasa percaya diri dalam mengerjakan tugas, upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan memaksimalkan kemampuan pegawai dalam bekerja, kerjasama dengan pegawai lain, saling bertukar pikiran dan informasi atau meminta bantuan pada pegawai yang usaianya paling muda dengan pengetahuan dan keahlian yang melebihi pegawai lain sehingga sering diandalkan untuk menyelesaikan pekerjaan pegawai selain pimpinan memberikan toleransi bagi pegawai yang capai untuk beristirahat. Sebenarnya pemberian pelatihan bagi pegawai dapat membantu pegawai dalam meningkatkan kemampuannya dalam bekerja, dibandingkan pimpinan memperbolehkan pegawai untuk beristirahat pada saat jam kerja karena sudah ada jam istirahat yang dapat digunakan pegawai untuk rehat tanpa menganggu jam kerja pegawai. Namun pelatihan tidak dilakukan oleh UPT Tengah.

2 Upaya dalam Menghadapi Kendala Eksternal

Upaya yang sudah dilakukan UPT Tengah dalam mengatasi kendala eksternal yang dialami seperti tidak adanya pelatihan sebagai wadah pengembangan pengetahuan dan keahlian pegawai dalam bekerja khususnya dalam hal teknologi seperti pengoperasian komputer dimana pegawai UPT Tengah kurang terampil dalam mengoperasikannya diatasi dengan meminta bantuan pada pegawai yang lebih muda untuk mengerjakan tugas yang terkait dengan komputer, dan mengajari pegawai yang kurang terampil dalam mengoperasikan komputer. Kemudian fasilitas yang dimiliki oleh UPT Tengah 178 seperti 2 unit komputer yang dimiliki namun hanya satu yang bisa digunakan karena satunya mengalami kerusakan membuat pegawai tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan komputer secara cepat, karena kendala tersebut Kasubag TU menginstruksikan pegawainya yang memiliki laptop untuk dibawa ke kantor agar tidak bergantung pada komputer yang dimiliki oleh kantor UPT Tengah namun hal ini tidak berjalan karena masing-masing pegawai tidak memiliki laptop dan terlebih tidak dapat mengoperasikannya. Sehingga dalam melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan komputer pegawai mengantri untuk dapat mengerjakan tugas. Kemudian kurangnya kursi untuk memberikan pelayanan pada masyarakat Magelang Tengah karena jumlah kursi yang hanya 3 diatasi dengan meminjam kursi pegawai lain yang tidak terpakai. Struktur organisasi yang dimiliki oleh UPT Tengah belum sesuai dengan keadaan aslinya, hal ini dikarenakan UPT Tengah sedang mengadakan renovasi gedung. Struktur organisasi akan diperbaharui ketika renovasi telah selesai. Dengan struktur organisasi yang telah diperbaharui diharapkan pegawai akan lebih memahami akan kewajiban dan tanggung jawab yang dimilikinya sehingga lebih tertib dalam bekerja. Kemudian tidak adanya rincian tugas yang dimiliki masing-masing pegawai membuat pegawai lebih mengandalkan kerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan, meskipun kerjasama memiliki pengaruh positif yaitu pekerjaan menjadi cepat selesai namun jika dilakukan secara terus menerus pegawai menjadi tidak memiliki kemandirian untuk mengerjakan tugasnya sendiri dan lebih mengandalkan orang lain. Dan yang 179 terakhir adalah pimpinan lebih tegas terhadap pegawai yang melanggar aturan, seperti pemberhentian pegawai yang melanggar aturan, dengan begitu diharapkan pegawai lebih disiplin dalam bekerja.

3. UPT Utara Dinas Pendidikan Kota Magelang a. Kinerja Pegawai