26
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja dapat menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran dan tujuan dari suatu
organisasi. Dalam penelitian ini beberapa indikator yang akan digunakan dalam menilai kinerja pegawai meliputi prestasi kerja pegawai dalam menjalankan tugas
baik secara kualitas maupun kuantitas kerja. Kualitas kerja terdiri dari ketepatan, ketelitian dan keterampilan sedangkan kuantitas kerja dilihat dari output dan
penyelesaian kerja. Keahlian dalam bentuk pengetahuan, inisiatif, komunikasi dan kerjasama. Kemudian yang terakhir mengenai perilaku yaitu disiplin dan
tanggung jawab pegawai.
3. Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja
Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja lembaga melalui peningkatan kinerja pegawai. Penilaian kinerja tidak
hanya melihat hasil fisik, kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas juga menjadi penilaian kinerja dan segala hal yang termasuk dalam bidangnya layak
untuk dinilai. Marihot Tua Efendi menjelaskan 2002: 195 tujuan dilakukannya penilaian unjuk kerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada
pegawai dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan
berbagai kebijaksanaan terhadap pegawai seperti untuk tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan dan latihan, dan lain-lain.
Disampaikan oleh Ati Cahyani bahwa 2009: 93 penilaian kinerja memiliki berbagai tujuan yaitu dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada
saat ini, umpan balik, meningkatkan motivasi, mengidentifikasi kebutuhan
27
pelatihan, mengidentifikasi kemampuan pegawai, membiarkan pegawai mengetahui hal yang diharapkan dari lembaga organisasi, memusatkan perhatian
pada pengembangan karier, meningkatkan imbalan, serta memecahkan masalah dalam pekerjaan.
Penilaian kinerja merupkan suatu proses yang diharapkan dapat menciptakan pemahaman tentang apa yang harus dicapai sehingga meningkatkan
kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi. Marihot Tua Efendi 2002 :195-196 menjelaskan arti pentingnya penilaian kerja sebagai berikut:
a. Perbaikan unjuk kerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk meningkatkan kinerja
melalui feedback yang diberikan oleh organisasi b. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompensasi
pegawai secara layak sehingga dapat memotivasi mereka c. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukan penempatan pegawai
sesuai dengan keahliannya d. Pelatihan dan pengembangannya, yaitu melalui penilaian akan diketahui
kelemahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat dlakukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih efektif
e. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan perencnaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi
f. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam proses penempatan, yaitu unjuk kerja yang tidak baik menunjukan adanya kelemahan dalam
penempatan sehingga dapat dilakukan perbaikan g. Dapat mengidentifikasi adanya kekurangan dalam desain pekerjaan, yaitu
kekurangan kinerja akan menunjukan adanya kekurangan dalam perancangan jabatan
h. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada pegawai, yaitu dengan dilakukannya penilaian yang obyektif berarti meningkatkan
perlakuan yang adil bagi pegawai i. Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yang bersifat eksternal, yaitu
dengan penilaian unjuk kerja atasan akan mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasan dapat
membantu menyelesaikannya
j. Umpan balik pada pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia, yaitu dengan diketahuinya unjuk kerja pegawai secara keseluruhan, ini akan
menjadi informasi sejauh mana fungsi sumber daya manusia berjalan dengan baik atau tidak
28
Penilaian kinerja diharapkan memberikan masukan pada pegawai untuk meningkatkan kinerjanya sehingga tujuan dari organisasi dapat tercapai, selain itu
penilaian kinerja pegawai dapat dijadikan pertimbangan apakah penempatan kinerja pegawai sudah sesuai dengan keahliannya atau belum, jika masih banyak
kekurangan maka dapat diidentifikasi kebutuhan pelatihan. Kemudian disampaikan oleh Sedarmayanti 2014: 264 terdapat beberapa manfaat yang
diperoleh dari penilaian kinerja: a. Meningkatkan prestasi kerja. Dengan adanya penilaian, baik pimpinan
maupun karyawan memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki pekerjaan atau prestasinya.
b. Memberi kesempatan kerja yang adil. Penilaian akurat dapat menjamin karyawan memperoleh kesempatan menempati sisi pekerjaan sesuai
kemampuannya c. Kebutuhan pelatihan dan pengembangan. Melalui penilaian kinerja,
terdeteksi karyawan yang kemampuannya rendah sehingga memungkinkan adanya program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan.
d. Penyesuaian kompensasi. Melalui penilaian, pemimpin dapat mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian kompensasi, dan
sebagainya. e. Keputusan promosi dan demosi. Hasil penilaian kinerja dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan untuk mempromosikan atau mendemosikan karyawan.
f. Mendiagnosis kesalahan desain pekerjaan. Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan dalam mendesain pekerjaan. Penilaian
kinerja dapat membantu mendiagnosis kesalahan tersebut. g. Menilai proses rekrutmen dan seleksi. Kinerja karyawan baru yang rendah
dapat mencerminkan adanya penyimpangan proses rekruitmen dan seleksi. Dengan penilaian kinerja, pimpinan dan pegawai memperoleh umpan balik
yang dapat memprbaiki pekerjaannya sehingga prestasi kerjanya meningkat. Penilaian kinerja juga memberikan kesempatan pada pegawai untuk melakukan
promosi untuk meningkatkan jabatannya. Disampaikan pula oleh Moeheriono 2014: 72 manfaat penilaian kinerja organisasi publik, antara lain sebagai berikut:
29
a. Penilaian kinerja atau pengukuran kinerja membantu pimpinan instansi pemerintah dalam penentuan tingkat pencapaian tujuan yang perlu dicapai.
b. Memberikan umpan balik bagi para pengelola dan pembuatan keputusan didalam proses evaluasi dan perumusan tindak lanjut dalam rangka
peningkatan kinerja pada masa yang akan datang c. Menjadi alat komunikasi pimpinan, organisasi, pegawai dan stakeholders
eksternal d. Menggerakan instansi pemerintah kea rah positif. Namun bila sistem
pengukuran kinerjanya buruk maka dapat menyebabkan organisasi menyimpang dari tujuan.
e. Mendefinisikan kualitas pelayanan instansi pemerintah. Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan penilaian
kinerja memiliki tujuan dan manfaat untuk memperbaiki kinerja lembaga dengan meningkatkan kinerja pagawai, selain itu penilaian kinerja memberikan feedback
pada pegawai untuk memperbaiki kinerjanya. Dengan penilaian kinerja dapat dilihat seberapa besar lembaga membutuhkan pelatihan untuk meningkatkan
kinerja pegawainya. Selain itu penilaian kinerja juga sangat membantu pimpinan dalam penentuan tingkat pencapaian tujuan yang perlu dicapai, hal ini dapat
menggerakan instansi pemerintah kearah positif.
4. Faktor yang mempengaruhi kinerja