3.4 Kerangka Pemikiran
Operasional
Penelitian ini bertujuan untuk menilai brand equity dari beberapa merek wafer seperti Tango, Gery, Oreo dan Richeese. Penelitian ini merujuk pada
dominannya Tango di pasar wafer mulai tahun 1993 dengan menguasai 75 pangsa pasar wafer di Indonesia. Dalam waktu singkat, Tango berhasil menyebar
ke seluruh penjuru Tanah Air. Keberadaan Tango di pasaran langsung membawanya menjadi merek wafer terdepan dan dominasi ini berlanjut hingga
tahun 2000. Sementara itu, setelah krisis ekonomi terjadi perubahan profil konsumen
yang menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat. Perubahan profil konsumen ini disebabkan karena semakin meningkatnya pengetahuan dan
keinginan konsumen dalam mengkonsumsi makanan. Fenomena ini menuntut produsen untuk menawarkan produknya dengan segmen yang lebih sempit.
Perubahan profil konsumen tersebut merupakan peluang potensial bagi para produsen Consumer Goods. Sehingga pada akhirnya, banyak merek pesaing yang
masuk pasar dan mempengaruhi penilaian brand equity Tango dalam jangka panjang, khususnya wafer Gery sebagai pesaing utama yang memiliki banyak lini
produk dan sangat gencar dalam mengiklankan produknya. Produsen-produsen wafer dengan merek-merek yang ada di pasaran saat
ini tentunya akan menghadapi tingkat persaingan yang tinggi. Produsen wafer untuk bisa memenangkan persaingan dan merebut pasar adalah mengetahui
informasi perilaku konsumen melalui riset ekuitas merek, sehingga dapat diketahui keunggulan suatu merek wafer dibandingkan dengan merek pesaing
lainnya dilihat dari masing-masing elemen ekuitas merek.
Penelitian ini dilakukan untuk mengukur elemen-elemen utama brand equity
yakni elemen kesadaran merek brand awareness, asosiasi merek brand association
, persepsi kualitas perceived quality dan loyalitas merek brand loyalty
. Penelitian ini diawali dengan menganalisis kesadaran merek pada konsumen. Melalui penyebaran kuesioner kepada responden di lokasi, akan
diketahui seberapa dikenal merek tersebut brand awareness yang meliputi puncak pikiran, pengingatan kembali, pengenalan merek dan tidak menyadari
merek. Hasil brand awareness ini diolah dengan menggunakan analisis dekriptif Gambar 6.
Gambar 6. Kerangka Pemikiran Operasional Kesadaran Merek
Kemudian dari pengenalan merek tersebut diketahui lebih lanjut bagaimana konsumen mempersepsikan atau mengasosiasikan antara merek yang
satu dengan merek yang lainnya. Wafer yang akan diketahui asosiasinya dalam penelitian ini adalah wafer Tango, Gery, Oreo dan Richeese. Asosiasi dari
masing-masing atribut akan membentuk brand image produk tersebut. Analisis ini menggunakan uji Cochran Gambar 7.
Brand awareness
Pucak pemikiran Pengingatan
kembali Pengenalan merek
Tidak kenal merek Penyebaran
kuesioner
Analisis Deskriptif
Gambar 7. Kerangka Pemikiran Operasional Asosiasi Merek
Selanjutnya diteliti bagaimana konsumen mengesankan merek wafer sebagai merek yang berkualitas perceived quality. Atribut yang dianalisis adalah
produk secara keseluruhan, kemasan, harga, distribusi dan promosi Gambar 8. Asosiasi
merek Gaya hidup aktif
Produk remaja Rasa enak
Harga terjangkau Volume banyak
Tekstur bagus Mouthfeel
pas Rasa bervariasi
Kemasan menarik Merek terkenal
Cochran test
B R
A N
D
I M
A G
E Tango
Gery Oreo
Richeese
Mudah didapat Undian berhadiah
Iklan menarik Produk berkualitas
Citarasa tinggi
Gambar 8. Kerangka Pemikiran Operasional Kesan Kualitas
Terakhir diteliti tingkat kesetiaan konsumen terhadap merek wafer yang meliputi pembeli kebiasaan, pembeli yang terpuaskan, pembeli yang menyukai
merek, pelanggan setia dan switching cost dengan menggunakan interpretasi skala Likert Gambar 9. Analisis ini menggunakan analisis deskriptif dan matriks
brand switching pattern.
Gambar 9. Kerangka Pemikiran Operasional Kesetiaan Merek
Kesan kualitas wafer produk
kemasan harga
disribusi promosi
Penilaian konsumen performance
Diagram Performance-
Importance
Brand loyalty
Brand switching pattern matrix
Analisis Deskriptif
Skala Likert Berpindah-
pindah kebiasaan
Pembeli yang puas
Menyukai merek
Pelanggan setia
Setelah dilakukan analisis maka akan diketahui ekuitas merek produk mana yang terkuat sehingga akan berguna bagi produsen untuk mempertahankan
dan memperbaiki kualitas produknya. Selain itu dengan adanya pembenahan oleh produsen, maka diharapkan produk dapat memberikan nilai yang sesuai bagi
konsumen. Secara umum kerangka pemikiran operasional penelitian ini dapat digambakran dengan alur sebagai berikut :
Dominasi pasar wafer oleh Tango
Masuknya pendatang baru seperti Gery
Persaingan menyebabkan ekuitas merek dari Tango
terancam di masa yang akan datang
Analisis ekuitas merek wafer
Perubahan Profil konsumen
Peningkatan pengetahuan dan
keinginan konsumsi makanan
Kesadaran merek
Asosiasi merek
Persepsi kualitas
Loyalitas merek
Analisis Deskriptif
Uji Cochran Diagram
Performance- Importance
Brand Switching Pattern
Matrix Analisis ProT
Ekuitas Merek Terkuat Memberikan nilai kepada
konsumen dan produsen
Gambar 10. Kerangka Pemikiran Operasional
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu