sensitif terhadap perubahan atribut dibandingkan merek lainnya. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi Tango, karena apabila terjadi perubahan atribut maka
penjualan akan menurun cukup tajam.
6.4.2 Analisis Habitual Buyer
Habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan adalah responden yang
dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya atau setidaknya tidak mengalami ketidakpuasan dalam
mengkonsumsi merek produk tersebut. Habitual buyer dihitung berdasarkan jawaban ‘setuju’ dan ‘sangat setuju’ pada kuesioner dengan pernyataan bahwa
alasan mereka membeli suatu merek karena suatu kebiasaan pertanyaan nomor 8. Perhitungan habitual buyer pada setiap merek wafer yang diteliti dapat dilihat
pada Tabel 36.
Tabel 36. Perhitungan Habitual Buyer
Jawaban Bobot Frekusensi
Tango Gery Richeese Oreo
sangat tidak
setuju 1
1 0 2 0 tidak
setuju 2 10 1 4 1
ragu-ragu 3 19
5 15
4 Setuju
4 12 4 6 3
sangat setuju
5 2 0 0 0
Total 44 10
27 8
Rata-rata 3,09 3,3 2,93 3,25
Habitual Buyer 31,82
40 22,22
37,5
Berdasarkan hasil perhitungan habitual buyer pada Tabel diatas, rata-rata responden merek Tango merasa ragu-ragu bahwa keputusan pembelian wafer
merek Tango adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan sebesar 3,09 rentang skala 2,60-3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli
karena kebiasaan berjumlah 14 orang 31,82 persen. Responden wafer merek
Gery juga merasa ragu-ragu bahwa keputusan pembelian wafer merek Gery adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan sebesar 3,3 rentang
skala 2,60-3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 4 orang 40 persen.
Sama halnya dengan pengguna merek Tango dan Gery, responden pengguna merek Richeese dan Oreo juga merasa ragu-ragu bahwa keputusan
pembelian wafer merek tersebut adalah karena kebiasaan, ini ditunjukkan oleh nilai rataan Richeese sebesar 2,93 rentang skala 2,60-3,40, sedangkan responden
yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 6 orang 22,22 persen. Untuk merek Oreo, nilai rataan habitual buyer sebesar 3,25 rentang skala 2,60-
3,40, sedangkan responden yang benar-benar membeli karena kebiasaan berjumlah 3 orang 37,5 persen. Dari hasil tersebut dapat diketahui Gery
memiliki jumlah habitual buyer konsumen yang membeli produk karena tidak mengalami ketidakpuasan yang terbesar sehingga Gery harus menjaga kualitas
produknya agar tidak terjadi ketidakpuasan pada konsumennya dan kehilangan pelanggan.
6.4.3 Analisis Satisfied Buyer